Beberapa analis berpendapat pasar tidak cukup optimis dengan Bitcoin, mengingat banyaknya uang yang mengalir masuk. ETF AS bahkan berada di jalur yang tepat untuk menampung lebih banyak Bitcoin daripada Satoshi Nakamoto pada bulan Oktober, dengan BlackRock kemungkinan akan menjadi pemegang Bitcoin terbesar tahun depan.

Di tengah perkembangan Bitcoin yang saling bertentangan ini, analis Altcoin Buzz telah menganalisis dua altcoin, yang akan mengalami kenaikan besar bersamaan dengan Bitcoin.

Koin 1: Apakah Polkadot Siap untuk Kembali pada Tahun 2024?

Polkadot mungkin tidak terlalu dikenal, tetapi ada beberapa perubahan besar yang dapat mempersiapkannya untuk kembali secara besar-besaran di tahun 2024. Polkadot beralih dari versi 1.0 ke 2.0, dengan menghadirkan beberapa fitur baru yang membuatnya lebih fleksibel dan canggih.

Pembaruan ini memperkenalkan sesuatu yang disebut Agile Core Time, Elastic Scaling, dan Asynchronous Backing. Perubahan ini memungkinkan Polkadot bekerja seperti platform komputasi awan (seperti Amazon Web Services).

Hal tersebut membuat proyek di Polkadot dapat menggunakan sumber daya secara lebih efisien, meningkatkan atau menurunkan skala sesuai kebutuhan. Proyek dengan permintaan tinggi dapat menangani lebih banyak transaksi, dan proyek baru hanya membayar sesuai dengan yang digunakan, sehingga lebih hemat biaya.

Kemajuan ini dapat menjadikan Polkadot pesaing kuat di dunia kripto tahun depan. Apakah hal ini akan menarik lebih banyak perhatian ke Polkadot atau tidak masih harus dipantau lebih lanjut, tetapi hal ini jelas akan mendapatkan perhatian.

Koin 2: Reli Helium Sebesar 20%

Helium, jaringan blockchain yang dirancang untuk Internet of Things (IoT), baru-baru ini mengalami lonjakan harga sebesar 12% dalam satu hari. Hal ini menjadikannya salah satu yang paling menguntungkan di pasar kripto. Kapitalisasi pasarnya sekarang mencapai $1,14 miliar, tetapi masih turun 88% dari titik tertingginya sepanjang masa pada tahun 2021.

Helium telah menciptakan jaringan terdesentralisasi yang memungkinkan perangkat IoT untuk berkomunikasi tanpa bergantung pada layanan telekomunikasi tradisional. Lonjakan harga baru-baru ini terjadi setelah Helium bermitra dengan dua operator besar AS, yang sedang menguji penggunaan jaringan Helium untuk menangani lalu lintas seluler mereka. Jika kemitraan ini berhasil, Helium dapat kembali menjadi pusat perhatian.