Analis VanEck Kritik Pandangan Departemen Keuangan AS Terhadap Stablecoin Ketinggalan Zaman
Matthew Sigel menyatakan bahwa pandangan Departemen Keuangan AS tentang stablecoin didasarkan pada pandangan akademis yang sudah ketinggalan zaman.
Atikah • Nov 4, 2024
Kepala penelitian aset digital VanEck, Matthew Sigel, mengkritik pandangan Departemen Keuangan AS baru-baru ini. Yaitu tentang aset digital, dalam laporan terbarunya ia mengklaim bahwa Departemen Keuangan AS memiliki sikap anti-stablecoin berdasarkan pandangan akademis yang sudah ketinggalan zaman.
Sigel menyatakan bahwa Departemen Keuangan mengandalkan satu studi akademis oleh Gary Gorton dan Jeffery Zhang untuk membenarkan preferensi terhadap sistem keuangan terpusat.
Selain itu, ia mengatakan analisis historis yang berpusat di AS dalam studi tersebut mempromosikan 'narasi daur ulang' bahwa uang swasta pada dasarnya tidak stabil, sehingga dianggap menyesatkan.
"Sejarah dari negara lain menunjukkan bahwa mata uang swasta tidak secara otomatis menyebabkan ketidakstabilan, ketika pemeriksaan dan keseimbangan yang tepat diterapkan, mata uang tersebut dapat sama andalnya dengan uang yang dikeluarkan pemerintah”, tegas Sigel.
Dokumen Departemen Keuangan tersebut memiliki komentar positif tentang representasi aset riil pada blockchain, sebuah proses yang dikenal sebagai tokenisasi. Dokumen tersebut menambahkan bahwa stablecoin dan tokenisasi dapat membentuk kembali lanskap keuangan.
Namun, lembaga itu memperingatkan potensi risiko stabilitas terkait stablecoin dan berpendapat bahwa ketergantungan mereka yang semakin besar pada Treasury menimbulkan risiko jika dibiarkan tidak diatur.
Argumen Tentang Ketertinggalan zaman
Sigel berpendapat bahwa studi Gorton dan Zhang beredar dalam 'ruang gema' akademis, yang memperkuat kekhawatiran khusus AS tanpa mengakui preseden global. Ia mengatakan stablecoin telah menunjukkan potensi untuk berfungsi dengan aman di bawah kerangka kerja regulasi yang sesuai di seluruh dunia.
Selain itu, Sigel mengkritik perbandingan antara uang kertas liar abad ke-19 dan stablecoin, dengan menyatakan bahwa sikap Treasury gagal mempertimbangkan bagaimana mata uang digital swasta dapat beroperasi secara stabil dalam ekosistem keuangan modern.
Ia menambahkan bahwa stablecoin modern memiliki data waktu nyata dan transaksi transparan yang jauh dari lingkungan yang kacau di masa lalu, dan masalah lama tidak berlaku untuk mereka.
Sigel menyimpulkan dengan seruan untuk pengawasan global yang lebih luas. Ia percaya memahami potensi stablecoin dan mata uang digital swasta memerlukan bergerak melampaui perspektif AS saja dan memanfaatkan pengalaman keuangan internasional.
Selain itu, Sigel mendesak regulator AS untuk mengadopsi pandangan yang lebih inklusif yang mencerminkan realitas ekonomi global digital yang saling terhubung.