ANZ dan Chainlink Percepat Adopsi Aset Ter-tokenisasi Melalui Project Guardian

Bank ANZ bermitra dengan Chainlink Labs dalam Project Guardian untuk mempelajari tokenisasi aset seperti surat berharga komersial. Bagaimana teknologi interoperabilitas blockchain dapat merevolusi pasar keuangan?

article author image

KikiOct 3, 2024

article cover image

Australia and New Zealand Banking Group (ANZ), bank terbesar kedua di Australia, kembali membuat gebrakan di dunia finansial dengan bermitra bersama Chainlink Labs dan ADDX. Melalui kerja sama ini, ANZ bertujuan untuk mengeksplorasi tokenisasi aset dunia nyata (real-world assets - RWA), yang merupakan bagian dari keterlibatan bank ini dalam inisiatif global Project Guardian yang digagas oleh Monetary Authority of Singapore (MAS).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya global dalam menciptakan akses yang lebih luas ke aset ter-tokenisasi di sektor keuangan. Project Guardian sendiri tidak hanya melibatkan Singapura, tetapi juga regulator keuangan dari berbagai negara, termasuk FCA dari Inggris, FINMA dari Swiss, dan FSA dari Jepang.

Upaya kolaboratif ini menargetkan berbagai sektor ekonomi, mulai dari pendapatan tetap (fixed income), valuta asing, hingga produk manajemen aset.

Misi ANZ Mempercepat Adopsi Aset Ter-tokenisasi

ANZ melihat peluang besar dalam tokenisasi aset, terutama dalam hal bagaimana teknologi blockchain dapat merevolusi pasar keuangan. Dalam pernyataan terbarunya pada 30 September, ANZ mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Chainlink dan ADDX akan memungkinkan mereka mengeksplorasi bagaimana blockchain pribadi dapat memfasilitasi pertukaran aset ter-tokenisasi seperti surat berharga komersial.

Mark Evans, Kepala ANZ Singapura, memuji inisiatif MAS dalam memimpin inovasi keuangan dan menyatakan antusiasme mereka terhadap potensi Project Guardian. "Kami sangat senang bergabung dalam Project Guardian dan berperan dalam mempercepat pengembangan ekosistem aset digital yang stabil dan aman.

Ini akan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masa depan pelanggan kami di seluruh wilayah," ujar Evans.

Sementara itu, Nigel Dobson, Kepala Layanan Perbankan ANZ, mengakui adanya tantangan besar dalam adopsi tokenisasi aset. Salah satu hambatan utamanya adalah fragmentasi blockchain, di mana aset ter-tokenisasi masih sulit untuk bergerak bebas antara berbagai jaringan blockchain.

Namun, Dobson optimistis bahwa melalui kemitraan strategis ini, ANZ dapat membantu mengatasi banyak rintangan yang selama ini menghambat adopsi luas teknologi blockchain dalam sektor keuangan.

Mengapa Tokenisasi Aset Penting?

Tokenisasi aset dunia nyata, seperti surat berharga, properti, dan komoditas, mengubah aset-aset ini menjadi bentuk digital yang dapat diperdagangkan di blockchain. Keuntungan utamanya adalah peningkatan likuiditas, transparansi, dan efisiensi dalam transaksi.

Tokenisasi juga membuka akses investasi ke berbagai pihak yang sebelumnya sulit menjangkau pasar ini, seperti investor ritel yang ingin berpartisipasi dalam instrumen pendapatan tetap atau real estate dengan modal yang lebih kecil.

Dengan bergabungnya ANZ ke dalam Project Guardian, bank ini akan menguji cara pertukaran aset ter-tokenisasi dapat dioperasikan pada jaringan blockchain pribadi. Hal ini akan memungkinkan ANZ untuk mengevaluasi dan mempelajari lebih dalam bagaimana RWA dapat diintegrasikan ke dalam sistem keuangan mereka dan diakses oleh pelanggan secara lebih efisien.

Peran Chainlink Memecahkan Fragmentasi Blockchain

Untuk menjalankan misi ini, ANZ menggandeng Chainlink Labs, salah satu pemain utama dalam teknologi blockchain, yang terkenal dengan kemampuan blockchain oracle-nya. Sergey Nazarov, Co-founder Chainlink, menegaskan bahwa interoperabilitas adalah kunci bagi institusi keuangan untuk dapat melakukan transaksi dengan aset ter-tokenisasi dalam skala besar.

Chainlink akan menghadirkan Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) yang memungkinkan pertukaran aset digital antar-blockchain dengan aman dan lancar. Teknologi ini diharapkan dapat mengatasi masalah fragmentasi blockchain yang selama ini menghambat perkembangan pasar tokenisasi aset dunia nyata.

Dengan memanfaatkan protokol interoperabilitas ini, ANZ akan mampu mendorong penggunaan tokenisasi aset secara lebih luas, baik untuk keperluan komersial maupun perbankan.

ANZ dan Potensi A$DC Stablecoin

Di samping eksplorasi RWA, ANZ juga memiliki misi untuk memperkuat ekosistem aset digital dengan stablecoin mereka, A$DC. Token ini dirancang untuk mempermudah pergerakan modal dan barang bagi pelanggan ANZ di seluruh wilayah.

Kolaborasi dalam Project Guardian memberikan peluang bagi ANZ untuk menguji lebih lanjut kapabilitas A$DC dalam lingkungan yang didukung oleh teknologi interoperabilitas Chainlink.

Keberhasilan ANZ dalam mengeksekusi inisiatif ini dapat menjadi model bagi bank-bank lain di kawasan Asia-Pasifik dan dunia, khususnya dalam memanfaatkan stablecoin yang didukung mata uang fiat sebagai alat yang lebih fleksibel untuk transaksi lintas batas dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Dengan adanya interoperabilitas blockchain yang diusung oleh Chainlink, pergerakan stablecoin seperti A$DC di berbagai jaringan dapat terjadi dengan lebih efisien dan aman.

Project Guardian Pusat Inovasi di Dunia Keuangan

Project Guardian yang digagas oleh MAS telah menjadi pusat inovasi dan eksperimen di sektor keuangan global. Tidak hanya melibatkan berbagai regulator keuangan, proyek ini juga menggandeng institusi besar dari berbagai sektor.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan standar dan praktik terbaik dalam hal tokenisasi aset dan teknologi blockchain di sektor keuangan.

ANZ bergabung dengan jajaran bank dan institusi keuangan lain, termasuk DBS Bank, SBI Digital Asset Holdings, dan WisdomTree, yang sebelumnya sudah terlibat dalam proyek ini. Dengan semakin banyaknya pemain besar yang bergabung, Project Guardian diharapkan bisa menciptakan ekosistem yang lebih inklusif, transparan, dan aman bagi transaksi aset ter-tokenisasi.

Masa Depan Tokenisasi Aset Optimisme dan Tantangan

Kolaborasi antara ANZ, Chainlink, dan ADDX dalam Project Guardian menandai langkah signifikan dalam perkembangan pasar keuangan digital. Tokenisasi aset dunia nyata dipandang sebagai masa depan yang dapat membawa revolusi dalam akses investasi dan transaksi lintas batas.

Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal regulasi, keamanan, dan interoperabilitas blockchain yang selama ini menjadi penghambat utama adopsi teknologi ini secara luas.

Meski begitu, inisiatif ini mencerminkan optimisme yang kuat di antara para pemain utama industri keuangan bahwa tantangan tersebut bisa diatasi dengan kerja sama dan inovasi teknologi.

Dengan langkah-langkah yang diambil oleh ANZ dan mitranya, kita berada di ambang transformasi besar di pasar keuangan global, di mana tokenisasi aset dan teknologi blockchain akan menjadi standar baru dalam aktivitas ekonomi.

Nanovest News v3.18.0