Arab Saudi Siapkan Investasi Raksasa $600 Miliar di AS, Trump Beri Sinyal Positif
Arab Saudi siap menanamkan $600 miliar di AS, sementara Trump mengisyaratkan kunjungan ke Riyadh jika mereka membeli produk Amerika. Apakah ini strategi dagang atau manuver geopolitik?

Kiki • Jan 23, 2025

Arab Saudi berencana menggelontorkan $600 miliar untuk investasi dan perdagangan dengan Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan. Langkah ambisius ini disampaikan langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) kepada Presiden Donald Trump dalam percakapan telepon baru-baru ini.
Pernyataan ini muncul di tengah ekspektasi bahwa reformasi ekonomi yang dirancang Trump dalam masa kepemimpinannya kali ini dapat menciptakan "kemakmuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya". Namun, masih banyak tanda tanya seputar sumber dana investasi ini serta sektor mana saja yang akan menerima aliran modal tersebut.
Arab Saudi Bertaruh Besar pada AS
Saudi Press Agency melaporkan bahwa MBS melihat Amerika Serikat sebagai mitra strategis utama dan ingin memanfaatkan momentum kebijakan ekonomi yang lebih pro-investasi dari pemerintahan Trump.
"Investasi ini bisa meningkat lebih besar lagi jika peluang tambahan muncul," ujar MBS dalam pernyataannya.
Meski demikian, detail tentang bagaimana $600 miliar tersebut akan dialokasikan masih belum diungkap. Apakah dana tersebut berasal dari anggaran negara, dana investasi swasta, atau gabungan keduanya, masih menjadi spekulasi di kalangan analis keuangan global.
Jika investasi ini benar-benar direalisasikan, ini akan menjadi salah satu gelombang investasi asing terbesar dalam sejarah hubungan ekonomi antara Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Trump dan Arab Saudi: Kemitraan yang Menguntungkan
Hubungan antara Trump dan kepemimpinan Arab Saudi sudah terjalin erat sejak periode pertamanya menjabat sebagai Presiden AS. Pada 2017, Trump memilih Riyadh sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya setelah Arab Saudi sepakat membeli $450 miliar produk AS, termasuk peralatan militer dan teknologi.
Kini, Trump mengisyaratkan strategi yang sama untuk periode keduanya. Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa ia bisa menjadikan Arab Saudi sebagai destinasi pertama kunjungan luar negerinya asalkan Riyadh menyetujui pembelian $500 miliar produk Amerika.
"Saya melakukannya di periode pertama karena mereka setuju membeli $450 miliar produk kami. Saya bilang, saya akan datang jika kalian beli produk Amerika, dan mereka setuju," kata Trump.
Kesepakatan semacam ini menunjukkan bagaimana kepentingan ekonomi dan diplomasi berkelindan dalam hubungan AS-Arab Saudi. Di satu sisi, Arab Saudi ingin memastikan posisinya sebagai mitra utama AS di Timur Tengah. Di sisi lain, Trump ingin menstimulasi ekonomi domestik dengan memastikan produk-produk AS mendapatkan pasar yang besar di luar negeri.
Strategi Arab Saudi: Diversifikasi dan Ketahanan Ekonomi
Rencana investasi ini sejalan dengan Visi 2030, inisiatif ekonomi yang dirancang MBS untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada minyak dan mendorong diversifikasi ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi semakin agresif dalam berinvestasi di sektor teknologi, energi terbarukan, dan industri manufaktur global.
Arab Saudi sebelumnya telah menginvestasikan $2 miliar di sebuah firma yang didirikan oleh Jared Kushner, menantu Trump, setelah Trump meninggalkan Gedung Putih. Selain itu, Saudi Public Investment Fund (PIF) juga telah aktif mengakuisisi saham di perusahaan-perusahaan AS, termasuk di sektor teknologi dan hiburan.
Beberapa kemungkinan sektor yang akan menjadi sasaran investasi Saudi dalam paket $600 miliar ini meliputi:
Teknologi – Investasi di perusahaan AI, semikonduktor, dan infrastruktur digital.
Energi Terbarukan – Fokus pada hidrogen hijau, panel surya, dan proyek net-zero carbon.
Pertahanan dan Militer – Potensi pembelian peralatan militer dan sistem pertahanan dari perusahaan AS.
Manufaktur – Pabrik dan infrastruktur yang mendukung ekspansi industri Saudi.
Dampak bagi Pasar Global
Jika rencana investasi ini terealisasi, dampaknya bisa sangat besar bagi perekonomian AS dan global. Pasar saham Amerika kemungkinan akan bereaksi positif, terutama saham perusahaan-perusahaan yang berpotensi menerima investasi langsung dari Saudi.
Bagi Arab Saudi, langkah ini akan memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi yang tidak hanya bergantung pada minyak, tetapi juga pada investasi global yang strategis.
Namun, beberapa pertanyaan besar masih menggantung:
Apakah Kongres AS akan menyetujui perjanjian investasi sebesar ini?
Bagaimana dampaknya bagi kebijakan luar negeri AS terhadap Timur Tengah?
Apakah ini akan menjadi bagian dari strategi Trump untuk membangun hubungan ekonomi global berbasis transaksi?
Yang jelas, pergerakan ini akan menjadi titik balik dalam hubungan ekonomi AS-Arab Saudi dan akan sangat menentukan arah kebijakan kedua negara dalam beberapa tahun ke depan.
Bagaimana menurutmu? Apakah investasi ini akan menjadi game changer bagi ekonomi AS dan Arab Saudi?