Bank Sentral India Perluas Platform Cross Border Payment

Shaktikanta Das, mengatakan bahwa Bank ini sedang mengerjakan solusi offline untuk rupee digital, dalam mendorong penggunaan CBDC di banyak daerah pedesaan di India yang tidak memiliki konektivitas online.

article author image

AjengNov 25, 2024

article cover image

Reserve Bank of India (RBI) sedang berusaha untuk memperluas platform pembayaran lintas batasnya (cross border payment), yang akan memungkinkan penyelesaian instan dengan menambahkan mitra trading baru di wilayah Asia dan Timur Tengah.

Menurut Bloomberg, India telah memiliki perjanjian dengan negara tetangga Sri Lanka, Bhutan, dan Nepal, dengan rencana untuk menambahkan Uni Emirat Arab (UEA) ke dalam program penyelesaian cross border-nya.

India juga menjajaki penggunaan central bank digital currencies (CBDC) sebagai mekanisme penyelesaian utama dalam solusi pembayarannya.

CBDC Reserve Bank of India saat ini merupakan solusi bank-to-bank, bukan mata uang digital Bank Sentral yang diadopsi secara luas oleh konsumen.

Akan tetapi, Bank ini dapat memperluas CBDC untuk memasukkan sebagian besar konsumen ritel di masa depan, tetapi belum memberikan kerangka waktu untuk CBDC ritel massal.

India cbdc.webp

Pengembangan CBDC India

India terus menjadi salah satu pendukung terbesar CBDC secara global, bersama dengan sesama anggota BRICS, Cina dan Rusia. India mulai menjajaki kemungkinan penyelesaian CBDC pada tahun 2020, dan pada tahun 2022, Reserve Bank of India mulai menguji pengembangan CBDC melalui program percontohan.

Pada bulan Februari 2024, Gubernur Reserve Bank of India, Shaktikanta Das, mengatakan bahwa Bank ini sedang mengerjakan solusi offline untuk rupee digital, untuk mendorong penggunaan CBDC di banyak daerah pedesaan di India yang tidak memiliki konektivitas online yang kuat.

India kemudian mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan sekitar 5 juta pengguna untuk program percontohan rupee digital pada bulan Agustus 2024.

Berbicara pada Konferensi Global tentang Infrastruktur Publik Digital dan Teknologi Baru, Shri Shaktikanta Das mengatakan bahwa tidak perlu terburu-buru untuk mengubah program percontohan rupee digital menjadi CBDC yang terstandardisasi dan mencakup seluruh sistem untuk populasi India.

Selama konferensi, Das juga mengungkapkan rencana untuk membuat skema CBDC yang berdaulat lebih dapat dioperasikan dengan mengadopsi sistem “plug-and-play” yang akan memungkinkan transaksi yang mulus dan efisien antara sistem yang berbeda.

Dorongan untuk mengembangkan mata uang digital bank sentral telah mendapat banyak kritik dari para pendukung privasi, aktivis hak asasi manusia, dan individu yang berpikiran bebas.

Para kritikus mengatakan bahwa bahaya dari ledgers digital yang dikontrol secara terpusat, dan potensi penyalahgunaan oleh Pemerintah jauh lebih besar daripada manfaat biaya atau efisiensi.

Nanovest News v3.22.0