Donald Trump Unggul di Pasar Taruhan Pemilu 2024, Elon Musk Sebut Lebih Akurat dari Survei

Dalam persaingan menuju Pemilu Presiden AS 2024, mantan Presiden Donald Trump kini unggul di pasar taruhan, mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris yang menjadi kandidat dari Partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan.

Berdasarkan data dari Polymarket, platform taruhan prediksi, Trump memimpin dengan 53,7% dibandingkan Harris yang berada di angka 45,6%. Ini adalah pertama kalinya Trump mengambil alih posisi teratas sejak Harris diumumkan sebagai calon utama.

Taruhan ini menarik perhatian besar, terutama karena lebih dari $1,4 miliar sudah dipertaruhkan hanya di Polymarket hingga 7 Oktober 2024. Tren ini memicu perdebatan tentang kekuatan pasar taruhan dalam memprediksi hasil pemilu dibandingkan dengan survei tradisional.

Elon Musk Taruhan Lebih Akurat Dibanding Survei

Salah satu sosok yang turut menyuarakan pandangannya adalah CEO Tesla, Elon Musk, yang secara terbuka mendukung Trump. Pada sebuah rapat umum di Pennsylvania, Musk mengungkapkan keyakinannya bahwa pasar taruhan lebih akurat dalam mencerminkan opini publik daripada survei konvensional.

Menurut Musk, fakta bahwa uang nyata dipertaruhkan membuat prediksi di pasar taruhan lebih mencerminkan kondisi sebenarnya.

Dalam unggahan di media sosialnya, Musk menulis, "Trump kini unggul 3% dari Kamala di pasar taruhan. Ini lebih akurat daripada survei, karena uang sungguhan yang dipertaruhkan."

Dukungan terbuka Musk terhadap Trump dan kepercayaannya pada pasar taruhan telah memicu diskusi di kalangan analis politik. Meski ada yang menganggap pasar taruhan sebagai indikator yang lebih tajam, para pengamat politik tetap memperingatkan bahwa prediksi ini bisa berubah secara drastis menjelang Hari Pemilihan, terutama karena dinamika politik yang selalu bergerak cepat.

Pengaruh Trump Terhadap Bitcoin dan Pasar Kripto

Menariknya, hasil pemilu ini tidak hanya akan mempengaruhi politik, tetapi juga ekonomi, khususnya pasar kripto. Sebuah laporan dari Bernstein memprediksi bahwa kemenangan Trump bisa mendorong harga Bitcoin melonjak ke angka antara $80.000 hingga $90.000.

Ini tak lepas dari kebijakan pro-kripto yang diyakini akan dijalankan oleh Trump, yang pernah menyatakan dukungannya terhadap mata uang digital dan janji untuk menjadikan AS sebagai pemimpin dalam industri ini.

Sebaliknya, jika Kamala Harris memenangkan pemilu, laporan tersebut memproyeksikan bahwa harga Bitcoin bisa berada di kisaran $30.000 hingga $40.000. Harris dikenal lebih berhati-hati terhadap regulasi kripto, sehingga para pelaku industri memperkirakan adanya pendekatan yang lebih ketat di bawah kepemimpinannya.

Tak hanya Bernstein, Standard Chartered juga mengeluarkan proyeksi yang serupa. Bank tersebut memperkirakan harga Bitcoin akan naik, apa pun hasil pemilu, namun dengan angka yang lebih besar jika Trump menang, mencapai hingga $125.000.

Di sisi lain, kemenangan Harris diperkirakan akan mendorong Bitcoin ke kisaran $75.000.

Pengaruh Kebijakan Ekonomi Trump

Prediksi kenaikan harga Bitcoin di bawah Trump berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi agresif yang diusungnya. Salah satu kebijakan utama Trump adalah pemotongan pajak besar-besaran, yang diperkirakan akan meningkatkan defisit nasional dan memperburuk inflasi.

Di tengah situasi ini, Bitcoin diyakini akan berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi, menarik minat lebih banyak investor yang khawatir terhadap ketidakpastian pasar.

Selain itu, kebijakan fiskal Trump yang cenderung memacu pertumbuhan dengan cepat juga berpotensi meningkatkan imbal hasil Treasury AS. Hal ini menciptakan kondisi yang disebut analis sebagai "badai sempurna" bagi Bitcoin, di mana inflasi tinggi dan suku bunga yang meningkat dapat mendorong permintaan terhadap aset digital sebagai aset aman.

Namun, kemenangan Kamala Harris tidak sepenuhnya buruk bagi pasar. Meskipun lebih berhati-hati terhadap kripto, Harris dapat memberikan stabilitas jangka panjang dengan regulasi yang lebih jelas.

Regulasi ini diharapkan dapat menghilangkan ketidakpastian hukum yang selama ini menyelimuti industri kripto, meski dalam jangka pendek mungkin akan menahan laju pertumbuhan yang pesat.

Peran Pasar Taruhan dalam Prediksi Pemilu

Dengan pengesahan dari pengadilan AS bahwa taruhan pada peristiwa politik, termasuk pemilu presiden, adalah legal, platform taruhan seperti Polymarket melihat lonjakan aktivitas. Pasar taruhan politik kini menjadi salah satu alat prediksi favorit bagi sebagian investor dan pengamat politik.

Mereka menganggap bahwa ketika uang nyata dipertaruhkan, orang-orang cenderung lebih berhati-hati dalam membuat keputusan, sehingga hasil prediksi dari pasar ini bisa lebih mencerminkan realitas.

Namun, penting untuk diingat bahwa pasar taruhan juga memiliki keterbatasan. Sentimen yang terlihat di platform taruhan hanyalah refleksi dari opini publik saat itu dan bisa berubah dengan cepat tergantung pada dinamika kampanye dan peristiwa politik mendekati Hari Pemilihan.

Saat Donald Trump melaju di pasar taruhan, sementara Kamala Harris mengejar, prediksi untuk Pemilu 2024 terus memanas. Dukungan dari tokoh besar seperti Elon Musk dan tren pasar taruhan yang menunjukkan keunggulan Trump membuka diskusi tentang apakah prediksi berbasis taruhan lebih akurat daripada survei tradisional.

Namun, dengan Hari Pemilihan yang semakin dekat, hasil akhir tetap sulit ditebak.

Selain dari persaingan politik, dampak dari hasil pemilu ini akan terasa di pasar keuangan, terutama di sektor kripto. Bitcoin, yang dianggap sebagai pelindung dari inflasi, diprediksi akan melonjak jika Trump menang, sementara kemenangan Harris dapat menghadirkan regulasi yang lebih ketat namun stabil dalam jangka panjang.

Dengan demikian, hasil Pemilu 2024 tidak hanya akan menentukan arah kebijakan politik AS, tetapi juga memengaruhi masa depan ekonomi digital dunia.