Galaxy Ventures Lampaui Target, Siap Danai Startup Kripto Hingga $180 Juta
Di tengah minimnya pendanaan kripto global, Galaxy Ventures milik Michael Novogratz sukses menggalang dana hingga $180 juta. Apakah ini pertanda kebangkitan ekosistem blockchain?

Kiki • Apr 17, 2025

Di tengah lesunya pendanaan modal ventura kripto global, Galaxy Ventures, unit investasi milik miliarder Michael Novogratz, justru menorehkan pencapaian tak terduga. Menurut laporan eksklusif dari Bloomberg, Galaxy Ventures Fund I LP diproyeksikan menutup penggalangan dananya hingga $180 juta pada akhir Juni 2025 melampaui target awal sebesar $150 juta.
Di saat banyak dana investasi lain terseok-seok, langkah Galaxy ini bagai cahaya di tengah kabut ketidakpastian.
Namun pertanyaannya: Apakah ini awal dari kebangkitan sektor kripto, atau hanya ilusi optimisme sementara?
Melejit di Tengah Krisis
Investasi sebesar ini bukanlah perkara kecil. Apalagi jika melihat tren pendanaan ventura di sektor kripto sepanjang dua tahun terakhir. Tahun 2022 sempat mencetak rekor lebih dari $30 miliar, namun kemudian anjlok drastis menjadi hanya $10 miliar pada 2023.
Meski ada sedikit kenaikan ke $11,5 miliar di 2024, angka tersebut tetap mencerminkan kehati-hatian para investor.
Menariknya, kuartal pertama 2025 memperlihatkan kontraksi tajam dalam pendanaan kripto di Amerika Serikat hanya $1,3 miliar, turun 22% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, sektor kecerdasan buatan (AI) menyedot hingga 58% dari total dana ventura global.
Dengan latar belakang ini, pencapaian Galaxy Ventures seolah menjadi anomali atau mungkin, titik balik?
Portofolio Cerdas di Sektor Strategis
Sejak penggalangan awal pada Juni 2024, Galaxy Ventures telah mengantongi $113 juta dan mengalokasikan dana ke startup yang bergerak di area bernilai tinggi:
Ethena**, penerbit stablecoin berbasis dolar sintetis,
M^Zero**, protokol DeFi untuk likuiditas stablecoin,
Monad**, blockchain Layer-1 yang menjanjikan efisiensi tinggi,
Plume**, platform tokenisasi aset di Layer-2,
Renzo**, yang mendukung produk derivatif di atas EigenLayer dan Ethereum.
Strategi mereka jelas: fokus pada infrastruktur, pembayaran, dan stablecoin sektor yang lebih tahan banting ketimbang proyek-proyek spekulatif atau hype-driven seperti memecoin.
Kripto Adalah Barometer Dunia Finansial
Mike Novogratz, sosok flamboyan yang pernah menjadi manajer hedge fund di Fortress Investment Group, tetap menjadi salah satu evangelis paling vokal untuk kripto. Dalam sebuah unggahan di X pada 16 April lalu, ia menyatakan:
“Kripto sedang melakukan apa yang seharusnya: menjadi rapor bagi pengelolaan keuangan global.”
Baginya, Bitcoin dan aset digital lain bukan sekadar instrumen investasi, melainkan representasi dari kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan masa depan. Namun, ia pun realistis mengakui bahwa “adopsi tidak tumbuh dalam kekacauan.”
Dunia butuh stabilitas agar kripto bisa berkembang optimal.
Pendanaan Besar, Tapi Risiko Masih Mengintai
Meski berhasil meraih dana besar, Galaxy tetap bermain dalam ekosistem yang sedang mencari jati diri baru. Ketergantungan investor terhadap narasi makro seperti ETF Bitcoin, ledakan memecoin, dan AI membuat banyak pelaku industri bertanya-tanya:
Apakah sektor ini benar-benar sudah matang, atau masih bergantung pada momentum sesaat?
Laporan dari CryptoRank menunjukkan bahwa pendanaan global di Q1 2025 mencapai $4,8 miliar tertinggi sejak Q3 2022. Namun hampir setengahnya berasal dari satu transaksi besar: investasi $2 miliar dari MGX, firma asal Abu Dhabi, ke Binance. Artinya, distribusi pendanaan masih belum merata.
Optimisme yang Terukur
Keberhasilan Galaxy Ventures memang bisa dibaca sebagai sinyal positif. Tapi optimisme ini sebaiknya dikawal dengan kewaspadaan. Ekosistem kripto masih rapuh, dan keberlanjutan tren positif sangat bergantung pada respons regulasi global, kejelasan arah teknologi, serta ketahanan pasar terhadap ketidakpastian makro.
Dengan kata lain, $180 juta dari Galaxy bukan sekadar angka ini adalah taruhan besar pada masa depan keuangan digital.