Investor Besar Jepang Tertarik Kripto, Dunia Aset Crypto Semakin Menggiurkan
Sebanyak 54% investor institusional Jepang berencana untuk berinvestasi di kripto dalam tiga tahun mendatang. Mereka menyebut diversifikasi portofolio dan potensi pengembalian tinggi sebagai pendorong utama keputusan ini.
Dwinala • Jul 1, 2024
Dunia kripto semakin menarik perhatian. Survei terbaru yang dilakukan oleh Nomura Holdings, perusahaan jasa keuangan ternama di Jepang, bersama Laser Digital, divisi khusus aset digital mereka, menunjukkan hal tersebut. Survei ini melibatkan 547 manajer investasi, termasuk investor institusi (investor dari perusahaan besar atau pemerintah), family office (pengelola investasi keluarga kaya), dan perusahaan layanan publik. Tujuannya adalah untuk memahami minat mereka terhadap aset digital dan tantangan yang dihadapi ketika berinvestasi di crypto. Hasilnya cukup mengejutkan. Lebih dari separuh responden, yaitu 54%, berminat untuk berinvestasi di crypto dalam tiga tahun ke depan. Mereka melihat crypto sebagai peluang yang menarik untuk diversifikasi portofolio investasi mereka. Diversifikasi berarti menambah jenis investasi agar risiko keuangan bisa ditekan. Selain itu, para investor ini juga berharap mendapatkan keuntungan yang besar dari investasi crypto. Crypto juga dinilai menarik karena bisa diakses dan diperdagangkan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ini tentu berbeda dengan instrumen investasi lain yang memiliki jam operasional tertentu. Namun, minat yang tinggi ini diiringi dengan kewaspadaan. Para investor tetap waspada terhadap risiko yang ada di dunia crypto. Beberapa risiko yang dikhawatirkan antara lain risiko pihak lawan (counterparty risk), fluktuasi harga yang tinggi (volatilitas), dan peraturan pemerintah yang ketat. Counterparty risk adalah risiko gagal bayar dari pihak lain dalam transaksi crypto. Survei ini juga mengungkap beberapa faktor yang mendorong minat investasi crypto. Para investor tertarik dengan perkembangan produk investasi berbasis crypto, seperti exchange-traded funds (ETF) crypto dan trust investasi. ETF adalah produk keuangan yang mirip reksadana, namun diperdagangkan di bursa saham. Selain itu, opsi staking dan lending di dunia crypto juga dinilai menarik. Staking adalah proses "mengamankan" crypto untuk mendapatkan imbalan, sedangkan lending adalah aktivitas meminjamkan crypto kepada pihak lain. Hal lain yang menarik adalah ketertarikan para investor terhadap proyek Web3. Web3 adalah konsep internet generasi terbaru yang terdesentralisasi dan berbasis blockchain, teknologi yang mendasari crypto. Hampir setengah responden menyatakan minat untuk berinvestasi di proyek Web3, baik secara langsung maupun melalui dana ventura capital (dana investasi untuk perusahaan rintisan). Kedepannya, diharapkan revisi Undang-Undang Perseroan Komanditer (Limited Partnerships Act) kedepannya akan mencakup aset crypto. Hal ini akan memudahkan para investor untuk berinvestasi di crypto secara legal. Survei ini menjadi indikator kuat bahwa minat terhadap crypto di Jepang sedang meningkat. Namun, para investor tetap harus berhati-hati dan memahami risiko yang ada sebelum terjun ke dunia crypto.