Kebijakan Kripto Trump Disorot: Industri Melesat, Politik Memanas
Regulasi kripto kian dekat, tapi konflik kepentingan dan retorika dagang Trump bisa menghambat kemajuan. Simak dampaknya bagi pasar dan legislasi kripto.

Kiki • Apr 30, 2025

Satu abad hari telah berlalu sejak Donald Trump kembali ke Gedung Putih, dan sejarah mulai mencatat babak barunya. Bagi komunitas kripto, masa ini adalah campuran paradoks: janji manis regulasi pro-kripto, dipadukan dengan ketidakstabilan ekonomi global akibat keputusan kebijakan luar negeri yang agresif.
Pasar berguncang, stablecoin dicurigai, dan industri blockchain seolah berdansa di tepi jurang antara kemajuan dan kehancuran.
Crypto-Friendly Tapi Kontroversial Dari Meme Coin ke “Cadangan Bitcoin Nasional”
Langkah pertama yang mencolok adalah peluncuran WLFI token oleh keluarga Trump pada hari pelantikan, 20 Januari 2025. Token ini bukan hanya sebuah aset kripto baru, melainkan sinyal keras bahwa presiden ingin menguasai narasi digital asset dari level tertinggi pemerintahan.
Namun, fakta bahwa token ini tidak bisa diperdagangkan membuat banyak investor mempertanyakan motif utamanya investasi atau propaganda?
Seolah belum cukup mengguncang, Trump juga langsung menempatkan tokoh-tokoh pro-kripto di lembaga regulator utama. Paul Atkins menggantikan Gary Gensler sebagai Ketua SEC, sementara Brian Quintenz memimpin CFTC.
Langkah ini dipandang sebagai kemenangan besar bagi komunitas kripto yang selama ini tercekik oleh ketidakpastian regulasi.
“Stargate”, Ross Ulbricht, dan Pelarangan Dolar Digital
Dalam waktu kurang dari sebulan, Trump meluncurkan proyek Stargate AI senilai $500 miliar bersama OpenAI dan Oracle, kemudian membebaskan Ross Ulbricht, pendiri Silk Road. Bagi banyak orang, pembebasan Ulbricht lebih dari sekadar politik.
Ini adalah sinyal kuat bahwa pendekatan baru terhadap kejahatan digital dan kebebasan finansial sedang dibentuk dari atas.
Namun yang paling eksplosif adalah larangan eksplisit atas CBDC (Central Bank Digital Currency) melalui eksekutif order. Bagi para pendukung privasi, ini adalah langkah menyelamatkan demokrasi digital.
Namun bagi bank sentral dan regulator global, keputusan ini menciptakan kebingungan yang memperumit kerangka kerja keuangan masa depan AS.
Perang Dagang dan Volatilitas Pasar Kripto Tidak Kebal
Tidak semua keputusan Trump bersifat bullish untuk Bitcoin. Langkah agresif meluncurkan perang dagang terhadap China, Kanada, dan Meksiko termasuk “Hari Pembebasan” (Liberation Day) di mana Trump mengenakan tarif 10% minimum kepada semua mitra dagang membuat investor waswas.
Harga perangkat elektronik naik, margin profit penambang Bitcoin tergerus, dan saham-saham teknologi AS rontok. Bahkan, kapitalisasi pasar global kehilangan sekitar $9 triliun, menurut Anthony Scaramucci. Dampak ini memperburuk sentimen ekonomi dan memicu prediksi resesi menengah hingga besar dalam waktu dekat.
Strategi Bitcoin Nasional Simbolisme atau Aksi Nyata?
Pada 7 Maret, Trump mengumumkan pembentukan Strategic Bitcoin Reserve sebuah kebijakan yang terdengar revolusioner, tapi ternyata hanya mengonsolidasikan Bitcoin yang telah disita pemerintah dari kasus kriminal.
Meskipun perintah eksekutif membuka peluang pembelian tambahan, pembatasan anggaran membuatnya lebih mirip gimmick politik daripada komitmen ekonomi.
Seiring waktu, stockpile aset digital lainnya juga diumumkan, termasuk ETH, SOL, XRP, dan ADA. Bagi Bitcoin maximalist, ini adalah setengah langkah yang tidak cukup mengubah arah dominasi keuangan global.
Skandal Makan Malam $300.000 dan Ancaman Pemakzulan
Jika kamu pikir semuanya akan berakhir di sana, maka belum saatnya menutup lembaran. Pada 25 April, beredar kabar bahwa pemegang token WLFI berkesempatan makan malam dengan Presiden dengan “harga masuk” sekitar $300.000 per kursi.
Pemerintah membantah, tapi kerusakan sudah terjadi. Senator Jon Ossoff langsung menyatakan dukungannya terhadap pemakzulan Trump atas dasar etika dan konflik kepentingan.
“Jika presiden menjual akses langsung melalui proyek kriptonya sendiri, itu sudah jelas masuk kategori pelanggaran konstitusional,” kata Ossoff dalam pernyataan publik.
Legislasi di Kongres Janji yang Kian Sulit Terwujud
Ironisnya, semua dinamika ini malah bisa menghambat regulasi kripto yang substansial. STABLE Act, undang-undang yang diharapkan menjadi dasar legal stablecoin di AS, telah lolos voting komite, namun terancam terhambat karena polarisasi politik yang meningkat. Di Senat, GENIUS Act juga menghadapi perpecahan tajam berdasarkan garis partai.
Anthony Scaramucci menyimpulkan dengan tajam: “Trump telah membuat segalanya begitu panas, hingga sulit untuk mewujudkan perubahan nyata yang diinginkan industri kripto.”
100 Hari dengan Dampak 10 Tahun?
Apa yang terjadi dalam 100 hari ini bukan hanya membentuk peta jalan kripto Amerika, tapi juga membuka bab etika baru dalam integrasi teknologi, kekuasaan, dan kekayaan pribadi. Apakah ini lompatan menuju adopsi massal, atau bencana reputasi yang akan memicu regulasi lebih keras?