Kripto Unicoin Diseret ke Pengadilan Penjualan $3 Miliar Ternyata Hanya $110 Juta?

SEC menyeret Unicoin ke pengadilan atas manipulasi finansial dan klaim palsu. Dituding menjual ilusi dengan narasi aset nyata, regulator kini bertindak tegas di sektor Web3.

article author image

KikiMay 21, 2025

article cover image

Kepercayaan investor kembali diuji ketika U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) secara resmi menggugat platform investasi kripto Unicoin dan tiga eksekutif utamanya atas dugaan penipuan senilai lebih dari $100 juta. Dengan narasi aset dunia nyata dan janji masa depan cerah, Unicoin ternyata diduga menjual ilusi kepada lebih dari 5.000 investor.

Pada Senin (20 Mei), SEC mengumumkan gugatan terhadap CEO Unicoin, Alex Konanykhin, anggota dewan Silvina Moschini, dan mantan kepala investasi Alex Dominguez. Ketiganya dituduh menyebarkan pernyataan palsu dan menyesatkan terkait token Unicoin dan sertifikat hak yang diklaim memberikan akses ke aset dan saham perusahaan.

Lebih dari $100 juta berhasil dihimpun dari investor sejak 2022. Namun menurut SEC, janji bahwa token akan didukung oleh portofolio properti global ternyata hanya “tipu muslihat.”

Janji Aset Dunia Nyata yang Ternyata Hampa

Mark Cave, direktur asosiasi di Divisi Penegakan SEC, menyebut Unicoin “mengeksploitasi ribuan investor dengan janji fiktif bahwa token mereka akan didukung oleh aset properti nyata bernilai tinggi.”

Dalam kenyataannya, nilai aset real estate yang diklaim sangat besar itu ternyata "hanya sebagian kecil" dari apa yang dijanjikan. Bahkan sebagian besar dari “sertifikat hak” yang dijual perusahaan dianggap "ilusi" semata tanpa landasan hukum atau nilai nyata yang menjanjikan kompensasi.

Ini bukan sekadar soal penyesatan informasi. SEC juga mengklaim bahwa Unicoin memanipulasi laporan keuangan dan kapasitas likuiditasnya. Perusahaan dikatakan memiliki “landasan finansial selama beberapa dekade,” padahal kenyataannya hanya bertahan kurang dari setahun, bahkan pernah tinggal empat bulan operasional.

Deklarasi Penjualan Fiktif dan Klaim Palsu Registrasi SEC

Lebih mengejutkan lagi, Unicoin mengklaim telah menjual lebih dari $3 miliar dalam bentuk sertifikat hak. Kenyataannya? Menurut penyelidikan SEC, jumlah yang benar hanya sekitar $110 juta selisih lebih dari 2.600%.

Tak cukup di situ, SEC juga menyebut bahwa token dan sertifikat tersebut dipasarkan seolah-olah telah terdaftar di SEC, padahal sebenarnya tidak pernah melalui proses pendaftaran yang sah.

Ini menjadi poin kunci dalam gugatan pelanggaran undang-undang sekuritas federal yang diajukan di pengadilan federal Manhattan.

Hukum Menyentuh Eksekutif Puncak

Selain tiga nama utama, penasihat hukum umum Unicoin, Richard Devlin, juga turut dituduh melanggar hukum sekuritas. Devlin telah setuju untuk membayar denda sipil sebesar $37.500 tanpa mengakui atau menyangkal tuduhan.

Sementara itu, pihak Unicoin, termasuk Konanykhin dan Moschini, belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan tersebut. Dominguez, menurut laporan, juga belum berhasil dihubungi.

Konflik Panas dengan Regulator: Tolak Negosiasi

Sinyal konflik ini sebenarnya sudah muncul sejak Desember 2024 ketika Unicoin menerima surat peringatan hukum atau Wells Notice dari SEC langkah awal sebelum tindakan penegakan hukum.

Pada April 2025, SEC mengundang Unicoin untuk hadir dalam negosiasi penyelesaian, namun Konanykhin menolak dengan alasan permintaan SEC “tidak dapat diterima.”

Dalam wawancara dengan mantan reporter FOX Business, Eleanor Terrett, Konanykhin menyatakan bahwa perusahaannya “akan bertarung di pengadilan.”

Unicoin dan Janji Ekonomi Web3 Antara Visi dan Manipulasi

Unicoin sempat dikenal luas sebagai pemain baru dengan pendekatan yang tampak meyakinkan: menggabungkan dunia kripto dengan aset fisik seperti properti dan saham. Visi ini, bagi sebagian investor, adalah jawaban atas volatilitas tinggi dalam dunia Web3.

Namun realitas hukum kini menunjukkan celah besar di balik narasi tersebut.

Pasar kripto global, yang masih dalam tahap awal regulasi di banyak negara, kini menghadapi tekanan tambahan. Setelah kasus-kasus besar seperti FTX dan Celsius, kejatuhan Unicoin jika terbukti bersalah bisa menambah daftar panjang kehancuran platform yang gagal memegang etika dan hukum.

Titik Balik atau Awal Gelombang Baru Gugatan Kripto?

Gugatan terhadap Unicoin menegaskan satu hal: SEC semakin agresif terhadap platform yang menyalahgunakan kepercayaan investor dengan narasi palsu tentang “aset nyata” dan legitimasi hukum.

Dalam dunia kripto yang sarat inovasi, batas antara mimpi dan penipuan kini semakin diawasi ketat.

Apakah Unicoin hanya satu dari banyak yang akan tumbang dalam gelombang regulasi berikutnya? Ataukah ini akan menjadi preseden hukum penting bagi transparansi dan akuntabilitas di era Web3?

Yang pasti, investor kini dituntut untuk lebih kritis, dan regulator tampaknya tidak akan lagi memberi toleransi atas janji tanpa bukti.

Nanovest News v4.8.0