Makan Malam Trump Bernilai $148 Juta Antara Meme Coin, Politik, dan Etika yang Dipertanyakan
Dari token meme ke meja makan mantan Presiden AS. Acara eksklusif di klub golf Trump menuai sorotan tajam: strategi kampanye kreatif, atau skema pay-to-play berbaju kripto?

Kiki • May 13, 2025

Dunia kripto kembali dihebohkan. Kali ini bukan soal Bitcoin, Ethereum, atau teknologi blockchain mutakhir, melainkan soal makan malam mewah yang melibatkan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, dan mata uang kripto bertajuk dirinya sendiri: $TRUMP.
Acara bertajuk "Trump Crypto Dinner" ini dijadwalkan berlangsung 22 Mei di klub golf milik Trump dekat Washington, D.C., dan hanya dihadiri oleh 220 pemegang terbesar $TRUMP coin. Total nilai token yang dikunci oleh para peserta untuk masuk daftar undangan? $148 juta.
Koin Meme Bertarif Steak Wagyu
Lomba ini sesederhana sekaligus semahal yang bisa dibayangkan: siapa yang memegang paling banyak $TRUMP coin dalam jangka waktu tertentu, masuk dalam leaderboard. Top 25 wallet bahkan mendapat akses VIP, termasuk jamuan eksklusif dan sesi di balik layar bersama Trump.
Namun, angka-angka di balik euforia ini menunjukkan kontras tajam:
Harga koin sempat meroket ke $75, lalu anjlok ke $14.
Dari ratusan ribu wallet yang ikut, sekitar 593.000 wallet alami kerugian.
Total kerugian investor mencapai $3,9 miliar, menurut data on-chain sejak peluncuran koin ini pada Januari 2025.
Seorang trader memang dapat makan malam. Tapi ribuan lainnya “makan hati.” Itulah risiko di dunia kripto meme, di mana volatilitas ekstrem bertemu dengan narasi politik.
Etika atau Eksploitasi?
Meski promosi ini dipoles dengan nuansa eksklusif dan reward, para pengkritik menilai bahwa ini lebih mirip skema “pay-for-access” yang berbahaya. Senator AS Richard Blumenthal bahkan telah membuka penyelidikan etik, mempertanyakan apakah inisiatif ini melanggar batas antara penggalangan dana politik dan manipulasi finansial.
Masalah makin rumit karena ini bukan sekadar acara sosial. Trump adalah calon kuat untuk Pemilu AS 2024, dan makan malam semacam ini bisa berarti akses pribadi kepada tokoh paling berpengaruh di politik Amerika.
Jika hal itu dibayar lewat kepemilikan aset kripto yang tidak diregulasi, maka transparansi dan akuntabilitas menjadi isu besar.
Dompet Asing, Pengaruh Asing
Kekhawatiran bertambah ketika diketahui bahwa pemegang terbesar $TRUMP coin bukan berasal dari AS. Wallet nomor satu berasal dari bursa HTX yang berbasis di Seychelles, dengan hubungan langsung ke pengusaha kripto Tiongkok, Justin Sun.
Beberapa peserta lain juga terdeteksi menggunakan platform yang dilarang di AS, yang berarti potensi keterlibatan entitas asing dalam acara privat calon presiden AS sesuatu yang sangat sensitif dalam konteks geopolitik dan keamanan nasional.
Antara Inovasi dan Manipulasi
Fenomena ini membuka diskusi lebih luas tentang hubungan kripto dan politik. Apakah kita sedang melihat masa depan kampanye digital di mana donasi diukur dalam token, dan akses ke elite politik ditentukan oleh leaderboard on-chain?
Atau justru ini adalah alarm bahaya bahwa dunia kripto bisa dengan mudah digunakan sebagai kendaraan baru untuk memutarbalikkan sistem demokrasi dan penggalangan dana politik?
Sebuah Makan Malam, Banyak Pertanyaan
“Trump Crypto Dinner” mungkin menyajikan steak premium dan udang jumbo di atas meja, tapi yang benar-benar sedang disajikan adalah pertanyaan mendalam soal etika, kekuasaan, dan batas kabur antara promosi aset digital dan politik praktis.
Dunia kripto memang penuh peluang. Tapi saat mulai menyentuh ruang politik dan kekuasaan, satu hal menjadi jelas:
Yang dipertaruhkan tak hanya uang tapi juga integritas sistem.