MHC Digital dan Circle Perluas Akses USDC di Asia-Pasifik, Sasar Investor Institusional

MHC Digital dan Circle berkolaborasi untuk memperluas distribusi USDC di Australia dan Asia-Pasifik. Langkah ini menyasar investor institusional dan menawarkan potensi adopsi stablecoin yang lebih luas di sektor keuangan.

article author image

KikiOct 3, 2024

article cover image

MHC Digital Group dan Circle, perusahaan di balik stablecoin US Dollar Coin (USDC), mengumumkan rencana kolaborasi untuk memperluas distribusi USDC ke investor institusional di Australia dan kawasan Asia-Pasifik (APAC).

Langkah ini bertujuan untuk menyediakan akses USDC yang lebih efisien dan hemat biaya bagi klien institusional, termasuk investor kelas atas, dana lindung nilai (hedge funds), dan bisnis cryptocurrency di wilayah tersebut.

MHC Digital telah menyiapkan layanan perdagangan over-the-counter (OTC) yang menyasar individu dengan nilai aset tinggi dan institusi keuangan di APAC. Dengan inisiatif ini, MHC Digital berharap dapat membuka peluang baru dalam perdagangan dan penggunaan stablecoin bagi berbagai entitas keuangan di kawasan yang dikenal sebagai pusat adopsi aset digital.

Potensi Pasar APAC Peluang Besar bagi Stablecoin USDC

Pasar Asia-Pasifik dikenal sebagai salah satu kawasan dengan adopsi aset digital tercepat di dunia. Chief Business Officer Circle, Kash Razzaghi, mengungkapkan bahwa populasi yang berorientasi pada perangkat mobile dan siap menggunakan dompet digital menjadikan APAC lebih maju dalam hal adopsi aset digital dibandingkan dengan wilayah lain.

"Asia-Pasifik berada di depan kurva dalam hal adopsi aset digital," kata Razzaghi.

Kolaborasi antara Circle dan MHC Digital ini tak hanya menyasar institusi keuangan tradisional, tetapi juga berbagai entitas di ekosistem aset digital. Mark Carnegie, pendiri dan ketua eksekutif MHC Digital, bahkan ingin meyakinkan dana pensiun besar di Australia untuk mempertimbangkan penggunaan USDC sebagai cara untuk memangkas biaya pembayaran dan perdagangan valuta asing (forex).

Carnegie menyebut bahwa biaya forex yang tinggi selama ini menjadi beban bagi banyak dana pensiun, dengan bank-bank besar seperti Macquarie Bank di Australia memainkan peran dominan dalam mengenakan biaya tersebut.

"Saya berharap kami bisa menunjukkan bahwa ada ratusan juta dolar biaya forex, di mana dana super mendapatkan kerugian oleh bank-bank besar," ungkap Carnegie.

Meski begitu, Carnegie mengakui bahwa memperkenalkan stablecoin seperti USDC ke institusi besar seperti dana pensiun bukanlah tugas yang mudah. Namun, dia percaya bahwa Circle adalah kandidat terbaik untuk menjadi pemenang jangka panjang di sektor stablecoin yang diatur.

Ekspansi Circle di Pasar Global Strategi dan Peluang

Inisiatif di APAC ini hanyalah bagian dari ekspansi global Circle yang lebih besar. Circle secara aktif berupaya meningkatkan adopsi stablecoin USDC di seluruh dunia, khususnya di luar Amerika Serikat. Langkah ini terlihat dari berbagai kerjasama dan integrasi yang telah dilakukan di sejumlah negara.

Pada November lalu, Circle menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan SBI Holdings untuk menghadirkan USDC dan layanan web Circle ke Jepang, salah satu pasar keuangan terbesar di Asia.

Sementara itu, pada bulan September, Circle juga telah berhasil mengintegrasikan USDC dengan sistem perbankan di Brasil dan Meksiko, memperkuat kehadiran stablecoin ini di Amerika Latin.

Circle tidak hanya berhenti pada USD sebagai mata uang yang di-tokenisasi. MHC Digital dilaporkan tengah menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan Circle untuk menciptakan stablecoin yang didukung dolar Australia.

Jika terealisasi, langkah ini akan menjadi terobosan besar dalam menyediakan solusi pembayaran digital yang stabil dan aman di Australia, serta memperluas ekosistem stablecoin secara global.

Circle juga akan memperkuat kehadirannya di Amerika Serikat dengan mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) setelah mengajukan pendaftaran ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada Januari.

Perusahaan ini juga berencana memindahkan kantor pusatnya ke New York pada awal 2025, menegaskan komitmennya dalam menjadi pemain utama di pasar stablecoin yang diatur.

Perluasan Akses Stablecoin Menjawab Tantangan dan Peluang

Langkah kolaboratif antara MHC Digital dan Circle ini menunjukkan bahwa stablecoin kini semakin menjadi komponen penting dalam ekosistem keuangan global. Stablecoin seperti USDC tidak hanya menawarkan stabilitas harga karena didukung oleh aset fiat, tetapi juga memungkinkan transaksi yang lebih cepat, efisien, dan hemat biaya dibandingkan sistem pembayaran tradisional.

Namun, meski peluangnya besar, adopsi stablecoin oleh institusi keuangan tradisional seperti dana pensiun masih menghadapi tantangan. Aspek regulasi, keamanan, dan integrasi dengan sistem keuangan tradisional menjadi beberapa faktor yang memerlukan perhatian khusus.

Oleh karena itu, Circle dan MHC Digital perlu memberikan edukasi yang memadai dan menunjukkan manfaat nyata dari penggunaan stablecoin dalam kegiatan operasional sehari-hari.

Di sisi lain, keberhasilan Circle dalam memperluas distribusi USDC di APAC dapat menjadi model bagi adopsi stablecoin di wilayah lain. Pasar Asia-Pasifik yang dinamis dan siap mengadopsi inovasi digital menjadi lahan subur bagi pengembangan ekosistem stablecoin dan aset digital.

Dengan dukungan infrastruktur yang tepat dan kemitraan strategis seperti yang dilakukan oleh Circle dan MHC Digital, stablecoin berpotensi menjadi instrumen keuangan yang lebih diterima secara luas oleh institusi dan individu.

Membangun Ekosistem Stablecoin di APAC

Kolaborasi antara MHC Digital dan Circle untuk memperluas akses USDC di kawasan Asia-Pasifik menunjukkan bahwa stablecoin kini semakin dilirik sebagai solusi pembayaran dan transaksi digital yang efisien.

Di tengah dominasi bank-bank besar dalam perdagangan forex, stablecoin menawarkan alternatif yang hemat biaya dan dapat diakses secara luas.

Dengan fokus pada investor institusional dan individu bernilai aset tinggi di APAC, MHC Digital dan Circle berupaya mengubah cara pandang pasar terhadap stablecoin. Jika berhasil, langkah ini bisa membuka jalan bagi adopsi stablecoin yang lebih luas, termasuk kemungkinan peluncuran stablecoin yang didukung dolar Australia.

Ekspansi Circle secara global juga menunjukkan bahwa stablecoin memiliki potensi besar dalam mentransformasi sistem keuangan, bukan hanya di pasar kripto, tetapi juga di sektor keuangan tradisional.

Bagaimana kolaborasi ini akan berdampak pada lanskap pembayaran digital di masa depan? Hanya waktu yang akan menjawab, namun langkah ini jelas menandakan bahwa revolusi aset digital di Asia-Pasifik sedang berlangsung.

Nanovest News v3.18.0