Napster Diakuisisi $207 Juta: Transformasi Musik ke Dunia Metaverse

Infinite Reality akuisisi Napster senilai $207 juta untuk meluncurkan platform musik metaverse. Dari sejarah pembajakan hingga konser virtual, ini revolusi baru musik digital.

article author image

KikiMar 26, 2025

article cover image

Di era ketika musik didengar lewat kaset dan CD, ada satu nama yang jadi momok bagi industri rekaman: Napster. Platform berbagi file peer-to-peer ini mengguncang dunia pada akhir 1990-an sebagai simbol kebebasan digital sekaligus sumber kekhawatiran para musisi karena maraknya pembajakan.

Tapi roda zaman terus berputar. Hari ini, Napster kembali jadi pusat perhatian dunia bukan karena masalah hukum, tapi karena masa depannya yang beraroma metaverse.

Pada 25 Maret 2025, Infinite Reality sebuah startup berbasis kecerdasan buatan (AI) mengumumkan telah mengakuisisi Napster dalam transaksi senilai $207 juta. Rencananya?

Menyulap platform musik ini menjadi pengalaman virtual 3D yang bukan hanya bisa didengar, tapi juga dihidupi.

Ya, Napster akan bertransformasi menjadi platform musik berbasis metaverse dengan konser virtual, pesta dengar sosial, dan bahkan ruang interaksi artis-penggemar dalam bentuk digital.

Musik, Metaverse, dan Momen Transformasi

“Bayangkan kamu masuk ke venue virtual, nonton konser eksklusif bareng teman, ngobrol sama artis favorit saat mereka rilis single baru, dan beli merchandise digital dan fisik langsung dari ruang itu,” ujar Jon Vlassopulos, CEO Napster yang akan tetap menjabat pasca-akuisisi.

Ini bukan sekadar mimpi futuristik ini langkah konkret untuk menjawab perubahan cara manusia berinteraksi dengan hiburan.

Tak berhenti di situ, Infinite Reality juga berencana menambahkan fitur berbasis AI ke Napster: dari agen manajemen komunitas hingga dasbor analitik perilaku fans. Mereka bahkan menyebutkan kemungkinan kolaborasi lintas hiburan seperti dengan tim Esports, membuka peluang sinergi antara musik dan game di dunia maya.

Dari Hantu Masa Lalu ke Harapan Masa Depan

Napster dikenal dunia sejak tahun 1999 sebagai simbol kebebasan digital walau pada akhirnya harus tutup di 2001 karena gelombang gugatan pelanggaran hak cipta. Setelah sempat mati suri, merek Napster dibangkitkan sebagai layanan streaming musik legal, sempat dimiliki oleh Rhapsody, lalu berpindah tangan berkali-kali hingga dibeli Algorand dan Hivemind pada 2022.

Selama dua tahun terakhir, Napster sudah menunjukkan ketertarikannya pada teknologi Web3. Mereka pernah mengumumkan peluncuran token kripto mereka di atas blockchain Algorand, dan mengakuisisi startup musik Web3 Mint Songs pada Februari 2023.

Dengan latar belakang ini, transformasi ke arah metaverse sebenarnya bukan kejutan justru kelanjutan logis dari napas baru yang mereka bangun sejak 2022.

Mengapa Ini Penting?

  1. Revolusi Monetisasi Musik:** Platform ini bukan cuma sarana hiburan, tapi juga ekonomi baru. Artis bisa menjual merchandise digital, tiket konser virtual, bahkan NFT eksklusif. Ini membuka aliran pendapatan yang lebih langsung dan personal dengan fans jauh dari model royalti klasik yang sering tidak transparan.

  1. Desentralisasi Ekosistem Musik:** Dengan akar Web3 yang kuat, Napster baru ini bisa menjadi pelopor dalam memberikan kontrol lebih besar kepada kreator. Dalam ekosistem di mana interaksi, kepemilikan, dan nilai semuanya bisa disematkan dalam bentuk digital terdesentralisasi, potensi inovasinya sangat besar.

  1. Konvergensi Industri Hiburan:** Langkah Infinite Reality menunjukkan arah industri ke depan integrasi lintas sektor antara musik, gaming, AI, dan komunitas. Konsep “Internet 3D yang komunikatif”, sebagaimana disampaikan CEO mereka John Acunto, adalah masa depan di mana batas antara dunia nyata dan virtual semakin kabur.

Apa yang dilakukan Infinite Reality bukan cuma membeli merek tua dan mendandaninya dengan jargon teknologi. Ini adalah upaya serius untuk memanfaatkan kekuatan nostalgia, teknologi imersif, dan kebutuhan baru konsumen akan pengalaman yang lebih mendalam dan interaktif.

Napster, yang dulu dikenal karena membajak masa depan musik, kini malah bisa jadi penyelamatnya.

Jika ini berhasil, maka bukan hanya Napster yang akan menari kembali di atas panggung global tapi juga seluruh cara kita mendengarkan, berinteraksi, dan menghargai musik akan berubah untuk selamanya.

Nanovest News v3.23.2