Pasar Tenaga Kerja AS Melambat jadi Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed?

Lowongan kerja AS jatuh ke level terendah dalam 3,5 tahun, memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga.

article author image

MohammadSep 5, 2024

article cover image

Pasar tenaga kerja Amerika Serikat kembali menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang signifikan. Data terbaru dari Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang dirilis Departemen Tenaga Kerja pada Rabu mengungkapkan bahwa lowongan kerja di bulan Juli 2024 turun ke level terendah dalam 3,5 tahun terakhir.

Total lowongan tercatat sebanyak 7,67 juta, turun 237.000 dari bulan sebelumnya dan jauh di bawah ekspektasi para ekonom yang memprediksi 8,1 juta. Angka ini merupakan yang terendah sejak Januari 2021 dan menjadi sinyal kuat bahwa pasar tenaga kerja AS mulai kehilangan momentum.

Sinyal Kuat Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed

Penurunan drastis jumlah lowongan kerja ini menambah bukti bagi para pejabat The Federal Reserve (The Fed) bahwa perekonomian AS mulai mendingin.

Dengan rasio lowongan kerja terhadap jumlah pencari kerja turun menjadi kurang dari 1,1 atau setengah dari puncaknya pada awal 2022, data ini diperkirakan akan semakin mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 17-18 September mendatang.

Nick Bunker, kepala riset ekonomi di Indeed Hiring Lab, mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS kini tidak hanya kembali ke kondisi pra-pandemi, tetapi malah sudah melewati level tersebut.

“Tidak ada yang menginginkan pasar tenaga kerja yang lebih dingin dari ini, terutama para pembuat kebijakan The Fed,” ujar Bunker.

Tidak hanya penurunan lowongan kerja, laporan JOLTS juga mencatat peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi 1,76 juta, naik 202.000 dari bulan sebelumnya.

Total pemutusan hubungan kerja, yang mencakup PHK dan pengunduran diri, meningkat 336.000, dengan rasio pemutusan kerja mencapai 3,4%. Namun, di sisi lain, angka perekrutan justru naik sebesar 273.000, mencapai tingkat 3,5%, sedikit lebih baik dari bulan Juni.

Sektor jasa profesional dan bisnis mencatat peningkatan tertinggi dalam lowongan kerja, dengan penambahan 178.000 posisi baru. Namun, sektor pendidikan dan layanan kesehatan mengalami penurunan tajam dengan hilangnya 196.000 lowongan, diikuti oleh penurunan di sektor perdagangan, transportasi, dan utilitas sebesar 157.000

Meski data ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS melemah, para analis menilai situasi ini belum mencapai titik krisis. Krishna Guha, kepala tim Kebijakan Global dan Strategi Bank Sentral di Evercore ISI, menyebutkan dalam laporannya bahwa tingkat PHK yang masih rendah serta peningkatan rekrutmen menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tidak sedang "retak".

Namun, ia memperingatkan bahwa permintaan tenaga kerja terus menurun dibandingkan dengan penawaran tenaga kerja, dan tren ini kemungkinan akan berlanjut selama kebijakan moneter The Fed tetap ketat.

Laporan ini juga muncul hanya dua hari sebelum rilis data penting nonfarm payrolls bulan Agustus yang diprediksi akan mencatat penambahan 161.000 pekerjaan baru dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,2%. Data tersebut akan menjadi indikator penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter ke depan, terutama terkait potensi pemangkasan suku bunga.

Dengan pasar tenaga kerja yang terus melemah dan jumlah lowongan kerja yang turun drastis, ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed semakin kuat.

Situasi ini akan memberikan tekanan lebih lanjut pada pembuat kebijakan untuk mengambil langkah yang dapat menjaga perekonomian tetap stabil tanpa memicu resesi lebih lanjut.

Nanovest News v3.18.0