Prediksi Kripto dan Saham AS: Analis JPMorgan Sarankan ‘Buy the Dip’
JPMorgan melihat peluang taktis untuk membeli di saat harga turun di tengah penurunan pasar saham dan kripto. Prediksi ini menawarkan optimisme bagi investor cermat
Rendy • Aug 7, 2024
Dalam beberapa hari terakhir, pasar keuangan global mengalami penurunan tajam yang melanda saham, mata uang kripto, dan logam mulia. Namun, di tengah volatilitas ini, analis dari JPMorgan melihat adanya peluang untuk membeli saat harga turun atau "buy the dip".
Senin lalu, pasar mengalami tekanan besar dengan penurunan signifikan di sektor teknologi. Nasdaq anjlok hingga 5% pada awal perdagangan, memicu kekhawatiran akan adanya intervensi darurat dari Federal Reserve. John Schlegel, kepala intelijen posisi di JPMorgan, mengindikasikan bahwa rotasi keluar dari saham teknologi mungkin sudah mendekati akhir.
“Secara keseluruhan, kami berpikir bahwa kita semakin dekat dengan peluang taktis untuk membeli di saat harga turun, dan Monitor Posisi Taktis kami mungkin akan turun lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan,” tulis Schlegel.
Pasar kripto juga tidak kebal terhadap guncangan ini. Harga Bitcoin sempat turun di bawah $50.000 dua kali dalam 12 jam terakhir sebelum kembali pulih ke atas $54.000. Menurut data dari Coinglass, lebih dari $40 juta posisi short Bitcoin dilikuidasi dalam satu jam terakhir seiring dengan pembalikan kuat ini.
Total likuidasi short di pasar kripto kini mencapai $57 juta. Hal ini terjadi setelah Michael Saylor, ketua Microstrategy, menegaskan kembali komitmennya untuk terus memegang Bitcoin, menunjukkan bahwa pemain besar tetap percaya diri meskipun ada penurunan pasar global.
Kekuatan dari rebound yang terjadi sangat bergantung pada data makroekonomi mendatang, termasuk Indeks Manufaktur ISM, Indeks Harga Konsumen (CPI), dan penjualan ritel. Volatilitas pasar juga terlihat dari indeks volatilitas yang melonjak di atas level 50, angka tertinggi sejak crash pandemi COVID-19 pada April 2020.
Analis memperingatkan bahwa pemulihan di pasar kripto kemungkinan tidak akan cepat. Ada kekhawatiran bahwa potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve sebesar 50 basis poin sebelum September bisa memperburuk kondisi pasar. Meski begitu, optimisme masih ada di kalangan investor yang melihat ini sebagai peluang taktis untuk membeli aset yang nilainya turun.