Saham Trump Media Melonjak 10% di Tengah Volatilitas Pasar dan Spekulasi Politik

Saham Trump Media melambung 10% setelah masa lockup berakhir, tetapi ketergantungan pada popularitas Trump dan spekulasi politik membuatnya rentan. Akankah saham ini bertahan di tengah ketidakpastian pasar?

article author image

KikiSep 26, 2024

article cover image

Saham Trump Media (DJT) melambung hingga 10% pada Rabu (25/9), berusaha bangkit dari penurunan tajam yang terjadi setelah berakhirnya masa lockup para pemegang saham internal. Kenaikan ini berhasil menghentikan tren penurunan selama sebulan terakhir yang menghapus miliaran dolar dari kapitalisasi pasar perusahaan.

Saham Trump Media sebelumnya sempat mencapai titik terendah sejak enam bulan terakhir setelah perusahaan melakukan merger dengan perusahaan cek kosong (SPAC).

Saham DJT ditutup pada harga $14,13, setelah naik lebih dari 5% sehari sebelumnya, menandai akhir dari penurunan selama enam hari berturut-turut. Meskipun begitu, para ahli pasar masih melihat Trump Media sebagai saham yang sangat overvalued.

Beberapa analis berpendapat bahwa perdagangan saham ini lebih banyak didorong oleh spekulasi politik dan perasaan investor terhadap mantan Presiden Donald Trump, ketimbang kinerja fundamental bisnis perusahaan yang sebenarnya.

Kenaikan Setelah Masa Lockup Berakhir

Tren kenaikan saham Trump Media ini terjadi setelah masa lockup bagi pemegang saham internal berakhir pada Kamis sore, yang memungkinkan mereka untuk mulai menjual saham mereka.

Masa lockup ini sebelumnya melindungi harga saham dari potensi volatilitas akibat penjualan besar-besaran oleh para pemegang saham mayoritas, termasuk Donald Trump sendiri. Begitu masa lockup berakhir, volume perdagangan saham melonjak jauh di atas rata-rata 30 harian, menurut data dari FactSet.

Saat ini, Trump memiliki sekitar 114.750.000 saham di Trump Media, setara dengan 57% kepemilikan dengan nilai sekitar $1,5 miliar. Jika Trump memutuskan untuk menjual sahamnya, langkah ini berpotensi mengguncang kepercayaan investor dan memicu penurunan harga saham yang lebih besar.

Namun, Trump telah menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk menjual saham-saham tersebut dalam waktu dekat, sebuah keputusan yang diharapkan dapat meredakan kekhawatiran pasar.

Hingga saat ini, tidak ada laporan transaksi dari para pemegang saham internal lain kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang biasanya wajib dilaporkan dalam kasus-kasus seperti ini.

Antara Bisnis dan Politik

Trump Media, yang terutama dikenal sebagai pemilik platform media sosial Truth Social, saat ini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $2,5 miliar. Namun, kinerja keuangan perusahaan tidak begitu mengesankan, dengan pendapatan yang dilaporkan hanya sebesar $837.000 pada kuartal fiskal terbaru.

Ketidakselarasan antara nilai pasar dan pendapatan ini membuat banyak analis pasar mempertanyakan valuasi saham DJT.

Kebanyakan investor tampaknya memperlakukan saham Trump Media lebih sebagai taruhan terhadap nasib politik Trump daripada penilaian bisnis yang objektif. Sejak Trump mengumumkan kampanyenya untuk pemilihan presiden AS, saham Trump Media sering mengalami fluktuasi yang berkorelasi erat dengan perkembangan politiknya.

Pada pertengahan Juli, saham DJT sempat melonjak setelah Trump lolos dari upaya pembunuhan dalam sebuah kampanye, yang diikuti oleh kenaikan popularitasnya atas Presiden Joe Biden.

Namun, saham tersebut mulai mengalami penurunan tajam ketika Wakil Presiden Kamala Harris menggantikan Biden dalam pemilihan dan berhasil mengecilkan jarak dukungan antara dirinya dan Trump.

Penurunan tersebut mencapai puncaknya antara 15 Juli dan Senin (23/9), ketika saham Trump Media anjlok hingga 70%. Penurunan ini sebagian dipicu oleh kekhawatiran investor terkait ketidakpastian masa depan perusahaan, terutama karena ketergantungan pada popularitas dan aktivitas Trump di Truth Social.

Jika Trump memutuskan untuk tidak lagi menggunakan platform tersebut, perusahaan akan kehilangan salah satu faktor pendorong terbesar bagi nilai sahamnya.

Keberlanjutan Trump Media di Tengah Volatilitas

Masa depan Trump Media, terutama dengan produk utamanya Truth Social, saat ini berada di tengah badai ketidakpastian. Berdasarkan dokumen yang diajukan kepada regulator, perusahaan mengakui bahwa kelangsungan Truth Social sangat bergantung pada keterlibatan Trump dan popularitasnya yang terus berkembang.

Ini adalah taruhan besar, mengingat ketidakpastian politik AS menjelang pemilihan presiden 2024 dan pergerakan persaingan di antara para kandidat.

Saham Trump Media saat ini dipandang sebagai investasi spekulatif, dengan banyak investor ritel yang mengambil posisi berdasarkan persepsi dan pandangan politik pribadi. Hal ini berbeda dengan investasi berbasis fundamental yang biasanya didasarkan pada kinerja keuangan dan prospek bisnis.

Dengan demikian, fluktuasi saham DJT sangat rentan terhadap perkembangan berita dan opini publik terkait Trump, yang dapat berubah dalam hitungan jam atau hari.

Salah satu hal yang masih perlu diwaspadai oleh para investor adalah potensi Trump menjual sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya. Meskipun ia telah menyatakan tidak memiliki rencana untuk menjual saat ini, setiap perubahan keputusan bisa memicu gejolak pasar dan mengakibatkan aksi jual besar-besaran.

Ini menjadi salah satu risiko utama yang membayangi masa depan saham Trump Media di tengah volatilitas pasar.

Apakah Saham Trump Media Akan Bertahan?

Lonjakan saham Trump Media setelah masa lockup berakhir menunjukkan masih adanya minat dan optimisme dari investor, meskipun perusahaan menghadapi berbagai tantangan. Keberhasilan jangka panjang saham ini akan sangat bergantung pada dua faktor: bagaimana Trump dan timnya mengelola narasi politik serta seberapa besar Truth Social dapat berkembang sebagai platform media sosial.

Namun, dengan ketergantungan yang kuat pada faktor eksternal seperti popularitas politik dan spekulasi investor, saham Trump Media tetap berada di posisi yang rentan. Setiap perubahan arah dalam kancah politik AS atau keputusan dari Trump sendiri dapat menyebabkan pergerakan besar pada saham ini, baik ke arah positif maupun negatif.

Untuk saat ini, saham DJT masih memiliki magnet tersendiri bagi para investor yang ingin bertaruh pada pengaruh politik Trump. Namun, apakah ini akan menjadi investasi yang berkelanjutan atau sekadar fenomena pasar sesaat?

Jawabannya mungkin akan terlihat seiring perkembangan politik dan kinerja bisnis Trump Media ke depan.

source image:

https://finance.detik.com

Nanovest News v3.18.0