SEC Tunda Keputusan Staking Ether ETF Grayscale Hingga Juni, Pasar Menanti
Regulator AS menunda keputusan izin staking untuk ETF Ether milik Grayscale. Di tengah dominasi ETF Bitcoin, keputusan ini jadi krusial bagi masa depan Ether di Wall Street.

Kiki • Apr 15, 2025

Keputusan penting yang ditunggu-tunggu komunitas kripto akhirnya datang bukan dalam bentuk persetujuan, melainkan penundaan. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) resmi menunda keputusannya terkait proposal staking untuk dua ETF Ethereum milik Grayscale, yakni Grayscale Ethereum Trust ETF dan Grayscale Ethereum Mini Trust ETF.
Kabar ini diumumkan pada 14 April, dengan batas waktu keputusan akhir ditetapkan pada 1 Juni 2025, dan deadline mutlak hingga Oktober 2025.
Penundaan ini memberi sinyal ambigu: apakah regulator butuh waktu untuk menyusun kerangka hukum yang solid, ataukah mereka masih skeptis terhadap praktik staking dalam ekosistem aset digital?
Apa yang Dipertaruhkan Staking Sebagai Daya Tarik Baru
Permintaan untuk menambahkan fitur staking ke ETF Ether bukan sekadar fitur tambahan. Ini adalah elemen yang bisa mengubah permainan bagi investor institusional. Dengan yield tahunan rata-rata 2,4% di Coinbase dan potensi mencapai 7% di Kraken, staking menjadi insentif pasif yang sangat menarik terlebih untuk produk yang dijual di bursa efek tradisional.
Grayscale, lewat pengajuan dari NYSE Arca pada 14 Februari lalu, mengusulkan perubahan aturan yang memungkinkan investor ETF mereka memperoleh imbal hasil melalui staking. Jika disetujui, hal ini akan menjadi preseden regulasi baru di AS, membuka jalan bagi pemain besar lainnya seperti BlackRock, yang lewat produknya 21Shares iShares Ethereum Trust, juga tengah menunggu persetujuan fitur staking dari SEC.
Sebuah Ironi Opsi Disetujui, Tapi Staking Masih Ditunda
Yang membuat situasi ini semakin menarik dan membingungkan adalah fakta bahwa pada 9 April, SEC telah menyetujui perdagangan opsi untuk berbagai ETF Ether spot, termasuk milik Grayscale, BlackRock, dan Bitwise.
Artinya, investor kini bisa berspekulasi terhadap harga ETF Ether menggunakan instrumen derivatif yang kompleks, namun mereka belum bisa menikmati yield pasif dari staking yang justru berisiko lebih rendah.
“Ini ibarat mengizinkan investor berjudi dengan turunan aset kripto, tapi masih ragu untuk membiarkan mereka mendapatkan bunga dari menyimpan asetnya,” ujar seorang analis ETF dari Bloomberg Intelligence.
Ether Masih Dibayangi Dominasi Bitcoin
Sementara itu, performa ETF Ether belum mampu menyaingi gebrakan ETF Bitcoin yang diluncurkan pada Januari 2024. Menurut data dari Sosovalue, dana ETF Ether hanya mencatat arus masuk bersih sebesar $2,28 miliar sejak peluncuran, jauh dibandingkan dengan ETF Bitcoin yang telah mengumpulkan lebih dari $35,4 miliar hingga awal April.
Secara performa harga, Ether juga tertinggal. Dengan harga saat ini di bawah $2.000, token ini masih belum berhasil menembus kembali rekor tertingginya di $4.866 pada November 2021. Bandingkan dengan Solana atau XRP yang justru menunjukkan performa mengesankan sepanjang fase bullish awal 2025 ini.
Tarik Ulur Regulasi Antara Inovasi dan Kekhawatiran
Penundaan SEC dalam isu staking bisa dibaca dari dua sisi: kehati-hatian atau ketertinggalan. Di satu sisi, regulator tak ingin terburu-buru membuka celah baru yang bisa dimanfaatkan pelaku pasar tanpa pengawasan ketat.
Di sisi lain, penundaan berlarut-larut bisa mematikan daya saing ETF berbasis kripto di pasar global.
Negara-negara seperti Kanada dan Swiss telah mengizinkan produk ETF dengan fitur staking, bahkan beberapa platform Eropa mulai menawarkan staking-as-a-service kepada manajer aset institusional.
Jika AS terlalu lambat, bisa jadi pasar akan mulai melirik yurisdiksi lain yang lebih progresif.
Juni Jadi Titik Balik?
Dengan tenggat waktu keputusan awal pada 1 Juni 2025, komunitas kripto khususnya investor institusi tengah bersiap. Jika disetujui, staking bisa menjadi booster baru untuk adopsi Ether ETF.
Namun jika kembali ditunda atau bahkan ditolak, pasar bisa saja merespons dengan pesimisme yang berkepanjangan.
Satu hal yang jelas: masa depan ETF kripto kini lebih dari sekadar perdagangan spot. Ia menjadi ajang tarik ulur antara inovasi finansial dan kehati-hatian regulasi.