Sentimen Konsumen AS Jeblok ke Level Terendah Sejak 2022, Inflasi Jadi Biang Kerok

Survei University of Michigan mencatat penurunan tajam sentimen konsumen April 2025 akibat lonjakan ekspektasi inflasi. Ancaman resesi kian nyata seiring kekhawatiran publik meningkat.

article author image

KikiApr 14, 2025

article cover image

April belum genap separuh jalan, tapi sentimen konsumen di Amerika Serikat sudah menyentuh titik nadir. Menurut survei terbaru dari University of Michigan, rasa percaya diri publik terhadap arah ekonomi anjlok ke level yang belum terlihat sejak pertengahan 2022 bahkan hampir menyentuh rekor terendah dalam sejarah survei yang dimulai sejak 1952.

Angka yang Membunyikan Alarm

Indeks sentimen konsumen turun ke 50,8 pada pertengahan April, jauh dari angka Maret yang masih berada di 57,0. Ini juga lebih buruk dari proyeksi analis di Wall Street yang memperkirakan angka 54,6.

Artinya, ada penurunan sebesar 10,9% dalam satu bulan dan lebih dari 34% dibandingkan tahun lalu. Yang lebih mencemaskan lagi, ini adalah angka terendah kedua dalam sejarah survei tersebut.

Namun, masalah sebenarnya bukan hanya turunnya angka sentimen. Ekspektasi inflasi konsumen untuk satu tahun ke depan melonjak ke 6,7%, level tertinggi sejak era Volcker pada 1981.

Bahkan proyeksi jangka menengah lima tahun ke depan ikut naik menjadi 4,4%, juga merupakan level tertinggi sejak pertengahan 1991.

“Konsumen telah beralih dari cemas menjadi panik,” tulis Samuel Tombs, Kepala Ekonom AS di Pantheon Macroeconomics.

Tarif Trump dan Bayang-Bayang Resesi

Salah satu pendorong utama kekhawatiran ini adalah kebijakan tarif dari Presiden Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih awal tahun ini. Ketakutan bahwa tarif terhadap puluhan mitra dagang AS akan menaikkan harga barang impor dan memperlambat pertumbuhan mulai menjadi kenyataan dalam ekspektasi publik.

Meskipun pasar obligasi dan saham awalnya mengabaikan risiko ini, laporan terbaru dari University of Michigan seakan menjadi cermin bahwa lapisan bawah ekonomi yaitu konsumen mulai merasa tercekik.

Data Lain Menunjukkan Penurunan Menyeluruh

Tak hanya soal ekspektasi inflasi. Indeks kondisi ekonomi saat ini juga merosot 11,4% menjadi 56,5, sedangkan indeks ekspektasi masa depan jatuh ke 47,2, angka terendah sejak 1980, era ketika AS menghadapi kombinasi inflasi tinggi dan suku bunga acuan dua digit.

Kekhawatiran terhadap pengangguran juga meningkat, mencapai level tertinggi sejak resesi global tahun 2009. Semua kelompok demografis tanpa terkecuali menunjukkan penurunan sentimen, menurut Joanne Hsu, Direktur Survei.

“Masyarakat mendeteksi banyak tanda peringatan: kondisi bisnis memburuk, keuangan pribadi makin ketat, pendapatan stagnan, dan pasar tenaga kerja melemah,” ujar Hsu.

Mengapa Ini Bisa Menjadi Masalah Nyata

Yang membuat ini krusial adalah kesenjangan antara ekspektasi publik dan data pasar aktual. Meskipun data CPI dan PPI terbaru menunjukkan pelonggaran tekanan harga, kekhawatiran konsumen dapat menjadi pemicu spiral inflasi yang sesungguhnya. Hal ini dikhawatirkan oleh banyak pejabat The Fed.

Jika publik percaya harga akan naik, mereka cenderung mempercepat konsumsi, yang justru bisa memperkuat inflasi itu sendiri sebuah dinamika psikologis yang dikenal sebagai “inflation expectations feedback loop.”

Konteks Pasar dan Tindakan The Fed

Sebagai catatan, The Fed baru saja menahan suku bunga pada level tertinggi dalam dua dekade dan mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga mungkin ditunda hingga akhir 2025.

Hal ini semakin memperkeruh persepsi publik terhadap masa depan daya beli mereka.

Dalam jangka pendek, dampak dari hasil survei ini terlihat dari turunnya indeks saham dan naiknya imbal hasil Treasury, tanda bahwa pelaku pasar mulai menyadari risiko psikologis dari ekspektasi inflasi.

Siaga, Bukan Panik

Jika Anda seorang pelaku pasar, investor ritel, atau pengambil kebijakan, ini bukan saatnya untuk panik tapi waktunya untuk waspada. Ketika ekspektasi konsumen melenceng terlalu jauh dari kenyataan pasar, ada dua kemungkinan: pasar akan menyesuaikan ekspektasi mereka, atau kenyataan akan mengikuti kekhawatiran publik.

Yang mana yang akan menang? Jawabannya ada pada tiga bulan ke depan.

Nanovest News v3.23.2