Stablecoin Jadi Tulang Punggung Perdagangan Global? CEO Circle Optimistis USDC Bakal Mendominasi
CEO Circle, Jeremy Allaire, menilai stablecoin sebagai infrastruktur utama bagi perdagangan global yang lebih efisien. Dengan regulasi Hong Kong yang segera hadir, USDC berpotensi menjadi standar transaksi lintas negara.

Kiki • Feb 4, 2025

Stablecoin semakin menunjukkan potensinya sebagai infrastruktur keuangan global yang lebih efisien. Jeremy Allaire, CEO Circle, menegaskan bahwa stablecoin seperti USD Coin (USDC) akan menjadi elemen kunci dalam perdagangan internasional, terutama dalam mempercepat transaksi lintas negara dan memangkas biaya.
Berbicara dalam Hong Kong FinTech Week 2024 pada 5 November lalu, Allaire menyoroti bagaimana stablecoin dapat merevolusi penyelesaian perdagangan global. Dengan kemampuan menawarkan transaksi yang “lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah”, stablecoin diyakini mampu menggantikan sistem keuangan tradisional yang sering kali lambat dan mahal.
Hong Kong: Laboratorium Stablecoin Dunia?
Hong Kong, dengan statusnya sebagai pusat keuangan Asia, dianggap sebagai tempat ideal untuk menguji dan mengimplementasikan solusi stablecoin. Menurut Allaire, banyak importir di negara berkembang sudah mengandalkan Hong Kong untuk menyelesaikan transaksi perdagangan mereka. Dengan adanya stablecoin, proses ini bisa menjadi lebih lancar dan efisien.
Circle sendiri mengumumkan dua kerja sama strategis saat gelaran FinTech Week ini:
Kolaborasi dengan Hong Kong Telecom (HKT) untuk mengeksplorasi program loyalitas berbasis blockchain.
Kemitraan dengan Thunes, perusahaan pembayaran global, untuk menggunakan USDC dalam transaksi lintas negara.
Dua inisiatif ini merupakan langkah nyata Circle dalam menjadikan stablecoin sebagai solusi keuangan yang dapat diterapkan langsung di sektor perdagangan dan bisnis.
Masa Depan Stablecoin di Bawah Regulasi Hong Kong
Meskipun diskusi utama dalam FinTech Week 2024 banyak berfokus pada kecerdasan buatan (AI) dan tokenisasi, stablecoin tetap menjadi topik panas. Pasalnya, Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) berencana merilis regulasi baru untuk stablecoin sebelum akhir tahun ini.
Circle, yang sejak awal dikenal sebagai perusahaan yang patuh terhadap regulasi, siap menyesuaikan diri dengan aturan tersebut. Allaire menegaskan bahwa regulasi yang jelas akan membantu mempercepat adopsi stablecoin sebagai bagian dari infrastruktur keuangan global.
“Kami adalah pemain yang telah teregulasi sejak awal dan yakin bahwa stablecoin akan menjadi infrastruktur keuangan utama di seluruh dunia,” ujar Allaire.
China dan Tantangan Regulasi
Meskipun optimisme terhadap stablecoin tinggi, ada satu tantangan besar: China masih melarang aktivitas komersial berbasis kripto. Hal ini membuat Circle tidak bisa beroperasi secara langsung di daratan China.
Namun, Allaire melihat peluang lain. Ia memperkirakan akan muncul pasar stablecoin lepas pantai yang bisa mendukung perdagangan lintas batas, bahkan tanpa keterlibatan langsung dari lembaga keuangan di China.
Selain itu, jika raksasa teknologi seperti Ant Group dan Tencent Holdings ikut terjun ke dunia stablecoin, ini akan semakin memperkuat ekosistem. Allaire percaya bahwa keterlibatan perusahaan-perusahaan besar ini dapat membantu membangun sistem keuangan digital yang lebih interoperabel dan mendukung perdagangan global secara menyeluruh.
Stablecoin Akan Mengubah Perdagangan Dunia?
Apa yang diungkapkan oleh CEO Circle ini bukan sekadar prediksi kosong. Dengan semakin banyaknya perusahaan dan regulator yang mengakui potensi stablecoin, adopsi teknologi ini bisa menjadi perubahan terbesar dalam sistem keuangan global sejak era digital banking.
Jika regulasi mendukung, stablecoin seperti USDC berpotensi menggantikan metode pembayaran lintas negara yang selama ini mahal dan lambat. Hong Kong bisa menjadi pusat eksperimen yang menentukan arah masa depan stablecoin apakah akan menjadi solusi keuangan utama atau justru terhambat oleh regulasi yang ketat.
Bagaimanapun, satu hal sudah jelas: stablecoin bukan lagi sekadar eksperimen kripto, melainkan teknologi yang siap membentuk masa depan perdagangan global.