Ketidakpastian Kebijakan Trump, Fed Pertimbangkan Arah Suku Bunga

Dua pejabat Fed menyoroti ketidakpastian kebijakan Trump terhadap inflasi, mempengaruhi keputusan suku bunga, dengan pandangan berbeda soal risiko dan arah ekonomi ke depan.

article author image

MuhammadFeb 3, 2025

article cover image

Dua pejabat Federal Reserve menyoroti dampak kebijakan pemerintahan Trump terhadap inflasi saat mereka menilai seberapa jauh suku bunga harus diturunkan.

Gubernur Fed Michelle Bowman dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee sama-sama yakin inflasi kemungkinan akan terus menurun tahun ini, memungkinkan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Namun, kebijakan yang diharapkan dari pemerintahan Trump menambah ketidakpastian terhadap inflasi dan kebijakan Fed.

Kebijakan Trump dan Dampaknya terhadap Ekonomi

Trump diperkirakan akan membatasi pasokan tenaga kerja melalui deportasi imigran serta meningkatkan harga melalui tarif impor. Pejabat pemerintah menyatakan bahwa tarif tidak akan berdampak pada inflasi. Namun, di masa jabatan pertama Trump, Fed memangkas suku bunga karena kekhawatiran kebijakan perdagangannya memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, kondisi ekonomi berbeda, dengan output dan lapangan kerja sudah pada atau melampaui kapasitas. Bisnis pun cenderung meneruskan kenaikan biaya kepada konsumen.

Bowman, yang ditunjuk Trump dalam masa jabatan pertamanya, mendukung keputusan Fed untuk mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25% hingga 4,5% demi memastikan inflasi terus membaik.

"Aku lebih memilih agar penyesuaian suku bunga ke depan dilakukan secara bertahap. Kita harus mengevaluasi kemajuan dalam mencapai target inflasi dan ketenagakerjaan," ujar Bowman.

Investor memperkirakan Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan bulan Juni dan kembali memangkasnya di akhir tahun. Namun, Bowman mengingatkan bahwa risiko inflasi tetap ada akibat pertumbuhan ekonomi, kenaikan upah, dan kondisi keuangan yang lebih longgar.

Optimisme Goolsbee terhadap Inflasi

Goolsbee, mantan penasihat ekonomi Obama, lebih optimis dan menilai inflasi telah berada di jalur yang benar menuju target 2%.

"Lihat dalam enam hingga delapan bulan terakhir, inflasi berada tepat di 2%," katanya. "Aku cukup yakin dengan arah ini."

Namun, ia mengakui ketidakpastian kebijakan dapat mempengaruhi harga. "Jika kebijakan berdampak pada harga, maka itu juga berdampak pada kita," ujarnya.

Menurutnya, Fed harus memilah mana dampak kebijakan yang hanya bersifat sementara dan mana yang benar-benar menunjukkan tekanan harga yang lebih besar. "Tidak selalu jelas apakah kebijakan moneter harus merespons," tambahnya.

Nanovest News v3.23.0