Tarif Trump Picu Kepanikan, Pasar Saham Rugi $4 Triliun

Kebijakan tarif Trump memicu kepanikan investor, menyebabkan aksi jual di pasar saham dan menghapus $4 triliun dari S&P 500, meningkatkan ketidakpastian ekonomi.

article author image

MuhammadMar 11, 2025

article cover image

Kebijakan tarif Presiden Donald Trump memicu kepanikan investor, menyebabkan aksi jual besar di pasar saham. Indeks S&P 500 turun 2,7% pada Senin, kehilangan lebih dari $4 triliun nilai pasar sejak puncaknya di Februari.

Nasdaq anjlok 4%, mencatat penurunan harian terbesar sejak 2022. Indeks ini kini turun lebih dari 10% dari puncaknya di Desember, menandakan koreksi pasar.

Ketidakpastian akibat perang tarif dengan China, Kanada, dan Meksiko membuat eksekutif perusahaan menahan ekspansi. CEO Lazard, Peter Orszag, memperingatkan bahwa jika perselisihan ini tidak segera diselesaikan, dampaknya terhadap ekonomi AS bisa semakin buruk.

"Ketegangan dengan China sudah dipahami, tapi konflik dengan sekutu utama seperti Kanada dan Eropa justru membingungkan," ujarnya dalam konferensi CERAWeek di Houston.

Saham Teknologi Jatuh, Investor Beralih ke Aset Aman

Sektor teknologi terpukul parah, dengan saham Apple dan Nvidia turun sekitar 5%, sementara Tesla anjlok 15%, menghapus $125 miliar nilai pasarnya. Sektor utilitas, yang dianggap lebih defensif, naik 1% dalam sehari karena investor mencari perlindungan. Bitcoin juga merosot 5%, menunjukkan tekanan pada aset berisiko.

Delta Air Lines memangkas perkiraan laba kuartal pertama hingga setengahnya, menyebabkan sahamnya turun 14% dalam perdagangan setelah jam kerja. CEO Ed Bastian menyebut ketidakpastian ekonomi AS sebagai faktor utama.

Obligasi pemerintah AS menarik lebih banyak permintaan, dengan imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun turun menjadi 4,22%. Investor juga mengamati apakah legislator dapat meloloskan undang-undang pendanaan guna mencegah penutupan sebagian pemerintahan federal.

Prospek Pasar Gelap, Volatilitas Meningkat

Investor mulai meragukan stabilitas pasar, terutama karena valuasi saham masih jauh di atas rata-rata historis. Rasio harga terhadap laba (P/E) S&P 500 mencapai 21 kali proyeksi laba tahun depan, jauh di atas rata-rata jangka panjang 15,8, menurut LSEG Datastream.

Hedge fund mengurangi eksposur ke saham dalam jumlah terbesar dalam lebih dari dua tahun, menurut catatan Goldman Sachs. Jika penurunan ini berlanjut ke level seperti saat perang dagang 2018-2019, S&P 500 bisa turun lebih dalam hingga 5.300, atau turun 5,5% lebih lanjut dari level saat ini.

Indeks volatilitas Cboe (VIX) mencapai level penutupan tertinggi sejak Agustus, mencerminkan ketidakpastian pasar yang semakin besar.

"Pemerintah masih mencari definisi kemenangan dalam kebijakan ini. Hingga ada kejelasan, volatilitas akan terus berlanjut," ujar analis Edward Al-Hussainy dari Columbia Threadneedle Investments.

Nanovest News v3.23.1