Trump Ancam Balas Uni Eropa, Ketegangan Perdagangan Meningkat
Trump mengancam membalas tarif balasan UE atas impor baja dan aluminium AS. UE merespons dengan tarif baru, sementara ketegangan perdagangan antara keduanya meningkat.

Muhammad • Mar 17, 2025

Saat tarif impor baja dan aluminium AS mulai berlaku, Uni Eropa (UE) mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif balasan pada barang-barang AS senilai 26 miliar euro. Kebijakan ini dijadwalkan mulai berlaku pada April sebagai respons terhadap kebijakan proteksionis Washington.
Ketegangan antara Washington dan Brussels sudah meningkat sejak Trump dilantik pada Januari. Sejak awal masa jabatannya, Trump langsung menyatakan niat untuk mengenakan tarif terhadap UE.
Hubungan semakin memburuk setelah Trump mengumumkan rencana menerapkan tarif 200% terhadap minuman beralkohol dari Prancis dan negara-negara Eropa lainnya. Langkah ini diambil setelah UE mengumumkan tarif impor terhadap berbagai produk industri dan pertanian AS sebagai tanggapan atas tarif baja dan aluminium sebesar 25% yang diberlakukan Washington.
Trump Siap Menerapkan Tarif Tambahan
Presiden Donald Trump menegaskan bahwa AS akan merespons dengan tarif tambahan terhadap produk UE. Ia menyatakan bahwa Gedung Putih akan menerapkan kebijakan tarif timbal balik, di mana besaran tarif yang dikenakan kepada AS akan diterapkan secara sama kepada UE.
Saat ditanya apakah akan membalas tindakan UE, Trump menegaskan, "Tentu saja saya akan merespons." Ia juga menyatakan bahwa pemerintah sebelumnya tidak pernah menanggapi kebijakan perdagangan Eropa dengan cukup tegas. Trump bahkan mengklaim bahwa UE "dibentuk untuk mengambil keuntungan dari Amerika Serikat," sebuah pernyataan yang bertentangan dengan tujuan resmi blok tersebut yang ingin memperkuat kepentingan regional.
Trump juga menyoroti surplus perdagangan Irlandia terhadap AS, yang menurutnya dipengaruhi oleh tarif pajak korporasi yang rendah. Data dari Badan Statistik Irlandia (CSO) menunjukkan bahwa Irlandia mencatat surplus perdagangan barang terbesar dengan AS, mencapai 31 miliar euro sepanjang 2023.
Berdasarkan data Komisi Eropa, UE mencatat surplus perdagangan barang sebesar 155,8 miliar euro dengan AS pada 2023. Namun, dalam sektor jasa, UE mengalami defisit 104 miliar euro. Secara keseluruhan, nilai perdagangan barang dan jasa antara UE dan AS pada tahun itu mencapai 1,6 triliun euro. Ekspor utama UE ke AS terdiri dari mesin dan kendaraan, diikuti oleh bahan kimia, produk manufaktur lainnya, serta produk medis dan farmasi.
Reaksi Uni Eropa terhadap Kebijakan AS
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menegaskan bahwa UE harus bertindak untuk melindungi bisnis dan konsumennya. Ia menyatakan bahwa tarif yang diterapkan AS akan berdampak pada ekspor UE ke AS senilai hingga 26 miliar euro.
"Kami sangat menyesalkan langkah yang diambil AS. Tarif adalah pajak, mereka buruk bagi bisnis dan lebih buruk lagi bagi konsumen. Mereka mengganggu rantai pasokan, menciptakan ketidakpastian ekonomi, mengancam lapangan kerja, menaikkan harga, dan tidak ada pihak yang membutuhkannya," ujarnya dalam konferensi pers.
Menurut von der Leyen, hubungan dagang antara AS dan UE adalah yang terbesar di dunia, memberikan "kemakmuran dan keamanan bagi jutaan orang" serta menciptakan lapangan kerja di kedua wilayah.
Pendekatan UE dalam menangani masalah ini melibatkan dua langkah utama: pertama, menerapkan kembali tarif yang sebelumnya ditangguhkan terhadap ekspor AS senilai 8 miliar euro, dan kedua, memberlakukan tarif baru pada barang senilai 18 miliar euro. Von der Leyen menggambarkan langkah ini sebagai "tanggapan yang kuat tetapi tetap proporsional," sembari menekankan bahwa UE tetap terbuka untuk negosiasi.