Trump Dukung Penghapusan Batas Utang untuk Hindari Krisis Ekonomi
Donald Trump dukung penghapusan batas utang, sebut langkah ini cerdas untuk hindari kebuntuan politik dan risiko ekonomi akibat gagal bayar.
Muhammad • Dec 24, 2024
Presiden terpilih Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap penghapusan batas utang secara permanen, sehari setelah menentang kesepakatan pendanaan sementara yang dinegosiasikan oleh Kongres untuk menghindari penutupan pemerintah.
Dalam wawancara telepon dengan NBC News pada Kamis (23/12), Trump menyebut bahwa menghapus batas utang sepenuhnya akan menjadi langkah paling cerdas yang bisa diambil oleh Kongres. “Saya sepenuhnya mendukung itu. Demokrat ingin menghapusnya, dan jika mereka mendukungnya, saya akan memimpin upaya tersebut,” kata Trump.
Trump juga mengungkapkan bahwa batas utang adalah konsep yang "tidak berarti apa-apa kecuali secara psikologis," dan bahwa tidak ada yang ingin mengetahui konsekuensi dari melampaui batas tersebut, yang menurutnya bisa berujung pada "bencana atau tidak berarti sama sekali."
Batas utang adalah batas yang ditetapkan oleh Kongres terkait seberapa banyak pemerintah federal dapat meminjam untuk membayar kewajibannya. Namun, batas ini tidak menyetujui pengeluaran baru, melainkan hanya mencakup pembayaran atas pengeluaran yang telah disetujui sebelumnya.
Kritik terhadap Kesepakatan Pendanaan
Trump juga menanggapi kesepakatan pendanaan sementara yang dinegosiasikan oleh Ketua DPR Mike Johnson dari Partai Republik. Menurut Trump, kesepakatan tersebut adalah "jebakan Demokrat" dan "tidak dapat diterima." Ketika ditanya tentang kepercayaan dirinya terhadap Johnson, Trump menjawab, "Kita lihat saja nanti."
Ia menambahkan bahwa jika penutupan pemerintah terjadi, hal itu seharusnya dimulai di bawah kepemimpinan presiden dari Partai Demokrat, sebagai langkah untuk "membersihkan jalan" sebelum pemerintahannya dimulai pada Januari 2025.
Trump juga mengungkapkan bahwa ia telah berbicara dengan Elon Musk sebelum CEO X tersebut menyuarakan pendapat tentang isu pendanaan. “Saya bilang kepadanya bahwa jika dia setuju dengan saya, dia bisa mengeluarkan pernyataan. Dia melihat ini dari sudut pandang biaya,” ujar Trump. Ia menggambarkan pandangan mereka sebagai "selaras."
Seruan untuk Reformasi Batas Utang
Beberapa Demokrat telah mendukung ide penghapusan batas utang dalam beberapa tahun terakhir. Anggota DPR Brendan Boyle (D-Pa.), yang memimpin upaya legislasi Debt Ceiling Reform Act, menyatakan bahwa satu-satunya cara Demokrat dapat menyetujui kenaikan batas utang di bawah kepemimpinan Trump adalah melalui penghapusan permanen atau reformasi signifikan yang mengurangi pengaruh batas tersebut.
Senator Elizabeth Warren (D-Mass.) juga setuju dengan seruan Trump. Dalam unggahannya di media sosial, ia menulis, “Saya setuju dengan Presiden terpilih Trump bahwa Kongres seharusnya menghapus batas utang dan tidak lagi memerintah dengan ancaman.”
Tantangan di Tahun Pertama Masa Jabatan Kedua
Trump tampaknya menyadari tantangan legislatif yang menantinya setelah dilantik kembali, termasuk putaran pendanaan pemerintah lainnya, kenaikan batas utang, serta agenda besar terkait imigrasi, perpajakan, dan pengesahan personel kabinetnya melalui Senat.
Kongres terakhir kali menaikkan batas utang pada Juni 2023, menangguhkan batas tersebut hingga 1 Januari 2025. Gagal membayar kewajiban negara dianggap bisa menyebabkan kerusakan serius pada ekonomi AS, sebagaimana peringatan Gedung Putih sebelumnya.
Meski demikian, Trump tetap yakin bahwa menghapus batas utang adalah langkah terbaik untuk menghindari kebuntuan politik yang selama ini menghambat kerja pemerintah.