Penundaan ETF Solana Bisa Tunda Lonjakan Pasar, Tapi Momentum Tetap Kuat

ETF Solana dinilai penting untuk legitimasi dan adopsi institusional. SEC minta waktu tambahan, namun analis sebut Solana tetap punya peluang besar di bursa AS.

article author image

KikiMay 20, 2025

article cover image

Harapan investor institusional untuk mendapatkan akses legal dan terstruktur ke aset kripto Solana (SOL) melalui bursa efek resmi harus kembali ditunda. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi mengumumkan bahwa mereka memperpanjang proses evaluasi atas dua proposal ETF Solana yang diajukan oleh Bitwise dan 21Shares.

Meski pasar menunjukkan antusiasme kuat terhadap produk ETF kripto berbasis Solana, regulator tetap berhati-hati, mengangkat kembali kekhawatiran klasik: manipulasi pasar dan perlindungan investor.

Apa yang Ditunda dan Siapa yang Terlibat?

  • Bitwise**, manajer aset kripto ternama, mengajukan ETF Solana melalui Cboe BZX Exchange sejak Januari 2025.

  • Shares**, yang sudah sukses meluncurkan ETF Bitcoin dan Ethereum, juga mengajukan permohonan serupa.

Namun hingga kini, SEC belum pernah menyetujui ETF berbasis Solana, meskipun proyek blockchain ini secara teknis dan performa sering disebut sebagai “Ethereum killer” karena kecepatan dan biaya transaksinya yang lebih rendah.

Taktik Delay atau Transparansi Regulator?

Dalam pengumuman terbarunya, SEC menyatakan bahwa mereka membuka putaran baru konsultasi publik, sebagai bagian dari prosedur untuk menilai apakah ETF ini mematuhi ketentuan penting dalam Securities Exchange Act.

Inti kekhawatiran regulator berkisar pada dua isu utama:

  1. Kemungkinan manipulasi pasar.**

  1. Standar perlindungan terhadap investor ritel.**

Langkah ini dianggap sebagai bentuk kehati-hatian, tetapi juga memperpanjang ketidakpastian pasar. Dalam konteks ini, SEC seakan “berjalan di atas tali”, di antara keinginan untuk mendukung inovasi finansial dan keharusan menjaga integritas pasar modal AS.

Regulasi yang Tak Bergerak, Pasar yang Terus Menunggu

Penundaan ETF Solana terjadi di tengah stagnasi regulasi kripto secara luas. Dalam beberapa bulan terakhir, SEC juga menunda keputusan atas berbagai ETF kripto lainnya, termasuk Litecoin (LTC), XRP, dan Avalanche (AVAX).

Namun, tidak semua pihak pesimistis. Analis Bloomberg, James Seyffart dan Eric Balchunas, menyebut kemungkinan persetujuan ETF Solana masih sangat tinggi, dengan probabilitas mencapai 90% pada paruh kedua 2025.

Mereka menyebut faktor-faktor berikut sebagai pendorong optimisme:

  • Klasifikasi Solana sebagai komoditas**—bukan sekuritas.

  • Minat institusional** yang terus meningkat.

  • Reputasi Bitwise dan 21Shares** dalam mengelola produk kripto secara terstruktur.

Mengapa ETF Solana Penting?

Jika disetujui, ETF spot Solana akan:

  • Memberikan akses yang disederhanakan kepada investor institusional untuk berinvestasi di SOL tanpa harus memiliki dompet kripto.

  • Menambah legitimasi regulasi terhadap Solana sebagai aset digital utama.

  • Memicu likuiditas dan adopsi yang lebih luas, baik di pasar AS maupun global.

Dengan TVL (total value locked) di ekosistem Solana yang terus tumbuh dan peningkatan aktivitas DeFi serta NFT, ETF dapat mempercepat adopsi ekosistemnya secara drastis.

Antara Momentum dan Birokrasi

Sinyal dari SEC jelas: Solana akan menghadapi jalan yang lebih panjang dibanding ETF Bitcoin atau Ethereum. Meskipun jalur hukum dan politik masih dipenuhi rintangan, sentimen pasar tetap membara karena semua pihak tahu, ketika ETF Solana akhirnya disetujui, dampaknya akan sistemik.

Untuk saat ini, investor harus kembali bersabar. Tapi jika prakiraan analis Bloomberg terbukti tepat, pertengahan hingga akhir 2025 bisa menjadi titik balik bagi Solana di Wall Street.

Nanovest News v4.8.0