Solana Anjlok 29% di 2025, Likuiditas Besar Tak Mampu Angkat Harga
Solana turun 29% sejak awal 2025 meski ada suntikan likuiditas $10 miliar, dipicu aliran dana ke memecoin dan investor yang beralih ke aset lebih aman.
Muhammad • Mar 10, 2025
Solana (SOL) mengalami penurunan hampir 29% sejak awal 2025, meskipun ada suntikan likuiditas baru sebesar $10 miliar dan masuk dalam Digital Asset Stockpile milik pemerintah AS, menurut data dari TradingView.
Penurunan ini terjadi meskipun Solana menjadi salah satu dari tiga altcoin yang dimasukkan dalam Digital Asset Stockpile Presiden AS Donald Trump, bersama dengan Cardano (ADA) dan XRP.
Grafik SOL/USD, tahun berjalan.
Selain itu, Solana juga belum mampu keluar dari tren penurunan ini, meskipun sejak 1 Januari 2025 telah ada lebih dari $9,5 miliar USDC yang dicetak, menurut data dari platform intelijen kripto Lookonchain.
Beberapa analis menyebut bahwa likuiditas baru tersebut lebih banyak mengalir ke memecoin daripada meningkatkan harga SOL.
Saat ini, harga SOL telah turun 49% sejak peluncuran token resmi Trump (TRUMP), dari $261 pada 18 Januari menjadi $133 pada 9 Maret.
Investor Cari Aset Aman, Solana Alami Outflow Modal
Sebagian dari tren penurunan Solana juga disebabkan oleh investor yang mencari aset lebih aman setelah gelombang penipuan memecoin baru-baru ini.
Sepanjang Februari, Solana mengalami outflow lebih dari $485 juta, dengan modal investor lebih banyak mengalir ke Ethereum, Arbitrum, dan BNB Chain.
Eksodus modal ini terjadi di tengah tren "flight to safety" yang lebih luas di pasar kripto, menurut laporan riset Binance yang dibagikan ke Cointelegraph.
“Secara keseluruhan, ada pergeseran menuju aset yang lebih aman di pasar kripto, dengan dominasi Bitcoin naik 1% dalam sebulan terakhir menjadi 59,6%,” tulis laporan tersebut.
“Sebagian modal juga mengalir ke memecoin di BNB Chain, didorong oleh tweet CZ tentang anjingnya, Brocolli,” tambahnya.
Arus keluar Solana
Kekecewaan terhadap peluncuran memecoin berbasis Solana juga membuat minat investor menurun, terutama setelah peluncuran token Libra yang didukung oleh Presiden Argentina, Javier Milei.
Proyek ini diduga melakukan rug pull, dengan insider yang menyedot lebih dari $107 juta likuiditas, menyebabkan harga Libra ambruk 94% dalam hitungan jam dan menghapus $4 miliar modal investor.