Solana Naik Lagi! 3 Faktor Utama Pendorong Kenaikan Harga SOL
SOL menguat setelah dua bulan tertinggal pasar kripto. ETF spot, staking 7,7%, dan lonjakan aktivitas jaringan jadi bahan bakar utama reli Solana.
Kiki • Mar 25, 2025
Solana (SOL) kembali mencuri perhatian pasar kripto dengan reli yang membawa harga tokennya melewati level psikologis $140, tepatnya menyentuh $142 pada 24 Maret. Lonjakan ini menandai pemulihan harga tercepat dalam dua pekan terakhir dan memperkuat keyakinan bahwa Solana belum kehabisan nafas meskipun masih tertinggal cukup jauh dari all-time high-nya di $295.
Namun di balik kenaikan ini, ada lebih dari sekadar sentimen pasar umum. Tiga faktor krusial menjadi bahan bakar lonjakan SOL: (1) prospek ETF spot Solana, (2) peningkatan aktivitas jaringan dan pendapatan, serta (3) gelombang hype memecoin yang secara tidak langsung tersulut oleh... Donald Trump.
1. Harapan pada ETF Spot Solana Mimpi Menjadi Aset Arus Utama
Salah satu katalis terbesar datang dari meningkatnya ekspektasi terhadap ETF spot Solana di Amerika Serikat. Menurut Matthew Sigel, kepala riset aset digital di VanEck, keputusan final dari SEC diharapkan sebelum akhir 2025.
Jika disetujui, ETF ini bisa memberi legitimasi besar bagi SOL bukan hanya untuk investor ritel, tetapi juga institusional. Ini mirip dengan efek Bitcoin ETF awal tahun ini, yang berhasil mendorong arus masuk modal miliaran dolar.
Rasio posisi long terhadap short untuk trader papan atas di Binance melonjak ke 2,40 — level tertinggi dalam dua bulan terakhir menunjukkan bahwa para pemain besar mulai ngebet memposisikan diri sebelum potensi lonjakan besar.
2. Aktivitas Jaringan Meningkat, Pendapatan Salip Ethereum
SOL boleh saja masih 52% di bawah rekor tertingginya, tapi indikator on-chain menunjukkan pemulihan yang tak bisa diabaikan:
Total Value Locked (TVL) di Solana mencapai $6,8 miliar, masih unggul dari BNB Chain ($5,4 miliar).
Volume transaksi dan biaya jaringan naik pesat, bahkan pada 24 Maret, fee harian Solana menembus $1 juta jauh di atas Ethereum yang hanya $350.000.
Pendapatan protokol naik ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir.
Solana juga menawarkan staking reward sebesar 7,7%, melampaui inflasi jaringannya di 5,1%, menjadikannya aset yang menarik bagi investor pasif.
Beberapa proyek penting yang menopang ekosistem Solana saat ini termasuk:
Jito** (liquid staking)
Kamino** (platform pinjaman dan likuiditas)
Jupiter** (DEX unggulan di Solana)
3. Hype Memecoin dan “Trump Effect” yang Tak Terduga
Siapa sangka bahwa mantan Presiden Donald Trump ikut memengaruhi harga Solana secara tidak langsung. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Trump menyebutkan TRUMP memecoin, yang kemudian memicu reli liar di sektor memecoin Solana.
Token seperti Fartcoin melonjak 15%, Dogwifhat (WIF) naik 12%, dan Pudgy Penguins (PENGU) juga menguat 12%. Meskipun terdengar konyol, efek ini berhasil menarik kembali trafik dan volume ke jaringan Solana, yang sempat lesu dua bulan terakhir.
SOL Masih Undervalued?
Meski reli terbaru ini membangkitkan optimisme, SOL masih tertinggal dibandingkan dengan koin besar lainnya:
BNB hanya 20% di bawah ATH-nya,
XRP tertinggal 28% dari puncaknya,
Sementara SOL masih minus 52% dari rekor tertinggi.
Artinya? Banyak pelaku pasar mulai bertanya: apakah aksi jual dua bulan terakhir berlebihan? Dengan data on-chain yang semakin solid dan sentimen investor besar yang kembali membaik, pasar tampaknya mulai menjawab: ya.
Solana, Bangkit dengan Narasi Baru
Kombinasi dari antisipasi ETF, rebound jaringan, hingga gelombang memecoin yang absurd tapi nyata, menjadi amunisi baru bagi Solana. Meski masih ada volatilitas di depan, momentum ini menjadi titik balik yang bisa mengangkat SOL dari keterpurukan kuartal sebelumnya.
Jika jaringan terus menunjukkan pemulihan struktural, dan ETF benar-benar disetujui di kuartal mendatang, maka reli ini bisa jadi hanya permulaan dari fase baru untuk salah satu blockchain tercepat di dunia.