Afrika Selatan Pionir Adopsi Kripto di Afrika
Afrika Selatan kini memimpin dalam adopsi aset digital di Afrika, dengan regulasi kripto yang jelas dan inovasi blockchain yang terus berkembang
Mohammad • Sep 23, 2024
Afrika Selatan, kini menjadi pusat perhatian dalam hal adopsi aset digital. Menurut Ben Caselin, Chief Marketing Officer dari VALR, bursa kripto terbesar di Afrika Selatan, beberapa ekonomi berkembang di benua ini memiliki potensi besar untuk menjadi hub aset digital.
Caselin menyebutkan bahwa regulasi kripto yang lebih jelas telah meningkatkan kepercayaan diri para pelaku pasar, meskipun hal ini juga meningkatkan biaya kepatuhan bagi bursa kripto seperti VALR.
Afrika Selatan memainkan peran kunci dalam perkembangan ini. Pada bulan Maret 2024, Otoritas Perilaku Sektor Keuangan (FSCA) memberikan lisensi kepada 59 platform kripto di bawah undang-undang yang berlaku, termasuk VALR yang memperoleh lisensi Crypto Asset Service Provider (CASP) Kategori I dan II.
Berdasarkan data dari Statista, pendapatan di pasar kripto Afrika Selatan diperkirakan akan menyentuh $246 juta pada tahun 2024 dan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 7,86% hingga mencapai $332,9 juta pada tahun 2028.
Afrika Selatan menjadi negara Afrika pertama yang memberikan lisensi resmi bagi bursa kripto, langkah yang menegaskan komitmen pemerintah terhadap regulasi yang mendukung inovasi digital.
Jembatan Menuju Inovasi Digital di Afrika
Caselin menyoroti bahwa Afrika Selatan, dengan sistem hukum yang kuat dan pengadilan independen, adalah "gerbang" bagi seluruh benua Afrika untuk adopsi kripto.
Sebagai negara yang proaktif dalam mengembangkan regulasi kripto, Afrika Selatan dipandang lebih maju dibandingkan beberapa negara di Asia, bahkan melampaui Hong Kong dan Singapura dalam hal kejelasan regulasi.
Meskipun regulasi kripto di Afrika Selatan terus berkembang, Caselin memperkirakan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, akan ada lebih banyak kejelasan terkait kontrol modal dan definisi aset kripto. Langkah ini penting bagi pengembangan ekosistem kripto yang lebih stabil dan terpercaya.
Inovasi Kripto yang Tumbuh Pesat
Tidak hanya fokus pada regulasi, Afrika Selatan juga telah menjadi rumah bagi berbagai inovasi berbasis blockchain. Pada bulan Juli 2024, pasar berbasis Solana bernama AgriDex memfasilitasi perdagangan lintas batas antara produsen Afrika Selatan dan importir London menggunakan teknologi blockchain.
Transaksi ini menunjukkan bagaimana teknologi kripto dapat mengurangi biaya transaksi lintas negara, memberikan alternatif yang lebih murah dibandingkan sistem pembayaran tradisional.
Selain inovasi dalam kripto, Afrika Selatan juga memajukan regulasi di bidang kecerdasan buatan (AI). Pada bulan Agustus, Departemen Komunikasi dan Teknologi Digital Afrika Selatan merilis kerangka kebijakan nasional terkait AI. Langkah ini menjadi pondasi bagi pengembangan regulasi AI yang lebih luas di masa depan.
VALR dan Peran Besar dalam Ekosistem Kripto
Sebagai bursa kripto terbesar di Afrika Selatan, VALR telah melayani lebih dari 850.000 trader di seluruh dunia, dengan sekitar 70% volume perdagangan berasal dari institusi dan klien korporat yang ingin melakukan lindung nilai dan perdagangan aset digital.
VALR juga terus memperluas jangkauannya di pasar Asia, dan Caselin memperkirakan bahwa jumlah pengguna akan mencapai 1 juta pada akhir tahun 2024.
Dengan semakin meningkatnya jumlah investor korporat yang tertarik pada kripto, Afrika Selatan berpotensi menjadi pusat inovasi teknologi finansial di benua Afrika.