AI Dapat Memicu Inflasi dan Tantangan Finansial, Kata Bank of Canada
Gubernur Bank of Canada menyebut AI bisa meningkatkan inflasi dan mengancam stabilitas keuangan. Apa dampaknya bagi pasar dan pekerjaan? Baca selengkapnya di sini.
Kiki • Sep 25, 2024
Adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia bisnis dan keuangan tampaknya bukan hanya soal peningkatan efisiensi. Bank of Canada mengingatkan bahwa perkembangan AI yang pesat juga dapat memicu tantangan baru dalam ekonomi global, termasuk potensi tekanan inflasi dan masalah stabilitas finansial.
Gubernur Bank of Canada, Tiff Macklem, memperingatkan bahwa investasi besar dalam AI, meskipun membawa berbagai keuntungan, dapat memberikan dampak negatif dalam jangka pendek.
Inflasi dan Penetapan Harga yang Lebih Cepat
Menurut Macklem, salah satu efek utama dari penerapan AI adalah pengaruhnya terhadap cara perusahaan menetapkan harga produk mereka. Perusahaan yang lebih intensif dalam menggunakan teknologi digital cenderung lebih cepat dan sering menyesuaikan harga dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tradisional.
Ini menambah tantangan bagi bank sentral yang bertanggung jawab menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.
“Bank sentral harus memperhatikan secara serius bagaimana AI memengaruhi inflasi, baik secara tidak langsung melalui permintaan dan penawaran, maupun secara langsung melalui perilaku penetapan harga,” ujar Macklem.
Adopsi AI yang semakin luas, menurutnya, dapat meningkatkan permintaan lebih cepat daripada peningkatan produktivitas, yang pada gilirannya menambah tekanan inflasi dalam jangka pendek.
Dampak Terhadap Stabilitas Keuangan
Selain tekanan inflasi, Macklem juga menyoroti potensi risiko terhadap stabilitas keuangan yang dapat diakibatkan oleh AI. Bank dan institusi keuangan saat ini berinvestasi besar dalam AI untuk meningkatkan layanan pelanggan, manajemen risiko, dan pengelolaan likuiditas.
Namun, investasi ini juga datang dengan sejumlah risiko operasional.
Macklem memperingatkan bahwa ketergantungan pada penyedia layanan pihak ketiga yang mengelola infrastruktur AI dapat menjadi titik lemah. “Jika terjadi masalah operasional di salah satu penyedia layanan ini, dampaknya bisa cepat menyebar ke seluruh sistem keuangan,” katanya.
Hal ini dapat memperburuk krisis pasar, terutama di masa volatilitas tinggi, karena AI mempercepat proses transaksi dan pengambilan keputusan.
Risiko Ketenagakerjaan dan Produktivitas
Di sisi lain, AI juga berpotensi mengubah wajah dunia kerja. Sementara optimis melihat AI dapat menggantikan pekerjaan berproduktivitas rendah dan membebaskan pekerja untuk mengisi posisi yang lebih bernilai tinggi, Macklem mengakui bahwa ada kekhawatiran yang besar.
Ada kemungkinan bahwa AI bisa menghancurkan lebih banyak pekerjaan daripada yang diciptakannya, terutama jika pengembangan lapangan kerja baru tidak bisa mengimbangi kecepatan otomatisasi.
Hal ini menjadi perhatian utama bagi Bank of Canada karena hilangnya pekerjaan dalam jumlah besar dapat menambah masalah sosial dan ekonomi. “Orang-orang yang kehilangan pekerjaannya karena otomatisasi mungkin kesulitan menemukan peluang baru, dan ini adalah tantangan bagi kita semua,” tambah Macklem.
Menggunakan AI untuk Mengelola Risiko Inflasi
Menariknya, di tengah kekhawatiran akan dampak AI, Bank of Canada sendiri menggunakan teknologi ini untuk memprediksi inflasi, memantau aktivitas ekonomi, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dengan ketersediaan data yang sangat besar dan terperinci, AI memberikan potensi besar dalam memahami perilaku konsumen dan perusahaan. Teknologi ini juga membantu memantau sentimen di sektor-sektor ekonomi utama dan mengelola risiko di dalam sistem keuangan.
Namun, Macklem mengakui bahwa meskipun potensi AI sangat besar, masih ada banyak ketidakpastian tentang dampak jangka panjangnya terhadap ekonomi. “Kita perlu memahami lebih baik bagaimana AI akan memengaruhi produktivitas, ketenagakerjaan, penetapan harga, dan inflasi. Ini akan membutuhkan waktu,” ujar Macklem.
Sambil menunggu hasil riset yang lebih mendalam, ia menyarankan untuk menggunakan skenario-skenario yang lebih terinformasi untuk membantu mengelola ketidakpastian ini.
Perbandingan Global AI dan Kebijakan Ekonomi
Pernyataan dari Bank of Canada ini mencerminkan perhatian global terhadap dampak AI di berbagai negara. Sejumlah bank sentral di seluruh dunia juga sedang mengamati bagaimana adopsi teknologi ini dapat memengaruhi ekonomi dan kebijakan moneter.
Dalam hal inflasi, misalnya, AI dapat mempercepat inovasi teknologi yang diharapkan meningkatkan produktivitas. Namun, adopsi yang terlalu cepat tanpa manajemen yang tepat bisa berujung pada ketidakseimbangan ekonomi.
Di luar Kanada, negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa juga mulai mempertimbangkan dampak AI terhadap kebijakan ekonomi mereka. Banyak ekonom memperdebatkan apakah AI pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang atau justru menciptakan ketimpangan yang lebih besar di pasar kerja.
AI dan Tantangan di Masa Depan
Macklem mengakhiri pernyataannya dengan menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap dampak AI terhadap ekonomi. Sementara banyak potensi yang ditawarkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tantangan yang muncul dari inflasi, stabilitas finansial, dan ketenagakerjaan tidak bisa diabaikan.
“AI akan terus berkembang dan memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan ekonomi kita. Meskipun kita tidak bisa memprediksi semua dampaknya dengan tepat, memahami lebih dalam mengenai risikonya akan sangat penting dalam mengelola ketidakpastian dan menjaga stabilitas ekonomi di masa depan,” tutup Macklem.
Dengan AI yang semakin berperan dalam ekonomi global, jelas bahwa tantangan baru akan terus muncul, dan bank sentral serta institusi keuangan harus siap menghadapinya dengan kebijakan yang adaptif dan proaktif.