Ketika AI Jadi Partner Nyontek Paling Canggih

Cluely adalah asisten AI diam-diam yang bantu pengguna curangi ujian dan wawancara, bahkan saat diawasi, dengan overlay transparan dan respons real-time.

article author image

MuhammadApr 22, 2025

article cover image

Bagaimana jika AI bisa membantumu “menyontek dalam segala hal” tanpa ketahuan, bahkan saat ada yang mengawasi?

Inilah ide utama di balik Cluely, asisten desktop yang dirancang untuk diam-diam mengakali software proctoring, yaitu alat yang biasa digunakan untuk memantau dan mendeteksi kecurangan selama ujian atau wawancara.

"Aku dikeluarkan dari Columbia karena membuat Interview Coder, AI buat nyontek saat coding interview. Sekarang aku berhasil ngumpulin dana 5,3 juta dolar buat bikin Cluely, alat buat nyontek apa aja," ujar CEO-nya, Roy Lee, lewat LinkedIn.

Diluncurkan pada April, Cluely adalah overlay berbasis OpenAI yang bisa “mendengarkan”, “melihat”, dan memberikan respon real-time dari ChatGPT saat penggunanya sedang ikut video call penting.

Aplikasi ini tersedia untuk Mac dan berjalan diam-diam di latar belakang. Ia membantu penggunanya melewati sistem deteksi yang biasanya mencegah peserta ujian membuka tab atau alat bantu lain. Versi Windows-nya sedang dalam tahap pengembangan.

"Cluely mulai viral setelah aku upload video pas lagi pakai alat ini waktu interview di Amazon," kata Lee kepada Decrypt. "Pas nyobain, aku sadar pengalaman pakainya menarik banget. Nggak ada yang pernah eksplorasi ide layar transparan yang bisa lihat layarmu, denger audionya, dan berperan kayak ‘pemain dua’ di komputermu."

Bukan Sekadar Alat Curang, Tapi Eksperimen Interaksi Baru

Software proctoring biasanya digunakan sekolah dan perusahaan untuk menjaga integritas akademik dan proses rekrutmen, terutama secara online. Alat-alat ini mengawasi lewat webcam, membatasi browser, dan pakai AI untuk mendeteksi perilaku mencurigakan. Tapi Cluely dirancang untuk menyusup dan menghindari semua sistem pengawasan itu.

Awalnya dikembangkan supaya orang bisa pakai AI tanpa ketahuan, proyek ini sekarang sudah bertransformasi jadi sesuatu yang lebih ambisius dan kontroversial. Dengan slogan “Kami bantu orang menyontek,” Cluely adalah gabungan antara aksi viral, manifesto, dan bisnis sungguhan.

“Dunia akan menyebut ini kecurangan. Tapi kalkulator juga dulu dianggap begitu. Spellcheck. Google. Setiap kali teknologi bikin kita lebih pintar, dunia panik. Lalu beradaptasi. Lalu lupa. Dan tiba-tiba itu jadi hal normal,” tulis situs Cluely.

Viral, Nyeleneh, dan Sengaja Memancing Perhatian

Lee kabarnya dikeluarkan dari Columbia University akhir bulan lalu karena merekam dan menyebarkan isi sidang disipliner yang terkait dengan penciptaan “Interview Coder.”

Sebuah klip Cluely viral hari Minggu lalu setelah menampilkan seorang pria yang menggunakan Cluely saat kencan untuk merespon dan menggali info dari media sosial pasangannya. Menurut Lee, itu bukan tujuan utamanya tapi cukup bikin heboh.

“Itu nggak sengaja banget,” jelas Lee. “Dalam videonya ada semacam garis bercahaya yang seharusnya menggambarkan layar komputer. Kami pikir orang bakal sadar kalau itu cuma elemen visual.”

Lee bersikeras bahwa ini bukan cuma soal mengakali interview coding. Misi sebenarnya, katanya, adalah mengubah cara kita berinteraksi dengan mesin—mulai dari batas-batas etika yang paling sensitif.

“Kami punya beberapa prinsip utama dalam perusahaan ini, dan yang paling penting adalah: distribusi adalah moats terakhir,” katanya. “Kalau AI berkembang seperti yang kami perkirakan, keunggulan teknologi nggak bakal bertahan lama. Yang paling penting adalah siapa yang bisa menarik perhatian terbanyak.”

“Buat kami, itu berarti harus sebisa mungkin viral—dan semoga nggak masuk penjara,” tambahnya.

Nanovest News v4.8.0