Chainlink Meluncurkan Transaksi Blockchain Pribadi Untuk Institusi
ANZ Bank akan menjadi salah satu klien pertama yang memulai debut teknologi penjagaan privasi Chainlink untuk penyelesaian RWA yang di tokenisasi di bawah Project Guardian di Singapura.
Albert • Oct 24, 2024
Chainlink Hadirkan Teknologi Baru untuk Menjaga Privasi Data di Blockchain
Chainlink, jaringan oracle terdesentralisasi berbasis Ethereum, meluncurkan inovasi teknologi yang bertujuan membantu lembaga keuangan melindungi privasi data ketika melakukan transaksi di berbagai jaringan blockchain.
Pada 22 Oktober, Chainlink memperkenalkan dua solusi privasi baru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan lembaga keuangan yang ingin memanfaatkan aplikasi blockchain dengan memastikan privasi terjaga sepenuhnya.
Dua fitur utama ini adalah Blockchain Privacy Manager, yang memungkinkan integrasi antara rantai privat dan platform publik Chainlink, serta protokol enkripsi bernama CCIP Private Transactions.
ANZ Bank Uji Teknologi Chainlink
Australia and New Zealand Banking Group (ANZ Bank) akan menjadi salah satu institusi pertama yang mencoba fitur-fitur privasi ini. ANZ akan memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyelesaikan transaksi aset dunia nyata (Real-World Assets/RWA) secara lintas rantai dalam program tokenisasi Otoritas Moneter Singapura, Project Guardian.
Melalui Blockchain Privacy Manager, bank dan institusi lain dapat menghubungkan rantai privat dengan blockchain publik maupun privat lain melalui jaringan Chainlink CCIP. Selain itu, teknologi ini memungkinkan sistem keuangan tradisional dan perusahaan untuk terkoneksi dengan blockchain privat lewat platform Chainlink.
Protokol CCIP Private Transactions memberi kemampuan bagi institusi untuk mengenkripsi dan mendekripsi informasi sensitif, seperti jumlah token dan identitas mitra transaksi, saat melakukan transaksi di berbagai rantai privat.
Privasi sebagai Kunci dalam Transaksi Blockchain
Chainlink menegaskan bahwa solusi privasi ini memungkinkan institusi untuk menetapkan aturan privasi sehingga data di blockchain tidak terlihat oleh pihak ketiga. Namun, data tersebut tetap dapat diakses oleh pihak berwenang atau lembaga kepatuhan yang memiliki izin.
Kendala utama bagi lembaga keuangan selama ini adalah kurangnya privasi lintas rantai yang aman untuk memenuhi standar perlindungan data, seperti Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di Eropa. Untuk mematuhi GDPR, institusi harus memastikan privasi menyeluruh dalam transaksi antar rantai privat sekaligus meminimalkan risiko paparan data ketika berinteraksi dengan blockchain publik.
“Privasi menjadi kebutuhan penting dalam transaksi institusional,” ujar Sergey Nazarov, salah satu pendiri Chainlink. Ia optimis bahwa hadirnya transaksi privat lintas rantai akan mendorong semakin banyak institusi untuk mengadopsi teknologi blockchain.
“Kami senang melanjutkan kerja sama dengan ANZ dan mencari cara agar transaksi besar di berbagai blockchain dapat memenuhi persyaratan kepatuhan dan regulasi mereka,” tambah Nazarov.