AS dan UEA Incar Pencuci Uang Aset Digital Korea Utara
Dua warga negara Uni Emirat Arab (UEA), Lu dan Zhang, diduga terlibat dalam pencucian uang kripto untuk Korea Utara. Mereka mengubah mata uang kripto menjadi uang tunai untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan Korea Utara.
Ajeng • Dec 18, 2024
Office of Foreign Assets Control (OFAC) Departemen Keuangan Amerika Serikat, telah bekerja sama dengan Pemerintah Uni Emirat Arab untuk menjatuhkan sanksi kepada para pelaku yang dituduh memungkinkan pencucian aset digital Korea Utara.
Membongkar Sebuah Jaringan
OFAC telah menjatuhkan sanksi kepada dua warga negara Tiongkok yakni Lu Huaying dan Zhang Jian, serta Green Alpine Trading yang berbasis di UEA atas dugaan keterlibatan mereka dalam konversi mata uang kripto, dan pencucian dana yang kemudian dikirim ke Republik Demokratik Rakyat Korea.
Pejabat Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Bradley T. Smith, mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Karena DPRK terus menggunakan skema kriminal yang kompleks untuk mendanai program rudal balistik dan weapons of mass destruction (WMD), termasuk melalui eksploitasi aset digital. Departemen Keuangan tetap fokus untuk menghancurkan jaringan yang memfasilitasi aliran dana ke rezim tersebut.”
Lu dan Zhang adalah penduduk UEA. Lu diduga mengubah mata uang kripto menjadi fiat dan menggunakannya untuk mendapatkan barang dan jasa yang ditujukan untuk Korea Utara, atau proksinya. Dia aktif antara awal 2022 dan September 2023, kata Departemen Keuangan.
Zhang juga terlibat dalam operasi mata uang. Dia mungkin juga bertindak sebagai kurir untuk Sim Hyon Sop, seorang Eksekutif Korea Kwangson Banking Corporation di Cina. Sim dijatuhi sanksi pada bulan April 2023, dan Departemen Kehakiman AS telah membuka dua dakwaan terhadapnya pada saat itu.
Sim dituduh menjalankan operasi pencucian uang dan bersekongkol dengan pekerja teknologi informasi Korea Utara untuk mendapatkan penghasilan secara ilegal di Amerika Serikat.
Perusahaan Green Alpine Trading yang berbasis di UEA diduga menjadi kedok untuk operasi pencucian uang yang mendukung kegiatan Sim. Situs web Perusahaan tersebut saat ini ditangguhkan.
Musuh yang Banyak Akal
Menurut TRM Labs, kelompok-kelompok yang memiliki hubungan dengan Korea Utara mencuri setidaknya $600 juta mata uang kripto pada tahun 2023, dan mungkin sebanyak $700 juta melalui berbagai cara. Sumber lain mengatakan bahwa Korea Utara mencuri mata uang kripto senilai $3 miliar antara tahun 2017 dan 2023.
Di antara teknik yang telah dikaitkan dengan aktor Korea Utara adalah menyamar sebagai pekerja resmi, meretas bursa mata uang kripto, menanam malware di sistem operasi, dan menggunakan crypto mixers.