Hong Kong Menargetkan Kepemimpinan Fintech Global dengan Strategi Aset Virtual Baru
Hui menekankan bahwa mata uang digital Bank Sentral (CBDC) dan aset virtual trading sangat penting untuk memposisikan Hong Kong menjadi pemimpin global dalam pengembangan aset virtual.
Ajeng • Oct 24, 2024
Hong Kong semakin memfokuskan perhatian pada trading aset virtual dan sistem keuangan digital. Berdasarkan laporan media lokal pada 23 Oktober, yang mengutip Jasa Sekretaris Keuangan dan Perbendaharaan, Christopher Hui.
Berbicara di Asia-Pacific Fintech Innovation Lab 2024, Hui menekankan bahwa kedua bidang ini sangat penting untuk memposisikan Hong Kong sebagai pemimpin global dalam pengembangan aset virtual.
Sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas untuk keuangan digital, Hui menekankan potensi mata uang digital bank sentral (CBDC) dan aset virtual trading untuk membentuk kembali lanskap keuangan Hong Kong.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah sedang mempercepat upaya untuk mengintegrasikan teknologi-teknologi ini, menyediakan sistem pembayaran yang aman dan efisien yang dapat meningkatkan pasar lokal dan regional.
Komentar Hui muncul saat Hong Kong memperkuat kerangka lisensinya untuk Crypto Exchange. Securities and Futures Commission (SFC) telah memberikan lisensi platform crypto trading ketiganya di bawah standar regulasi baru, setelah memberikan persetujuan untuk OSL dan HashKey.
Saat ini, 11 platform lainnya sedang menjalani proses peninjauan, dengan tujuan untuk mendapatkan lisensi yang akan memungkinkan mereka melayani investor ritel di bawah rezim crypto trading yang diperbarui di kota tersebut.
Kerangka lisensi, yang pertama kali diterapkan pada Juni 2023, dianggap sebagai batu penjuru dari upaya Hong Kong untuk menjadi pusat aset virtual.
Ini menawarkan Exchange untuk beroperasi di bawah pengawasan regulasi yang ketat, memastikan perlindungan yang lebih besar bagi investor ritel.
Meskipun ada kemajuan, beberapa perusahaan lokal telah mengkritik lingkungan regulasi yang dianggap terlalu ketat, yang menyebabkan beberapa perusahaan menarik kembali aplikasi mereka.
Keseimbangan antara ketatnya regulasi dan inovasi tetap menjadi tantangan bagi Hong Kong, tetapi fokusnya pada lisensi dan kepatuhan menandakan strategi jangka panjang untuk menarik investor institusi dan ritel.
Fokus Hong Kong pada inovasi regulasi, ditambah dengan dorongannya untuk mengintegrasikan aset digital ke dalam sistem keuangan arus utama, menempatkan kota ini sebagai pemimpin dalam perlombaan global untuk dominasi fintech.
Upaya berkelanjutannya dalam perdagangan aset virtual dan regulasi kripto diharapkan akan memperkuat perannya sebagai tujuan utama untuk inovasi fintech.