Apple (AAPL) di Ambang Era Keemasan Pertumbuhan, Prediksi Analis
Daniel Ives bahkan menaikkan target harga saham Apple hingga ke level tertinggi di Wall Street, menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap prospek Perusahaan di masa depan.
Ajeng • Dec 27, 2024
Dengan saham Apple (AAPL) yang berada di wilayah rekor tertinggi, seorang investor lama Apple pada hari Kamis menaikkan target harganya ke level tertinggi di Wall Street.
Analis Wedbush Securities, Daniel Ives, mempertahankan peringkat outperform untuk saham Apple dan menaikkan target harga 12 bulan menjadi 325 dari 300.
Pada morning trades di stock market hari ini, saham Apple mencapai rekor tertinggi di 260.09.
Saham Apple mengakhiri sesi reguler naik 0.3% menjadi 259.02.
“Kami percaya Apple sedang menuju ke siklus peningkatan iPhone berbasis AI selama beberapa tahun yang masih diremehkan oleh Street,” kata Ives dalam sebuah catatan.
“Roma tidak dibangun dalam sehari, begitu juga dengan strategi AI Apple. Tetapi benih-benih strategi itu dengan Apple Intelligence saat ini sedang terbentuk, dan akan mengubah narasi pertumbuhan konsumen Apple di tahun-tahun mendatang.”
Dia menambahkan bahwa “era emas pertumbuhan (untuk Apple) sekarang sudah di depan mata hingga tahun 2025.”
Apple memulai strategi kecerdasan buatannya dengan smartphone family iPhone 16, yang diluncurkan pada 20 September.
Kemudian menambahkan fitur AI pertamanya, yang diberi nama Apple Intelligence, dalam pembaruan perangkat lunak pada 28 Oktober. Perusahaan ini merilis fitur AI kedua pada 11 Desember. Fitur-fitur Apple Intelligence tersebut hanya tersedia untuk iPhone, iPad, dan komputer Mac yang lebih baru.
Ives mengatakan bahwa dia yakin gelombang aplikasi AI yang sedang dikembangkan akan mempercepat pendapatan layanan Apple, bersama dengan katalisator peningkatan iPhone selama 12 hingga 18 bulan ke depan.
BTIG Berhati-hati Pada Saham Apple Setelah Dijalankan
Sementara itu, Perusahaan Riset BTIG pada hari Kamis mendesak kehati-hatian pada saham Apple menjelang bulan Januari.
Analis BTIG, Jonathan Krinsky, mencatat bahwa Apple minggu lalu membukukan kenaikan mingguan kelima berturut-turut sebesar 2% atau lebih. Namun, keuntungan satu bulan ke depan setelah rentetan kenaikan tersebut cukup negatif bagi Perusahaan, katanya dalam sebuah laporan.
Dengan Apple “sekali lagi menjadi Perusahaan paling berharga di dunia, dan mendekati kapitalisasi pasar senilai $4 triliun. Kami akan berhati-hati terhadap saham ini memasuki bulan Januari,” kata Krinsky.
Dari tahun ke tahun, saham Apple telah melonjak lebih dari 34%. Saham ini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $3.91 triliun.
Saham Apple masuk dalam daftar IBD Tech Leaders.