Jepang Minta Apple & Google Blokir Bursa Kripto Ilegal, Regulasi Semakin Ketat

FSA Jepang meminta Apple dan Google memblokir aplikasi bursa kripto tanpa izin, termasuk Bybit dan MEXC Global. Apakah ini akhir bagi bursa ilegal di Jepang?

article author image

MFeb 9, 2025

article cover image

Regulator keuangan Jepang, Financial Services Agency (FSA), meminta Apple dan Google untuk memblokir akses terhadap aplikasi bursa kripto yang beroperasi tanpa registrasi resmi di Jepang. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah memperketat regulasi industri aset digital di negara tersebut.

Menurut laporan media lokal pada 7 Februari, Apple telah menanggapi permintaan ini dengan menghapus aplikasi terkait dari App Store, sementara Google belum memberikan komentar mengenai apakah mereka akan mengikuti langkah serupa.

Hal ini menjadi kali pertama otoritas Jepang secara langsung meminta raksasa teknologi global untuk menegakkan kepatuhan terhadap regulasi kripto di negara itu

Bursa yang menjadi target utama FSA termasuk Bybit dan MEXC Global, serta tiga bursa asing lainnya yang namanya belum diumumkan. Berdasarkan Payment Services Act Jepang, semua platform perdagangan aset digital wajib terdaftar di FSA agar dapat beroperasi secara legal. Peraturan ini bertujuan memastikan kepatuhan terhadap hukum anti pencucian uang (AML) serta perlindungan bagi investor.

Regulasi Kripto Jepang Semakin Ketat

Jepang dikenal memiliki salah satu regulasi kripto paling ketat di dunia, terutama setelah insiden peretasan besar seperti Mt. Gox dan Coincheck, yang mengakibatkan hilangnya dana pelanggan dalam jumlah besar.

Untuk melindungi pengguna, pemerintah Jepang mewajibkan bursa kripto yang terdaftar untuk menyimpan dana pelanggan secara terpisah dari aset perusahaan, menerapkan standar keamanan tinggi, serta menjalani audit berkala oleh FSA. Bursa yang tidak mematuhi aturan ini berisiko dibekukan atau dilarang beroperasi di Jepang.

Sebelumnya, FSA telah berulang kali memperingatkan Bybit dan MEXC Global, serta bursa lainnya, untuk menghentikan layanan mereka bagi warga Jepang. Namun, beberapa bursa disebut tetap beroperasi tanpa lisensi resmi, yang akhirnya memicu regulator untuk mengambil tindakan lebih tegas dengan meminta Apple dan Google memblokir akses ke aplikasi mereka.

Dampak bagi Bursa Kripto dan Pasar Jepang

Langkah tegas FSA ini menunjukkan bahwa Jepang semakin serius dalam menegakkan kepatuhan regulasi di industri kripto. Selain memperketat pengawasan terhadap bursa, tindakan ini juga menyoroti bagaimana pemerintah kini menggandeng perusahaan teknologi besar untuk menegakkan aturan di sektor keuangan digital.

Permintaan FSA ini juga menimbulkan pertanyaan lebih luas mengenai sejauh mana Apple dan Google bersedia memenuhi permintaan pemerintah dalam mengontrol akses terhadap layanan digital.

Jika Google akhirnya mengikuti langkah Apple dalam menghapus aplikasi yang tidak terdaftar, maka bursa kripto yang tidak memiliki izin kemungkinan besar harus mematuhi regulasi Jepang atau sepenuhnya keluar dari pasar.

Beberapa analis berpendapat bahwa regulasi ketat seperti ini dapat mendorong lebih banyak bursa asing untuk mendaftar dan menyesuaikan operasional mereka agar tetap dapat melayani pengguna di Jepang.

Namun, bagi sebagian bursa yang tidak ingin berkompromi dengan regulasi ketat Jepang, mereka mungkin akan memilih untuk mengalihkan fokus ke pasar lain yang lebih longgar dalam aturan aset digital.

Langkah ini bisa menjadi preseden bagi negara lain yang ingin meningkatkan kontrol terhadap industri kripto. Jika Apple dan Google mulai menanggapi permintaan semacam ini dari lebih banyak regulator di seluruh dunia, maka bursa kripto yang beroperasi tanpa izin resmi bisa menghadapi tantangan lebih besar dalam mempertahankan akses pasar globalnya.

Nanovest News v3.23.0