Pendapatan Apple Q3 2024 Tumbuh 6,1%, AI dan Layanan Digital Jadi Fokus Baru
Apple melampaui ekspektasi laba per saham di Q3 2024. Teknologi AI terbaru dan basis pengguna 2 miliar perangkat memperkuat dominasinya di pasar global.
Kiki • Jan 7, 2025
Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) kembali membuktikan kekuatannya di pasar teknologi global dengan mencatatkan pendapatan kuartal ketiga 2024 sebesar $94,93 miliar, sesuai ekspektasi Wall Street. Angka ini mencerminkan pertumbuhan 6,1% year-over-year (yoy), menandai rekor baru bagi periode September. Laba per saham (EPS) sebesar $0,97 berhasil mengungguli estimasi analis sebesar $0,95, menunjukkan efisiensi operasional yang semakin solid.
Kinerja Keuangan yang Menguat
Dalam laporan keuangannya, Apple melaporkan laba operasional sebesar $29,59 miliar, mengalahkan perkiraan analis sebesar $29,16 miliar. Segmen produk, yang mencakup iPhone, Mac, dan iPad, mencatatkan pendapatan $69,96 miliar, sedikit di atas ekspektasi $69,35 miliar. Namun, pendapatan dari layanan seperti App Store, iCloud, dan Apple Music berada di angka $24,97 miliar, sedikit di bawah prediksi analis sebesar $25,26 miliar.
Margin kotor Apple naik menjadi 46,2%, dari 45,2% pada periode yang sama tahun lalu, mencerminkan efisiensi dalam rantai pasok dan pengendalian biaya. Margin operasional juga tumbuh menjadi 31,2%, dibandingkan 30,1% pada tahun sebelumnya.
CEO Apple, Tim Cook, menyatakan, “Hari ini kami mencatatkan rekor baru untuk pendapatan kuartal September. Kami terus berinovasi untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan, termasuk melalui peluncuran Apple Intelligence.”
Apple Intelligence, Lompatan Besar di Dunia AI
Salah satu sorotan utama dari tahun ini adalah pengumuman Apple Intelligence pada ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) 2024. Teknologi ini mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif (GenAI) dengan data pengguna untuk menciptakan pengalaman personalisasi yang lebih canggih. Didukung oleh kombinasi model bahasa besar (LLM) internal dan teknologi GPT-4.0 dari OpenAI, Apple Intelligence diharapkan menjadi pendorong utama siklus peningkatan perangkat.
Namun, langkah ini tidak luput dari kritik. Sebagian investor mempertanyakan mengapa Apple, yang memperkenalkan Siri pada 2011, tampak terlambat merespons tren AI yang sedang berkembang. Meski demikian, jika Apple berhasil menempatkan diri sebagai pemain utama di industri AI, kekhawatiran ini bisa segera terlupakan.
Tantangan dan Persaingan Ketat
Apple menghadapi persaingan sengit dari Samsung di pasar smartphone global, serta dari Alphabet (Android) di sektor sistem operasi. Di luar itu, segmen layanan Apple juga bersaing dengan nama besar seperti Netflix dan Spotify.
Meski begitu, basis pengguna Apple yang mencapai 2 miliar perangkat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan. Dalam lima tahun terakhir, pendapatan perusahaan tumbuh dari $260,2 miliar menjadi $391 miliar, mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 8,5%.
Masa Depan yang Menjanjikan
Dengan kapitalisasi pasar mencapai $3,5 triliun, Apple menunjukkan bahwa inovasi dan skala besar dapat berjalan beriringan. Transformasi ke arah AI melalui Apple Intelligence berpotensi membuka aliran pendapatan baru, baik melalui peningkatan penjualan perangkat maupun layanan digital.
Sementara tantangan tetap ada, mulai dari persaingan ketat hingga fluktuasi pasar global, Apple tampaknya memiliki strategi matang untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia teknologi.