Pembuat Chip Terbesar ke-2 di Korea Selatan Akan Menginvestasikan $75 Miliar di Bidang AI

SK Hynix, produsen chip terbesar kedua di Korea Selatan setelah Samsung, berencana untuk menginvestasikan $74,6 miliar dalam pengembangan teknologi chip memori yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI).

Menurut laporan Reuters, perusahaan induk SK Group akan berusaha mendapatkan tambahan $57,8 miliar untuk mendukung upaya AI-nya hingga tahun 2026.

Kecerdasan Buatan (AI)

Laporan menunjukkan bahwa SK Group telah mengalami kerugian besar dalam hubungannya dengan Hyinx dan anak perusahaannya yang bergerak dalam industri baterai kendaraan.

Jika investasi kedua dijamin, investasi besar akan mencapai hampir $133 miliar, menurut Kapitalisasi Pasar Perusahaan; Sk Hyinx sendiri hanya memiliki kapitalisasi pasar sekitar $118 miliar pada saat artikel ini diterbitkan.

Untuk mengurangi kerugian yang dilaporkan dan mendukung masa depan fiskal perusahaan, SK Group jelas akan meningkatkan pengeluaran dan berkonsentrasi pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan.

Selain itu, beralih ke AI akan memungkinkan grup untuk meningkatkan efisiensi operasinya. Diharapkan SK Group dapat meningkatkan jumlah anak perusahaannya dari jumlah saat ini yang mencapai “lebih dari 175” menjadi sesuatu yang lebih sesuai dengan tujuan dan ambisi grup saat ini.

Pasar semikonduktor lebih kompetitif, tetapi dunia kecerdasan buatan sangat kompetitif di tingkat perusahaan dengan perusahaan teknologi besar seperti Google, Microsoft, dan Nvidia yang menguasai sebagian besar bisnisnya.

Pasar pembuat chip terletak jauh di luar Silicon Valley, meskipun Microsoft, Nvidia, dan Apple terus bersaing untuk posisi perusahaan terkaya di dunia.

Di seluruh dunia, permintaan chip—khususnya yang mampu melatih sistem AI—telah meningkat sebagai akibat dari semakin banyaknya perusahaan teknologi yang memasuki bidang AI dan teknologi besar yang terus berkembang.

Dilaporkan bahwa SK Group mengantisipasi peningkatan keuntungan dari strategi investasinya saat ini dari proyeksi $16 miliar pada tahun 2024 menjadi hampir $30 miliar pada tahun 2025.