$132K di Depan Mata? Bitcoin Didorong Likuiditas Global dan Kebijakan Fiskal AS
Buyback obligasi dan peningkatan suplai uang fiat jadi pendorong utama reli Bitcoin. Proyeksi analis: BTC bisa capai $132.000 sebelum akhir tahun. Baca ulasan makro dan teknikalnya.

Kiki • Apr 23, 2025

Jika ada satu sinyal kuat yang kembali mengguncang pasar kripto global, itu datang dari dua arah yang tampak tak berkaitan: kebijakan fiskal Amerika Serikat dan tarikan tajam harga Bitcoin menuju level psikologis baru.
Menurut Arthur Hayes, pendiri BitMEX sekaligus CIO Maelstrom, investor mungkin sedang menghadapi kesempatan terakhir untuk membeli Bitcoin di bawah harga $100.000.
“Seriously fam,” tulis Hayes dalam unggahan X yang kini jadi sorotan, “ini mungkin terakhir kalinya kamu bisa beli BTC sebelum ia loncat ke enam digit.”
Dan pernyataan itu bukan tanpa alasan.
Treasury Buybacks “Bazooka” Baru untuk Bitcoin?
Istilah “bazooka” yang digunakan Hayes merujuk pada langkah strategis pemerintah AS: buyback surat utang negara. Mekanisme ini dilakukan Departemen Keuangan AS untuk membeli kembali obligasi yang beredar di pasar, yang bertujuan menambah likuiditas, menstabilkan suku bunga, atau merapikan struktur utang negara.
Langkah ini dinilai memiliki efek domino yang sangat besar terhadap aset berisiko seperti saham dan kripto. Pasalnya, semakin banyak likuiditas beredar, semakin besar pula arus dana yang mencari tempat parkir dengan potensi imbal hasil tinggi dan di sinilah Bitcoin kembali jadi primadona.
Bitcoin Menguat Saat Dolar Melemah
Tak hanya buyback yang menjadi bahan bakar baru bagi reli Bitcoin. Mata uang kripto terbesar ini juga mengambil momentum dari kelemahan dolar AS, yang pada awal April menyentuh titik terendah sejak Maret 2022.
Ini terjadi tak lama setelah Presiden Trump mengumumkan tarif impor balasan terhadap produk dari negara mitra dagang, termasuk China.
Bitcoin pun sempat menembus angka $87.700, tertinggi dalam tiga pekan. Ini memperkuat narasi bahwa Bitcoin mulai berfungsi bukan sekadar aset spekulatif, melainkan alat lindung nilai terhadap ketidakpastian moneter dan geopolitik.
Menurut Ryan Lee, analis utama di Bitget Research, “Tekanan teknikal dari breakout descending wedge dan volume tinggi mengindikasikan kemungkinan uji resistance di $90.000. Korelasi yang meningkat dengan emas memperkuat daya tarik BTC sebagai aset safe haven.”
Proyeksi Analis $132.000 di Ujung Tahun?
Sementara itu, Jamie Coutts, analis kripto di Real Vision, memperkirakan bahwa peningkatan suplai uang fiat secara global bisa mendorong harga Bitcoin menembus $132.000 sebelum akhir 2025.
Ini bukan sekadar spekulasi liar; pertumbuhan suplai uang kerap menjadi pemicu reli Bitcoin dalam siklus sebelumnya, terutama setelah pandemi dan pelonggaran kuantitatif besar-besaran pada 2020–2021.
Namun demikian, ia juga mewanti-wanti bahwa perang dagang global, khususnya antara AS dan China, bisa menjadi faktor penahan, membuat investor ragu-ragu untuk all-in ke aset berisiko sebelum ada kepastian diplomatik.
Adopsi Institusional Terus Mengalir
Meskipun volatilitas masih menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar kripto, investor institusional tampaknya tidak tergoyahkan. Firma investasi besar dari Jepang dan Inggris kini secara kolektif menggelontorkan ratusan juta dolar ke Bitcoin, mempercepat adopsi yang sebelumnya hanya terlihat di kalangan ritel dan pelaku teknologi.
Fenomena ini memperkuat keyakinan bahwa kita sedang berada dalam fase transisi menuju siklus kripto empat tahunan berikutnya di mana harga Bitcoin biasanya melonjak tajam mengikuti halving dan tekanan makroekonomi.
“The Last Cheap BTC”?
Dalam dunia investasi, waktu adalah segalanya. Dan jika prediksi Hayes dan analis lainnya benar, maka saat ini bisa menjadi momen paling menentukan bagi siapa pun yang mempertimbangkan posisi jangka panjang di Bitcoin.
Kombinasi dari buyback Treasury, depresiasi dolar, likuiditas global yang membengkak, serta masuknya modal institusional membuat narasi “Bitcoin menuju $100K” bukan lagi mimpi melainkan probabilitas.
Apakah ini saat terbaik untuk masuk? Atau hanya euforia sesaat sebelum koreksi besar?
Yang jelas, pertanyaannya bukan lagi apakah Bitcoin akan mencapai enam digit, melainkan kapan. Dan mungkin saja, jawabannya: lebih cepat dari yang kita kira.