Acara Virtual Harris Gagal Raih Dukungan Kripto, Trump Jadi Alternatif
Acara 'Crypto For Harris' yang diharapkan menguatkan dukungan untuk Kamala Harris justru berakhir dengan kekecewaan. Temukan bagaimana Trump mengambil keuntungan dari situasi ini
Kiki • Aug 19, 2024
Dalam upaya menarik dukungan komunitas kripto untuk pemilihan presiden 2024, kampanye virtual yang diorganisir oleh ‘Crypto For Harris’ justru berakhir dengan kekecewaan besar.
Acara yang diharapkan menjadi momen penting bagi Kamala Harris untuk memaparkan visinya tentang kripto, gagal memikat hati para pelaku industri.
Sebaliknya, banyak yang merasa lebih sejalan dengan mantan Presiden Donald Trump, menandakan potensi pergeseran dukungan di antara para pemilih.
Acara yang Gagal Apa yang Terjadi?
Diselenggarakan sebagai acara utama, town hall virtual ini menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka dari Partai Demokrat, termasuk Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, Senator Debbie Stabenow, Senator Kirsten Gillibrand, dan pengusaha teknologi Mark Cuban.
Namun, meskipun upaya mereka untuk mendukung Harris, acara ini justru dianggap sebagai "kesempatan yang terlewatkan" untuk memperkuat posisinya di dunia kripto.
Salah satu kritik utama adalah ketidakhadiran Kamala Harris sendiri dalam acara tersebut. Banyak yang menunggu untuk mendengar langsung dari Harris mengenai kebijakan kriptonya, terutama apakah ia akan menjauhkan diri dari pendekatan keras pemerintahan Biden terhadap kripto, terutama di bawah kepemimpinan Gary Gensler di SEC.
Alih-alih memberikan kejelasan, acara ini justru meninggalkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
Chuck Schumer mencoba untuk mengisi kekosongan tersebut dengan pidato yang kuat, berjanji untuk mendorong legislasi kripto yang "masuk akal" sebelum akhir tahun.
Ia menekankan bahwa kripto "akan tetap ada," dan menyerukan regulasi yang seimbang antara inovasi dan perlindungan konsumen. Namun, retorikanya tidak cukup untuk mengatasi ketidakpuasan yang meluas.
Kritik dan Kegagalan Format
Format acara itu sendiri juga menuai kritik. Jake Brukhman, pendiri dan CEO CoinFund, mengungkapkan kekecewaannya, mengatakan bahwa ia berharap acara ini akan menjadi forum interaktif di mana pandangan peserta dapat didengar.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya: para peserta lebih banyak mendengarkan ceramah daripada berdiskusi.
Ketidakpuasan juga diperburuk oleh penggunaan pesan-pesan rekaman dari tokoh-tokoh seperti Senator Gillibrand dan Schiff, yang semakin mengurangi keaslian acara tersebut.
Caitlin Long, CEO Custodia Bank, menambahkan bahwa ia berharap mendengar lebih banyak tentang kebijakan kripto Harris dan bagaimana Partai Demokrat berencana untuk menangani masalah de-banking terhadap perusahaan kripto, tetapi topik penting ini justru tidak dibahas.
Implikasi bagi Harris dan Masa Depan Kripto
Meskipun acara ini gagal, peluang Harris untuk memenangkan pemilihan presiden 2024 masih cukup besar. Menurut platform taruhan kripto Polymarket, Harris saat ini memiliki peluang 53% untuk menang, melawan Trump yang peluangnya turun menjadi 44%.
Namun, analisis dari Bernstein menunjukkan bahwa kemenangan Harris mungkin dianggap bearish bagi kripto dalam jangka pendek, sementara kemenangan Trump bisa menjadi bullish, mengingat hubungan yang tidak nyaman antara komunitas kripto dan pemerintahan saat ini.
Meskipun demikian, kampanye Harris tidak sepenuhnya terputus dari dunia kripto. Timnya baru-baru ini merekrut dua penasihat kunci dengan hubungan kuat di industri, yaitu David Plouffe dan Brian Nelson.
Plouffe, mantan penasihat Presiden Barack Obama, sebelumnya menjabat di dewan penasihat global Binance, sementara Nelson terlibat dalam tindakan penegakan terhadap Binance saat bekerja di Departemen Keuangan AS.
Dengan demikian, masa depan kripto di bawah kepemimpinan Harris bisa menghadirkan dua skenario: satu di mana regulasi diperketat, atau satu di mana ada keseimbangan antara regulasi dan inovasi, tergantung pada bagaimana Harris memposisikan dirinya menjelang pemilu.
Ke Mana Arah Dukungan Komunitas Kripto?
Dengan pemilihan 2024 yang semakin dekat, komunitas kripto tampaknya terjebak dalam dilema politik yang unik. Acara virtual yang gagal ini bisa menjadi tanda awal dari potensi perpecahan dalam dukungan, di mana semakin banyak pelaku industri yang merasa lebih cocok dengan visi Trump.
Pertanyaannya sekarang adalah: apakah Harris akan mampu memperbaiki langkahnya dan meraih dukungan komunitas kripto, atau akankah ia kehilangan mereka ke tangan lawan politiknya? Hanya waktu yang akan menjawab.
source image: coinmuhendisi.com