Apakah Rally Bitcoin Akan Terjadi di Kuartal IV?

CryptoQuant memprediksi Bitcoin akan menghadapi tantangan di Q4 2024 akibat lemahnya permintaan, meskipun kuartal ini biasanya menguntungkan di tahun halving

article author image

MohammadOct 3, 2024

article cover image

Meski Bitcoin (BTC) memasuki periode kuartal IV yang secara historis menguntungkan, laporan terbaru dari CryptoQuant pada 2 Oktober menunjukkan bahwa potensi untuk rally besar masih diragukan karena lemahnya pertumbuhan permintaan.

Sejak Juli 2024, permintaan terhadap Bitcoin cenderung stagnan, berkisar antara -23.000 hingga +69.000 BTC per bulan—berbeda jauh dari lonjakan permintaan sebesar 496.000 BTC yang terjadi pada bulan April, yang sempat mendorong harga hampir mencapai $70.000.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Bitcoin mungkin gagal mencapai target harga ambisius antara $85.000 hingga $100.000, meski kuartal IV biasanya menjadi periode positif bagi Bitcoin, terutama di tahun-tahun halving seperti 2016 dan 2020, ketika harga naik masing-masing 59% dan 171%.

Sinyal Campuran dari ETF dan Kinerja Historis

Meski ada harapan dari aktivitas ETF berbasis Bitcoin di AS, sinyal yang datang dari sektor ini masih beragam. Pada 26 September, ETF spot Bitcoin membeli 7.000 BTC yang mana menjadi pembelian harian terbesar sejak Juli, meskipun angka ini masih lebih rendah dari rata-rata pembelian harian pada kuartal pertama yang mencapai 9.000 BTC.

Jika tren pembelian ETF terus meningkat, ini bisa memberikan dorongan bagi harga Bitcoin menjelang akhir tahun.

Data CryptoQuant mengenai “Total Supply by Age” juga mengindikasikan pola yang mirip dengan siklus halving sebelumnya, seperti yang terlihat pada 2016 dan 2020.

Dalam kedua siklus tersebut, suplai jangka pendek Bitcoin turun setelah halving, namun meningkat lagi di kuartal-kuartal berikutnya ketika investor baru membeli Bitcoin dari pemegang jangka panjang.

Pemulihan Permintaan Adalah Kunci

Meskipun indikator pasar menunjukkan Bitcoin mungkin memasuki fase bull di kuartal pertama 2025, momentum kali ini lebih lemah dibandingkan dengan tahun-tahun halving sebelumnya.

Pada 2020, Bitcoin berada dalam fase bull yang jelas, dengan harga melonjak 171% hingga akhir tahun. Namun, di tahun ini, Bitcoin masih berfluktuasi antara fase bull dan bear sejak Agustus, menandakan ketidakpastian arah pasar.

Menurut CryptoQuant, kenaikan harga ke level resistance antara $85.000 dan $100.000 dapat terjadi jika permintaan pulih signifikan. Namun, tanpa adanya lonjakan tekanan beli yang berarti, rally Bitcoin mungkin akan gagal mencapai target ambisius tersebut.

Meski secara historis kuartal IV sering menjadi periode bullish bagi Bitcoin, laporan ini menyoroti lemahnya permintaan yang dapat menahan laju kenaikan harga. Para investor perlu tetap waspada terhadap sinyal permintaan dan tren ETF, karena pergerakan ini akan sangat menentukan apakah Bitcoin dapat mencapai target-target harga yang telah diproyeksikan.

Nanovest News v3.17.0