Bhutan Bertaruh pada Bitcoin dan Energi Hijau untuk Selamatkan Masa Depan Ekonominya

Dari negeri kecil yang dikenal karena “kebahagiaan nasional bruto” kini lahir ambisi baru: memadukan hydropower, teknologi bersih, dan Bitcoin mining sebagai fondasi masa depan ekonomi Bhutan.

article author image

KikiMay 13, 2025

article cover image

Di balik pegunungan Himalaya yang sunyi, tersimpan sebuah ambisi besar. Kerajaan Bhutan, negara mungil dengan penduduk kurang dari satu juta jiwa, mulai membangun ulang strategi ekonominya.

Dan mengejutkannya, di jantung strategi tersebut berdiri sesuatu yang tak biasa untuk negara konservatif: Bitcoin.

Melalui Druk Holdings and Investments (DHI) lembaga investasi milik negara Bhutan mengintegrasikan penambangan Bitcoin bertenaga hydropower sebagai bagian dari portofolio ekonominya yang kini bernilai $3 miliar.

Bagi dunia luar, ini terdengar seperti eksperimen berisiko. Tapi bagi Bhutan, ini adalah pilihan strategis: rendah karbon, efisien energi, dan bernilai tinggi.

Dari “Kebahagiaan” ke Kemandirian Ekonomi

Selama bertahun-tahun, Bhutan dikenal dengan paradigma “Gross National Happiness” (GNH) indeks kesejahteraan yang menempatkan kualitas hidup di atas pertumbuhan ekonomi semata. Tapi kini, realitas ekonomi global menuntut sesuatu yang lebih dari sekadar filosofi.

  • GNH naik dari 0,743 pada 2010 ke 0,781 pada 2022,

  • GDP per kapita hanya tumbuh dari $2.435 ke $3.711

  • Lebih dari 13.500 warga pindah ke Australia hanya dalam satu tahun, menciptakan brain drain yang mengkhawatirkan.

Bhutan kini berupaya menciptakan lapangan kerja berbasis teknologi dan keberlanjutan yang mampu menahan arus migrasi tenaga muda dan terampil.

Bitcoin Mining “Digital Gold” Berbasis Air

DHI mulai menambang Bitcoin sejak 2019, saat harga BTC masih di bawah $10.000. Kini, dengan harga BTC tembus $97.400 per 7 Mei 2025, investasi itu tampak visioner. Namun, volatilitas kripto tetap menjadi risiko nyata.

Dengan mengandalkan pembangkit listrik tenaga air (hydropower) sebesar 2,5 gigawatt dan tambahan 3 GW yang sedang dibangun Bhutan menjadikan mining ini nyaris tanpa emisi karbon.

“Bitcoin adalah digital gold,” ungkap DHI dalam laporannya. “Sebagai bagian dari strategi investasi campuran, ini bisa mendongkrak devisa tanpa membebani lingkungan.”

Namun, kejatuhan harga atau gangguan pasokan energi bisa jadi bencana, mengingat ukuran ekonomi Bhutan yang terbatas.

Mimpi Baru Gelephu Mindfulness City

Salah satu proyek paling ambisius Bhutan saat ini adalah Gelephu Mindfulness City, zona ekonomi khusus seluas 2.500 km² di perbatasan India. Konsepnya futuristik: kota yang memadukan teknologi, kesehatan, dan ketenangan batin.

Dirancang untuk menampung startup, klinik kesehatan holistik, hingga perusahaan energi hijau, proyek ini menyasar konektivitas dengan Asia Selatan dan Tenggara. Namun, pembangunan seluruh infrastruktur dari jalan hingga jalur data digital masih di tahap awal dan membutuhkan dana besar.

Mampukah Bhutan Meniru Temasek?

DHI mengakui bahwa mereka menjadikan Temasek Holdings dari Singapura sebagai acuan tata kelola. Namun, dengan hanya mengelola $3 miliar dan kepemilikan di 24 perusahaan lokal seperti Bhutan Telecom dan Bank of Bhutan, skala Bhutan jelas tak sebanding.

Tetapi ukuran bukan segalanya. Strategi Bhutan adalah:

  • Bergerak cepat**

  • Struktur ringan**

  • Memaksimalkan sumber daya lokal (air dan teknologi)**

Jika berhasil, Bhutan bisa menjadi contoh global bagaimana negara kecil bisa meloncat dengan strategi investasi cerdas, bukan hanya dengan mengejar industrialisasi berat.

Taruhan yang Berani, Tapi Bukan Tanpa Risiko

Bhutan sedang mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan negara lain: menggabungkan nilai tradisional, inovasi teknologi, dan kekuatan alam dalam satu model pertumbuhan.

Jika berhasil, Bhutan tak hanya mempertahankan generasi mudanya

tetapi juga memperkenalkan wajah baru pembangunan:

seimbang, berkelanjutan, dan digital.

Tapi jika gagal, dampaknya bisa signifikan bagi sumber daya negara yang terbatas. Saat ini, dunia menatap Bhutan bukan hanya sebagai negeri kebahagiaan, tetapi sebagai laboratorium ekonomi masa depan.

Nanovest News v4.8.0