Bhutan Transfer Bitcoin $66 Juta ke Binance, Picu Spekulasi

Data blockchain menunjukkan bahwa pemerintah Bhutan baru-baru ini mentransfer lebih dari $66 juta dalam bentuk Bitcoin ke Binance.

Data dari platform analitik blockchain Arkham Intelligence menunjukkan bahwa alamat dompet yang diberi label milik pemerintah Bhutan melakukan tiga transfer keluar dalam waktu empat jam.

Awalnya, otoritas Bhutan memindahkan 4,683 BTC senilai $332.000 ke alamat yang tidak berlabel sebelum mentransfer sekitar 103 BTC (setara dengan $7,1 juta) ke Binance, diikuti dengan transfer 839 BTC lainnya (sekitar $59 juta).

Spekulasi di Balik Penjualan Bitcoin Bhutan

Motivasi di balik penjualan ini masih belum diketahui. Namun, beberapa analis pasar berspekulasi bahwa ini mungkin merupakan strategi untuk mengunci keuntungan, mengingat harga Bitcoin baru-baru ini melonjak melewati $70.000 level tertinggi sejak Juni.

Langkah ini telah memicu perdebatan di komunitas kripto. Beberapa pihak mempertanyakan keputusan Bhutan untuk menjual Bitcoin sekarang, menunjuk pada El Salvador sebagai contoh negara yang mengadopsi pendekatan jangka panjang untuk kepemilikan Bitcoin.

Pledditor, seorang anggota komunitas Bitcoin yang dikenal, menyatakan bahwa Bhutan akan "menyesal" atas keputusannya menjual BTC karena tidak melihatnya sebagai aset jangka panjang untuk perbendaharaan negara. Dia mengatakan:

“Kita belum pernah mendapatkan konfirmasi bahwa Bhutan memiliki pandangan yang sama dengan El Salvador tentang Bitcoin. Ini terlihat lebih seperti mereka hanya menganggap Bitcoin sebagai aset untuk investasi 5-10 tahun daripada strategi perbendaharaan jangka panjang seperti yang dilakukan El Salvador.”

Kepemilikan Bitcoin Pemerintah Bhutan

Meskipun ada penjualan ini, dompet pemerintah Bhutan masih memiliki sekitar 12.456 BTC, senilai sekitar $886 juta, menurut Arkham Intelligence. Druk Holding & Investments, badan investasi negara Bhutan, mengelola aset-aset ini.

Dengan saldo ini, data Bitcoin Treasuries menempatkan Bhutan sebagai pemegang Bitcoin nasional terbesar kelima, di belakang AS, China, Inggris, dan Ukraina. Perlu dicatat, tiga negara pemegang Bitcoin terbesar memperoleh aset mereka melalui penyitaan terkait kejahatan.

Penambangan Bitcoin Sebagai Diversifikasi Ekonomi Bhutan

Cadangan BTC Bhutan dibangun melalui partisipasinya yang aktif dalam sektor penambangan. Negara Asia Selatan ini sepenuhnya merangkul industri tersebut setelah pandemi COVID-19, yang berdampak signifikan pada pendapatan pariwisatanya.

Sejak itu, otoritas Bhutan berfokus pada penambangan Bitcoin sebagai sumber pendapatan baru yang memungkinkan mereka memanfaatkan sumber daya energinya sekaligus mendiversifikasi ekonominya.