Bitcoin Anjlok ke $77.700, Tarif Baru Trump Picu Gejolak Pasar Global
Bitcoin turun tajam ke $77.700 usai tarif baru Trump memicu kekhawatiran global. Pasar kripto dan saham ikut anjlok, investor bersiap hadapi minggu penuh gejolak.

Muhammad • Apr 7, 2025

Bitcoin turun tajam ke level terendah dalam tiga minggu pada hari Minggu, seiring berlanjutnya aksi jual di pasar global. Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran investor atas meningkatnya ketegangan dagang setelah Presiden Donald Trump resmi memberlakukan tarif impor baru yang luas terhadap mitra dagang utama Amerika Serikat.
Menurut data dari CoinGecko, harga Bitcoin merosot lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan di kisaran $77.700. Ethereum bahkan mencatat penurunan lebih tajam, turun hampir 12% menjadi $1.575. Penurunan ini juga tercermin di pasar kripto secara keseluruhan, mengikuti pola pelemahan yang sama seperti pasar saham global.
Sementara itu, di awal jam perdagangan Asia, kontrak berjangka saham AS juga melanjutkan pelemahannya. S&P 500 E-mini futures turun 4,3%, Dow Jones futures kehilangan 4%, dan Nasdaq 100 futures terkoreksi 4,6%. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Wall Street bakal menghadapi pekan yang cukup bergejolak.
Tarif Baru Jadi Biang Kekacauan
Aksi jual ini dipicu oleh kebijakan tarif baru yang mulai berlaku sejak Sabtu. Trump menetapkan tarif universal sebesar 10% untuk hampir seluruh barang impor, ditambah tarif tambahan yang lebih tinggi untuk negara tertentu.
Barang dari China dikenakan tarif sebesar 34%, sementara barang dari Uni Eropa dikenai tarif 20%. Langkah ini dimaksudkan sebagai respons terhadap hambatan perdagangan yang dinilai merugikan ekspor AS.
Pasar kripto yang sempat stabil sepanjang akhir pekan mulai tergelincir bersamaan dengan pembukaan CME futures.
“Ada rumor kalau bank-bank Wall Street memanggil kembali para trader ke meja kerja mereka sebelum pukul 5 pagi waktu Hong Kong, sesaat sebelum pasar futures dibuka,” kata Peter Chung, kepala riset dari perusahaan perdagangan algoritmik kripto yang berbasis di Singapura, Presto. “Rasanya seperti sedang menunggu sesuatu yang besar akan terjadi.”
Meski arah pasar untuk sisa pekan ini masih belum jelas, Chung menambahkan ada kemungkinan sentimen negatif ini bisa cepat berbalik.
“Beberapa pihak di Gedung Putih kabarnya tidak sepenuhnya setuju dengan kecepatan implementasi tarif ini,” ujarnya. “Kalau Trump mundur selangkah atau The Fed memberi sinyal intervensi darurat, situasi bisa berubah cepat.”
Strategi Trump Ala The Art of the Deal
Pratik Kala, kepala riset di Apollo Crypto, menyebut situasi saat ini bisa jadi menandai awal dari masa ketidakpastian yang besar dengan “implikasi sejarah.”
“Ini bisa jadi perang dagang jangka panjang,” ujarnya. “Tapi menurut saya, Trump sedang memainkan strategi dari buku The Art of the Deal.”
Mengacu pada buku bisnis terkenal karya Trump, Kala menyoroti dua prinsip utama yang kemungkinan sedang dijalankan sang presiden: “buat mereka butuh kamu” dan “lindungi sisi bawah.”
“Melindungi sisi bawah itu mudah,” kata Kala. “Cuma butuh satu tweet.”
Peluang Tersembunyi di Tengah Ketidakpastian
Walaupun ia memperingatkan bahwa volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi, Kala juga melihat peluang bagi para trader yang berani mengambil risiko.
“Ini bisa jadi momen bagus untuk mulai masuk lagi, tapi dengan ukuran kecil dan tetap hati-hati,” ujarnya. “Kita bisa berharap akan ada kesepakatan atau negosiasi dalam waktu dekat.”
Menurutnya, yang paling sulit diprediksi adalah respons dari Uni Eropa, yang sejauh ini belum memberikan reaksi resmi. “Kalau mereka merespons dengan agresif, pasar bisa turun lebih dalam lagi.”
Meski begitu, Kala juga bilang banyak investor yang sudah menunggu situasi tenang untuk mulai beli lagi. “Kesempatan seperti ini jarang datang.”