Bitcoin Berpeluang Cetak Rekor Baru di Mei, Target $100.000 Makin Dekat
Bitcoin bertahan di atas $94.000 dan didorong oleh arus dana besar ke ETF. Simak analisis momentum pasar, kekuatan institusional, dan peluang BTC menembus $100.000 bulan ini.

Kiki • Apr 28, 2025

Setelah beberapa pekan bergerak dengan volatilitas tinggi, Bitcoin (BTC) kembali menghidupkan harapan para investor. Dalam rentang 20 hingga 26 April, harga Bitcoin melonjak 11%, bertahan kokoh di kisaran $94.000 level tertinggi dalam dua bulan terakhir dan membuka peluang besar untuk mencetak rekor harga baru di bulan Mei.
Momentum positif ini tak hanya muncul dari faktor teknikal, melainkan juga dipicu oleh dorongan makroekonomi dan aliran dana besar-besaran ke produk investasi berbasis Bitcoin.
ETF Bitcoin Catat Rekor Aliran Dana Sinyal Kuat Optimisme
Dalam periode lima hari, spot Bitcoin exchange-traded funds (ETF) mencatatkan net inflow sebesar $3,1 miliar, angka tertinggi sepanjang sejarah. Masuknya dana institusional ini memperkuat narasi bahwa permintaan terhadap Bitcoin tetap kuat, meski pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian.
Peningkatan ini diperkuat oleh sikap pemerintahan Trump yang memberikan sinyal pelonggaran tarif impor, mendorong optimisme pasar. Di sisi lain, laporan keuangan perusahaan besar AS untuk kuartal pertama juga mencatatkan hasil yang solid, memperkuat sentimen risiko.
Namun, di balik euforia itu, terdapat dinamika pasar derivatif Bitcoin yang perlu dicermati lebih dalam.
Data Futures Menunjukkan Sinyal Campuran
Meskipun harga Bitcoin melonjak, indikator di pasar perpetual futures sempat menampilkan anomali: tingkat pendanaan negatif yang tajam tercatat pada 26 April. Biasanya, pendanaan negatif di tengah pasar bullish mengindikasikan tekanan jual yang kuat.
Data menunjukkan lebih dari $450 juta posisi short BTC terpaksa dilikuidasi sejak 21 April tanda bahwa banyak trader ritel salah langkah memperkirakan arah pasar.
Namun, profesional justru menunjukkan keyakinan berbeda. Premi pada kontrak futures bulanan Bitcoin, yang menghindari fluktuasi tingkat pendanaan harian, naik ke 6,5% tertinggi dalam tujuh minggu dan tetap dalam zona netral-bullish (5%-10%).
Perbedaan perilaku antara trader ritel dan institusional ini membuka peluang bahwa akumulasi besar-besaran dari institusi bisa menjadi bahan bakar untuk membawa harga Bitcoin melewati angka $100.000 dalam waktu dekat.
Bitcoin Makin Mandiri dari Saham Teknologi
Menariknya, korelasi antara Bitcoin dan indeks S&P 500 kini melemah drastis. Per April, korelasi 30-hari Bitcoin-S&P 500 hanya 29%, turun jauh dari 60% pada Maret.
Ini menandakan bahwa Bitcoin perlahan melepaskan diri dari narasi sebagai sekadar "proxy teknologi" dan mulai mengukuhkan dirinya sebagai aset independen sebuah langkah krusial menuju validasi jangka panjang sebagai "digital gold."
Performa emas fisik, yang sempat mencetak rekor di $3.500 pada 22 April namun gagal mempertahankan momentumnya, justru memperkuat posisi Bitcoin. Investor yang kecewa pada reli emas yang memudar kini melirik Bitcoin sebagai alternatif penyimpan nilai.
Prospek ke Depan $100.000 Bukan Lagi Mimpi?
Dengan kombinasi aliran dana institusional yang kuat, minat leverage profesional yang meningkat, serta penguatan status Bitcoin sebagai aset independen, bulan Mei menjadi bulan yang sangat penting.
Meskipun volatilitas dan ketidakpastian makro tetap menjadi risiko, peluang bagi Bitcoin untuk mencetak all-time high baru tampak lebih nyata dibandingkan sebelumnya.
Satu hal jelas: jika Bitcoin mampu bertahan di atas $90.000 sambil mempertahankan sentimen positif ETF dan dukungan institusional, angka psikologis $100.000 bisa segera terwujud mengukir babak baru dalam sejarah keuangan global.