Bitcoin di Persimpangan Stabil, Bullish or Bearish?

Bitcoin bergerak dalam kisaran sempit, terpengaruh gejolak politik dan strategi korporasi. Potensi lonjakan tetap ada, dengan level $90.000 jadi kunci psikologis pasar.

article author image

MuhammadMar 27, 2025

article cover image

Sepanjang 26 Maret, mata uang kripto terbesar ini bergerak dalam kisaran sempit, sempat turun ke $85.869 sekitar pukul 15.00 ET. Bursa aset kripto global mencatat volume perdagangan sekitar $79,59 miliar selama sesi tersebut, dengan bitcoin menyumbang $26,84 miliar.

Saat ini, Bitcoin (BTC) masih berada di bawah puncaknya pada 25 Maret di $88.539. Pola ini mencerminkan tren historis di mana BTC cenderung bergerak dalam kisaran ketat setelah mencapai titik tertinggi, seolah mengikuti tarian keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Indikator pasar menunjukkan adanya keraguan kolektif, dengan level $90.000 menjadi penghalang psikologis. Jika level ini tertembus, bukan tidak mungkin lonjakan baru akan membawa BTC ke $100.000.

Dampak Gejolak Politik terhadap Kripto

Gejolak politik turut memengaruhi pasar, terutama setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 25% untuk mobil non-AS pada hari Rabu. Indeks saham utama AS pun ditutup merah, sementara langkah Gamestop menggalang dana $1,3 miliar untuk memperkuat cadangan BTC mereka menambah intrik di panggung keuangan hari itu.

Di Korea Selatan, BTC diperdagangkan dengan sedikit premi karena nilai won melemah terhadap euro dalam perdagangan pasangan mata uang. Pasangan perdagangan dominan pada hari Rabu termasuk USDT, FDUSD, USD, USDC, EUR, dan KRW. Sementara itu, Indeks Coinbase Premium dari Cryptoquant menunjukkan sinyal bullish yang masih samar.

Potensi Pemicu Lonjakan Harga

Pergerakan harga Bitcoin masih melintasi jalur perdagangan yang kompleks, dengan arah yang seacak fluktuasi kuantum. Beberapa faktor dapat menjadi pemicu lonjakan: adopsi institusional yang semakin meningkat melalui ETF bitcoin spot, serta strategi korporasi yang memasukkan BTC ke dalam neraca keuangan mereka.

Jika Federal Reserve mengambil kebijakan moneter yang lebih dovish akibat inflasi yang melambat atau tekanan ekonomi, BTC bisa terdorong lebih tinggi. Namun, ketidakpastian tetap menjadi ciri khas pasar ini mengingatkan bahwa bitcoin tumbuh di tengah ambiguitas.

Trump sendiri memainkan peran ganda sebagai pendukung kripto sekaligus pembuat kebijakan proteksionis, menunjukkan betapa kebijakan ekonomi bisa menjadi pedang bermata dua bagi pasar.

Nanovest News v3.23.2