Bitcoin Hadapi Level Kritis $66K di Tengah Volatilitas Pemilu AS
Analis memprediksi koreksi BTC ke $66.200 setelah likuidasi $200 juta. Ketidakpastian politik dan keputusan Fed meningkatkan volatilitas dalam pasar Bitcoin pekan ini.
Mohammad • Nov 4, 2024
Pasar Bitcoin (BTC) kini berada dalam fase kritis setelah penurunan tajam yang memicu likuidasi posisi long sebesar $200 juta. Selama akhir pekan lalu, BTC gagal mempertahankan level tinggi mendekati puncak sepanjang masanya di $73.800, membuat beberapa analis memperkirakan adanya penurunan lebih lanjut sebelum reli baru dimulai.
Faktor Politik dan Kondisi Pasar Mempengaruhi Volatilitas Bitcoin
Dalam analisis terbaru, Titan of Crypto, seorang analis populer di platform X, mengingatkan bahwa kondisi pasar yang sedang panas mungkin akan menyebabkan koreksi lebih dalam.
“BTC tidak berhasil menutup di atas Tenkan-sen, yang menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut,” ujarnya. Berdasarkan data indikator Ichimoku, ia memproyeksikan bahwa BTC dapat menyentuh “local bottom” di kisaran $66.200 jika koreksi ini terus berlanjut.
Penurunan ini diperparah oleh ketidakpastian yang muncul menjelang Pemilu Presiden AS, yang menambah tekanan terhadap pasar Bitcoin. Volume open interest (OI) di pasar Bitcoin juga menunjukkan lonjakan besar, mencapai level tertinggi baru sepanjang masa yang menjadi tanda potensi pergerakan volatil selama pekan ini.
Level-Level Kritis yang Perlu Diperhatikan
Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan bahwa BTC sempat berada di bawah level $68.000 sebelum melakukan rebound kecil. Namun, beberapa analis melihat bahwa wilayah antara $65.000 hingga $69.000 merupakan “zona yang harus bertahan.”
Credible Crypto, analis terkenal lainnya, mengingatkan bahwa zona ini penting untuk menghindari koreksi lebih dalam dan mempertahankan tren naik dalam jangka menengah. “Jika kita bisa bertahan di zona ini, kita dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya,” jelasnya.
Analis lainnya, Alan Tardigrade, memberikan pandangan yang lebih optimis dengan mencatat bahwa BTC telah turun hingga level Fibonacci 0.618, sebuah level retracement yang biasanya dianggap sebagai area support yang sehat dalam tren naik.
“Jika level ini bertahan, BTC mungkin mengalami kenaikan impulsif berikutnya,” ucapnya. Namun, volatilitas tinggi selama pekan pemilu, bersama dengan keputusan suku bunga oleh The Federal Reserve, masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
Lonjakan Risiko Premium dalam Opsi BTC
Pekan pemilu ini turut mempengaruhi pasar derivatif Bitcoin. Firma perdagangan QCP Capital melaporkan peningkatan open interest untuk opsi BTC, mencapai $40,65 miliar (+24,20% sejak awal Oktober) dan $25,3 miliar (+36,76%), menandakan bahwa pelaku pasar mengambil posisi defensif di tengah ketidakpastian ini. Volatilitas implisit untuk opsi BTC tujuh hari naik hingga 74,4%, jauh lebih tinggi dibandingkan volatilitas real-time tujuh hari sebesar 41,4%.
Menurut QCP, lonjakan volatilitas ini adalah refleksi dari peningkatan risiko yang diantisipasi menjelang pemilu dan keputusan suku bunga. Kombinasi ketidakpastian politik, kebijakan moneter, dan tren teknikal utama telah menciptakan lingkungan pasar yang intens, di mana setiap perubahan kecil dalam sentimen dapat berdampak besar pada pergerakan harga BTC.