Bitcoin Jadi Solusi Krisis Utang AS? Trump dan Elon Musk Dukung Cadangan BTC

Donald Trump dan Elon Musk mendukung gagasan Bitcoin sebagai cadangan nasional AS di tengah krisis utang senilai $36 triliun.

article author image

MJan 20, 2025

article cover image

Amerika Serikat menghadapi tantangan besar terkait utang nasional yang terus membengkak, dan solusi konvensional tampaknya semakin sulit diterapkan. Dengan utang yang kini mencapai $36 triliun, beberapa pihak, termasuk Presiden terpilih Donald Trump dan miliarder Elon Musk, mulai mendorong Bitcoin (BTC) sebagai jalan keluar potensial.

Seiring mendekati tenggat waktu batas utang pada Januari 2025, yang diatur oleh Fiscal Responsibility Act 2023, pemerintah AS dihadapkan pada keputusan sulit untuk memenuhi kewajiban fiskal tanpa memicu ketidakpastian ekonomi.

Sementara konstitusi AS, melalui Amandemen Ke-14, dengan tegas menyatakan bahwa utang publik harus tetap dihormati, pilihan untuk menambah utang semakin terbatas.

Musk dan Trump meyakini bahwa Bitcoin dapat menjadi “cadangan strategis nasional” yang tidak hanya melindungi nilai ekonomi tetapi juga memperkuat posisi AS dalam ekonomi global yang semakin terdigitalisasi.

Bitcoin Sebagai Alternatif di Tengah Krisis Utang

Saat ini, proposal ambisius mulai mengemuka, termasuk rancangan undang-undang BITCOIN Act, yang diusulkan oleh Senator Cynthia Lummis, yang mengusulkan agar AS membeli 1 juta Bitcoin dalam lima tahun untuk membantu mengurangi beban utang.

Trump bahkan telah menyatakan secara terbuka niatnya untuk membangun Cadangan Bitcoin Nasional, dengan harapan bahwa BTC bisa melampaui kapitalisasi pasar emas yang saat ini bernilai $16 triliun.

Dalam pernyataannya di CNBC, Trump menyatakan:

"Kami akan melakukan sesuatu yang luar biasa dengan kripto, karena kami tidak ingin tertinggal oleh negara lain seperti China yang semakin maju dalam adopsi aset digital."

Elon Musk: Bitcoin atau Bangkrut?

Sementara itu, Elon Musk, yang ditunjuk Trump untuk memimpin Department of Government Efficiency (DOGE), menyatakan bahwa AS harus memilih antara "memperbaiki keuangan atau menghadapi kebangkrutan de facto."

DOGE dikabarkan sedang merancang strategi pemotongan anggaran hingga $2 triliun per tahun, dengan fokus pada efisiensi pengeluaran pemerintah.

Tesla, perusahaan yang dipimpin Musk, telah memiliki sekitar 10.000 BTC senilai $1 miliar dalam neracanya, yang menunjukkan kepercayaan diri dalam potensi Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.

Akankah Bitcoin Menjadi Senjata Geopolitik AS?

Dengan meningkatnya tekanan terhadap sistem keuangan tradisional, adopsi Bitcoin sebagai cadangan strategis nasional bisa menjadi langkah yang berani dan revolusioner bagi AS.

Mantan kandidat presiden AS Robert F. Kennedy Jr. bahkan pernah mengusulkan pembelian 4 juta Bitcoin, yang saat ini bernilai sekitar $56 triliun, untuk menutup seluruh utang nasional AS.

Jika rencana ini terwujud dalam beberapa bulan setelah pelantikan Trump, AS berpotensi menjadi negara yang "front-run" adopsi Bitcoin secara global dan memperkuat dominasinya sebagai kekuatan ekonomi dunia.

Namun, tantangan besar masih menghadang, termasuk skeptisisme dari para ekonom tradisional serta volatilitas harga Bitcoin yang bisa berdampak pada stabilitas keuangan negara.

Dengan semakin menipisnya opsi untuk mengatasi krisis utang, Bitcoin kini muncul sebagai solusi potensial bagi AS. Dukungan dari tokoh berpengaruh seperti Donald Trump dan Elon Musk semakin memperkuat narasi bahwa Bitcoin bisa menjadi penyelamat ekonomi Amerika Serikat di era digital ini. Namun, apakah AS siap mengambil langkah besar ini dan menjadi pelopor dalam revolusi keuangan berbasis kripto?

Nanovest News v3.23.0