Bitcoin Jatuh di Bawah $53K Dan Melikuidasi $ 600 juta Dalam Posisi Long Dengan Leverage
Pasar kripto yang tiba-tiba menukik telah menyebabkan lebih dari $600 juta dalam posisi long leverage musnah, karena Bitcoin, Ether, dan mata uang kripto lainnya merosot tajam.
Albert • Aug 5, 2024
Pada tanggal 5 Agustus, harga Bitcoin mengalami penurunan mendadak, mencapai titik terendah $52.500, turun 10% dari $58.350 dalam waktu kurang dari dua jam. Setelah flash crash ini, Bitcoin (BTC) sedikit pulih dan diperdagangkan pada harga $54.384, menurut data dari TradingView. Terakhir kali BTC diperdagangkan di bawah $53.000 adalah pada 26 Februari tahun ini, setelah terjadi kenaikan harga yang dipicu oleh persetujuan ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat.
Tidak hanya Bitcoin, harga Ether (ETH) juga mengalami penurunan signifikan. ETH jatuh 18%, dari $2.695 menjadi $2.118 dalam waktu yang sama. Meskipun demikian, Ether pulih sebagian dan diperdagangkan pada harga $2.358 pada saat laporan ini dibuat, berdasarkan data dari TradingView.
Penurunan harga yang drastis ini menyebabkan lebih dari $740 juta posisi leverage di pasar kripto terlikuidasi dalam 24 jam terakhir. Khususnya, sekitar $644 juta posisi long leveraged terpaksa ditutup, sebagaimana dilaporkan oleh CoinGlass. Pedagang yang memiliki eksposur leverage pada Ether merasakan dampak terbesar, dengan lebih dari $256 juta posisi long ETH yang dilikuidasi. Posisi long BTC juga tidak luput, dengan sekitar $231 juta yang terpaksa ditutup.
Penurunan pasar kripto ini bertepatan dengan penurunan tajam di pasar saham Jepang, dengan indeks Nikkei 225 turun 7,1% pada awal perdagangan. Pada 2 Agustus, saham bank-bank di Jepang mengalami hari terburuk sejak 2008, yang disebabkan oleh keputusan bank sentral Jepang untuk menaikkan suku bunga.
Kejadian flash crash ini menyebabkan total kapitalisasi pasar kripto global menyusut hingga $500 miliar dalam tiga hari terakhir, yang merupakan penurunan terbesar dalam periode 72 jam dalam lebih dari satu tahun.
Beberapa analis pasar menyebutkan bahwa gejolak ini dipicu oleh data pekerjaan yang lemah di Amerika Serikat, perlambatan pertumbuhan di perusahaan teknologi terkemuka di pasar saham, serta kekhawatiran akan adanya penjualan besar-besaran oleh perusahaan perdagangan kripto, Jump Crypto.
Situasi ini mencerminkan ketidakpastian yang tinggi di pasar keuangan global, di mana banyak faktor makroekonomi dan keputusan kebijakan mempengaruhi pasar kripto dan saham.