Bitcoin Kembali Merosot di Bawah $67K, Sebenarnya Apa yang Terjadi?

Harga Bitcoin turun di bawah $67.000 karena minat investor beralih ke saham teknologi. Harapan tetap ada dengan potensi kemenangan Ripple melawan SEC

article author image

MohammadOct 18, 2024

article cover image

Harga Bitcoin (BTC) sempat menyentuh angka tertinggi sejak Agustus di atas $68.000 pada 16 Oktober, namun gagal mempertahankan level tersebut. Kini, Bitcoin diperdagangkan di bawah $67.500, dan pertanyaan besar muncul: Apakah Bitcoin mampu mengembalikan momentum bullish-nya?

Sejumlah faktor makroekonomi dan laporan keuangan kuat dari sektor saham menjadi pemicu penurunan ini. Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) melaporkan hasil kuartal ketiga yang lebih tinggi dari ekspektasi, dengan sahamnya melonjak 13%.

Di sisi lain, data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan membuat minat investor terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai berkurang.

Pengaruh Ekonomi AS Terhadap Bitcoin

Data ekonomi yang dirilis pada 17 Oktober memberikan gambaran ekonomi AS yang solid. Klaim pengangguran berkurang 19.000 untuk pekan yang berakhir 12 Oktober, menurut laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS. Sementara itu, penjualan ritel pada Agustus meningkat 0,4% dibandingkan bulan sebelumnya, menunjukkan daya beli konsumen yang tetap kuat.

Jonathan Millar, ekonom senior di Barclays, mengatakan bahwa ekonomi AS berada dalam siklus ekspansi yang tangguh, didukung oleh peningkatan konsumsi dan perekrutan. Hal ini menyebabkan investor lebih memilih sektor saham yang diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari kondisi ekonomi ini, daripada Bitcoin.

Screenshot 2024-10-18 140124.png

Saham teknologi seperti Nvidia juga mencapai level tertinggi sepanjang masa, menambah daya tarik sektor saham dibandingkan kripto.

Namun, beberapa analis percaya bahwa kekuatan ekonomi AS justru bisa menjadi tekanan jangka pendek bagi harga Bitcoin. Sementara S&P 500 naik, likuiditas pasar dialihkan dari aset spekulatif seperti Bitcoin ke saham-saham teknologi yang sedang bersinar.

Harapan dari Kemenangan Ripple?

Meskipun data ekonomi kurang mendukung Bitcoin, pasar kripto tetap optimis pada potensi dampak positif dari kemenangan Ripple dalam pertarungan hukumnya melawan SEC. Ripple dan SEC telah berselisih sejak 2020, di mana SEC menuduh bahwa Ripple melakukan penawaran sekuritas yang tidak terdaftar melalui penjualan token XRP.

Spekulasi terbaru menunjukkan bahwa SEC mungkin melewatkan tenggat waktu untuk mengajukan banding atas putusan awal, yang dapat membuka jalan bagi Ripple untuk meraih kemenangan di pengadilan.

Jika ini terjadi, analis percaya bahwa kemenangan Ripple dapat membawa sinyal positif bagi pasar kripto secara keseluruhan, meningkatkan sentimen terhadap regulasi yang lebih ramah terhadap aset digital.

Namun, beberapa analis masih berhati-hati, mengingat SEC dilaporkan telah mengajukan pemberitahuan banding pada 2 Oktober, dengan tenggat waktu pada 18 Oktober untuk menyerahkan dokumen resmi. Jika SEC melanjutkan proses banding, ketidakpastian regulasi masih akan membayangi pasar kripto dalam waktu dekat.

Momen Krusial untuk Bitcoin

Pada akhirnya, meskipun penurunan Bitcoin di bawah $67.000 sebagian besar disebabkan oleh pergeseran fokus investor ke saham-saham teknologi, momentum bullish masih bisa kembali. Faktor eksternal seperti kemenangan Ripple dalam kasus hukumnya dapat memberikan katalis positif yang dibutuhkan oleh Bitcoin untuk memulihkan harga.

Selain itu, dengan semakin banyaknya perhatian terhadap ETF Bitcoin dan pengelolaan aset yang mencapai lebih dari $50 miliar, pasar kripto masih menunjukkan daya tarik bagi investor jangka panjang.

Nanovest News v3.18.0