Bitcoin Long-Term Holders Panen $26 Miliar, Koreksi Besar Jadi Peluang?
Pemegang jangka panjang Bitcoin menikmati kenaikan kekayaan $26 miliar setelah koreksi pasar 30%. Apakah ini sinyal bahwa reli besar berikutnya segera dimulai? Simak analisis lengkapnya di sini.

Kiki • Apr 28, 2025

Pasar Bitcoin kembali membuktikan ketangguhannya. Setelah sempat terguncang oleh koreksi lebih dari 30% sejak Januari lalu, harga BTC melesat dari $74.450 ke hampir $95.000 hanya dalam tiga minggu terakhir bulan April.
Kabar baiknya? Para pemegang jangka panjang (long-term holders atau LTHs) kini memetik hasil kesabaran mereka dengan tambahan kekayaan sebesar $26 miliar, menurut laporan terbaru CryptoQuant.
Dalam data yang dirilis, kapitalisasi pasar yang direalisasikan LTHs indikator nilai total Bitcoin yang dipegang berdasarkan harga pembelian terakhir melonjak dari $345 miliar menjadi $371 miliar.
Ini menjadi sinyal kuat bahwa, di tengah volatilitas pasar yang kadang brutal, mereka yang memegang Bitcoin lebih dari enam bulan tetap menuai imbal hasil maksimal.
“Ini pola yang kita lihat berulang kali,” ujar analis senior MNCapital, Michael van de Poppe. "Koreksi besar setelah all-time high adalah fenomena biasa, bahkan sehat, sebelum Bitcoin kembali mencetak rekor baru."
Koreksi: Badai Sebelum Cerah
Dalam sejarah Bitcoin, koreksi 30%–40% bukanlah tanda bahaya, melainkan fase yang sering mendahului ledakan harga lebih tinggi. Di tahun-tahun besar seperti 2013, 2017, dan 2021, skenario serupa terjadi koreksi tajam diikuti reli vertikal.
Selain itu, faktor makroekonomi memperkuat narasi Bitcoin sebagai aset lindung nilai. Saat pasar saham AS terpukul oleh kekhawatiran perang dagang dan suku bunga tinggi, emas juga meroket hingga menembus $3.500 per ons, memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Bitcoin, di sisi lain, semakin terlihat menarik karena sifatnya yang tidak berkorelasi langsung dengan aset tradisional.
Menurut analis Cointelegraph, situasi ini memperkuat kepercayaan LTH terhadap Bitcoin sebagai “store of value” jangka panjang, setara bahkan mungkin melampaui emas digital.
Sementara Pemegang Jangka Pendek Gigit Jari
Namun, tidak semua investor menikmati pesta ini. Pemegang jangka pendek (short-term holders atau STHs) mengalami tekanan hebat, banyak yang menjual dalam kondisi rugi selama kejatuhan April.
Ini memperkuat pola 2024, di mana STHs cenderung "panic selling", sementara LTHs sabar mengakumulasi Bitcoin di harga diskon.
Saat ini, 16,7 juta BTC tercatat dalam kondisi untung, melewati ambang optimisme pasar. Ini indikator penting: dalam siklus sebelumnya, fase ini kerap mendahului lonjakan harga spektakuler.
Seperti dilaporkan CryptoQuant, ketika mayoritas pasokan Bitcoin berada di zona profit stabil, reli harga besar hampir selalu terjadi dalam waktu beberapa bulan.
Ke Mana Bitcoin Setelah Ini?
Meski prospeknya cerah, analis memperingatkan bahwa Bitcoin mungkin akan memasuki fase konsolidasi. Saat ini BTC diperdagangkan di kisaran $94.900, dengan zona support kuat di $90.500–$88.750. Jika gagal bertahan di area ini, ada risiko penurunan ke level $84.000–$86.300 sebelum melanjutkan perjalanan naik.
Trader kripto populer, Jelle, menambahkan, "Bitcoin sudah menyentuh resistensi mingguan. Koreksi kecil menuju $91.000 masih sangat mungkin, tapi ini wajar dalam struktur pasar bullish."
Dalam perspektif yang lebih luas, pembentukan kisaran baru di antara $90K–$95K dapat menjadi panggung persiapan sebelum Bitcoin menantang angka psikologis selanjutnya di $100.000.
Bagi investor jangka panjang, kesabaran sekali lagi terbukti menjadi senjata utama. Dalam dunia kripto yang serba cepat dan penuh gejolak, mereka yang mampu mengabaikan hiruk-pikuk sesaat akhirnya akan memanen hasilnya. Dengan sentimen pasar membaik dan faktor makro menguntungkan, Bitcoin tampaknya sedang membangun fondasi untuk langkah besar berikutnya.
"Dalam investasi, waktu di pasar (time in the market) lebih penting daripada mencoba mengatur waktu pasar (timing the market)."
— Pepatah lama Wall Street, relevan juga untuk Bitcoin.