Bitcoin Mengincar Retest $95 Ribu Karena Para Trader Bersiap Menghadapi Volatilitas Penurunan Suku Bunga Fed
Bitcoin berurusan dengan likuiditas terdekat hingga penutupan mingguan karena para pedagang beralih ke pertemuan penting The Fed untuk mendapatkan petunjuk harga BTC selama seminggu ke depan.

Albert • May 5, 2025

Menjelang penutupan mingguan pada 4 Mei, harga Bitcoin (BTC) mengalami tekanan dan turun ke kisaran $95.000. Penurunan ini terjadi setelah sebelumnya Bitcoin sempat mencatatkan kenaikan ke level tertinggi dalam sepuluh minggu terakhir. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar mengenai potensi pembalikan arah tren dalam jangka pendek, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.
Banyak analis dan trader melihat bahwa penurunan ini tidak sepenuhnya bersifat teknikal, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor makroekonomi. Salah satu penyebab utamanya adalah menjelang keputusan penting dari Federal Reserve Amerika Serikat mengenai kebijakan suku bunga pada 7 Mei mendatang.
Ketidakpastian seputar keputusan ini membuat investor bersikap lebih konservatif, sehingga mendorong aksi ambil untung dari kenaikan harga sebelumnya. Selain itu, meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi resesi dan tekanan politik dari mantan Presiden AS Donald Trump juga turut mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan.
Secara teknikal, Bitcoin saat ini bergerak dalam area likuiditas yang sangat padat. Tercatat posisi beli (long) menumpuk di kisaran $95.700 hingga $96.000, sementara posisi jual (short) terlihat cukup besar antara $96.500 hingga $97.000. Ketidakseimbangan ini menyebabkan pasar menjadi rentan terhadap pergerakan yang tiba-tiba dan fluktuatif.
Area ini sering disebut sebagai “magnet harga” karena mampu menarik pergerakan harga ke dalam rentang tersebut sebelum akhirnya menentukan arah tren berikutnya. Ditambah lagi, data pasar menunjukkan bahwa sebagian besar permintaan beli terpusat di sekitar $97.200, yang mengindikasikan potensi tekanan beli dalam waktu dekat.
Meski begitu, analis kripto Michaël van de Poppe melihat peluang positif jika harga Bitcoin mampu bertahan di atas zona support $91.500 hingga $92.000. Menurutnya, area ini sangat penting karena sebelumnya pernah menjadi titik support utama, dan jika tidak ditembus, maka struktur pasar tetap dianggap kuat. Ia juga memperkirakan bahwa fase koreksi ini bisa mencapai titik akhirnya sekitar hari Selasa, setelah keputusan The Fed diumumkan.
Setelah itu, pasar berpotensi kembali menunjukkan momentum kenaikan seiring berkurangnya ketidakpastian makroekonomi.